Kembali ke Intisari News
November 11, 2022
Korban ke-13
Korban ke 13
Korban ke 13 (Pixabay)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Adelia, seorang sekretaris menemukan surat berantai untuk bossnya. Surat itu memerintahkan bossnya mengirim 13 pucuk surat dalam 5 hari. Apa yang harus dilakukannya?

-------------------

Sret, sret, ... pluk! Jari-jari Adelia Quirk bergerak gesit menyortir surat-surat yang datang pagi itu. Dengan cepat terbentuk dua tumpukan. Satu berada di tengah meja Harry Fendley terdiri atas tagihan dan pemberitahuan lelang. Tumpukan lain berada di dasar tempat sampah, berupa beberapa selebaran serta undangan ke acara jamuan makan malam yang diadakan seorang anggota Kongres, yang fotonya tergantung di dinding sedang memeluk bahu Harry Fendley.

Biar saja Harry kecewa berat karena merasa tidak diundang, pikir Bu Quirk puas. Tangan wanita kurus dengan rambut keriting tipis berwarna kelabu itu lalu mendorong kacamata bacanya yang melorot. Dahinya berkerut ketika melihat surat terakhir. Alamatnya diketik rapi tetapi tidak ada nama pengirimnya. Surat semacam itu sudah sering dilihatnya selama 30 tahun menjadi sekretaris di Sekolah Menengah Umum Endicott, sebelum ia pensiun musim semi lalu. 

Dengan sebal diremasnya surat itu lalu dilemparkannya ke tempat sampah.

 

Tiga belas nama

“Bu Quirk!” Teriakan Fendley membuat Quirk bak kena setrum. Jantungnya serasa berhenti beberapa detik. “Bu Quirk, tolong jangan buang surat-surat dari pemilih. Siapa tahu warga negara baik itu sedang menghadapi masalah.” Harry Fendley, ketua Dewan Pengawas Daerah dan tokoh politik setempat, menggali keranjang sampah dengan terengah-engah karena perutnya yang sebesar gentong itu tertekan.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.