array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3752739"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2023/05/16/teka-teki-dari-birdhurst-risejp-20230516062346.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(5) "Ade S"
          ["photo"]=>
          string(54) "http://asset-a.grid.id/photo/2019/01/16/2423765631.png"
          ["id"]=>
          int(8011)
          ["email"]=>
          string(22) "ade.intisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(138) "Di sebuah rumah di Jalan Birdhurst terjadi kasus pembunuhan menggunakan arsenikum. Selama berpuluh-puluh tahun, kasus itu menjadi misteri."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (8) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(8) "Kriminal"
        ["show"]=>
        int(1)
        ["alias"]=>
        string(5) "crime"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["id"]=>
        int(1369)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(24) "Intisari Plus - Kriminal"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2023/05/16/teka-teki-dari-birdhurst-risejp-20230516062346.jpg"
      ["title"]=>
      string(29) "Teka-teki dari Birdhurst Rise"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2023-05-16 06:23:55"
      ["content"]=>
      string(35509) "

Intisari Plus - Di sebuah rumah di Jalan Birdhurst terjadi kasus pembunuhan menggunakan arsenikum. Selama berpuluh-puluh tahun, kasus itu menjadi misteri dan tidak terpecahkan.

--------------

Di Croydon (Inggris) ada sebuah jalan bernama Birdhurst. Di nomor 29 tinggal Ny. Violet Sidney beserta putrinya, Vera. Ny. Sidney adalah seorang janda yang kaya. Vera sudah berumur 40 tahun, tapi tak berminat nikah. Kediaman mereka diberi nama Birdhurst Rise.

Tak jauh dari rumah mereka tinggal Grace Duff, kakak Vera yang telah menikah dengan Edmund Duff. Mereka punya tiga orang anak. Dan beberapa pintu lagi dari rumah ini tinggal Thomas Sidney dengan istrinya Margaret, asal Amerika. Mereka punya dua orang anak.

Thomas dan Grace beserta anggota keluarganya kerap kali mengunjungi rumah nomor 29. Hubungan kekeluargaan mereka erat dan mesra. Tiap anggota keluarga saling menyayangi dan menaruh perhatian. Rumah Ny. Sidney tak pernah sepi dari jerit dan tawa ria cucu-cucunya.

Edmund korban pertama

Pada suatu hari di bulan April 1928 Edmund Duff, pensiunan pegawai negeri dari Nigeria, pulang memancing dari luar kota. Sesampainya di rumah, ia melaporkan kepada istrinya bahwa ia demam. Sejak dari tempatnya memancing ia merasa kurang sehat.

Ia tak mau makan malam. Ia hanya minum bir yang disajikan oleh istrinya. Lalu muntah-muntah dan menderita serangan kejang. Makin larut malam keadaannya makin buruk.

Istrinya memanggil dr. Binning. Menyusul dr. Elwell, dua-duanya dokter keluarga yang tinggalnya tak jauh dari rumah mereka. Pertolongan diberikan, namun keesokan harinya Edmund meninggal kejang.

Dr. Elwell dan dr. Binning tak bersedia membuat visum kematian, karena gejalanya kurang jelas. Kematian dilaporkan kepada ahli bedah mayat setempat, dr. Jackson. Dan bagian-bagian tubuh yang diperlukan seperti jantung, paru-paru, otak, isi perut, dan lainnya dibawa ke laboratorium.

Dr. Binning mencurigai adanya keracunan ptomaine dari makanan atau minuman. Istrinya terkejut, berkata tidak menyangka suaminya akan mati begitu cepat.

Vera jatuh sakit 

Tanggal 2 Mei hasil pemeriksaan laboratorium diumumkan. Edmund Duff diduga mati karena lemah jantung (chronic myocarditis). Bagian tubuhnya yang diperiksa tidak ada bekas keracunan. Mungkin ia kena sengatan matahari karena duduk memancing berjam-jam.

Edmund meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Penghasilannya sebagai pensiunan kantor kolonial tidak banyak. Untuk mencukupi biaya keluarga, Edmund suka menulis artikel di koran tentang Afrika. Dan bekerja sebagai juru tulis lepas di perusahaan swasta.

Kesukaran keuangan biasanya ditolong oleh mertuanya, Ny. Sidney atau Vera yang memiliki banyak uang.

Di bulan Januari 1929, Vera yang cantik dan sehat, merasa sakit-sakitan. Di catatan hariannya ia menulis bahwa hampir setiap hari ia tak dapat tidur dan selalu merasa letih. Hatinya kerap kesal. Ia kehilangan minat untuk pergi main golf atau berdansa, dua kegiatan yang disukainya.

Tom khawatir memikirkan kesehatan adiknya. Vera dulu sangat sehat dan lincah. Tanggal 12 Februari Vera menerima surat bahwa Bibi Gwen akan datang dari London.

Sehari sebelum kedatangannya, Vera menyuruh pelayan mereka, Ny. Noakes membuat sup dari paket. Setelah masak, disimpan di lemari es. Sup akan dihidangkan waktu makan siang dengan tamu. Ny. Sidney tidak suka sup. Di rumah itu hanya Vera yang makan sup. 

Pada hari kedatangan Bibi Gwen, Vera tak dapat keluar rumah karena demam. la minta tolong supaya Grace pergi ke stasiun menjemputnya. Jamuan siang itu dihadiri pula oleh Tom dan Margaret serta Grace.

Influenza perut 

Selesai makan, Vera muntah-muntah dan mencret. la naik ke kamar tidur dan tidak kembali lagi. Bibi Gwen pulang ke hotelnya. Di sini ia jatuh sakit pula, muntah-muntah dan pusing. Dokter hotel memberinya obat dan keesokan harinya ia sudah dapat meneruskan perjalanannya.

Penyakit Vera makin lama makin buruk, mencret tak henti-hentinya. Suhu badannya naik turun, detak jantungnya tak keruan. Kadang-kadang tubuhnya kejang, seperti yang dialami oleh Edmund, iparnya.

Malam harinya cuaca amat buruk. Ny. Noakes kedinginan dan ia mencuri sisa sup yang masih ada di lemari es. Ia pun jatuh sakit, muntah dan mencret. Kucing yang minum sup sisa Ny. Noakes juga muntah-muntah di atas permadani.

Dr. Elwell dan dr. Binning melakukan pengobatan sebaik-baiknya. Bahkan mereka memanggil ahli penyakit dalam (internis) dari London. Tiga hari kemudian Vera kejang-kejang hebat, lalu meninggal. Visum dokter berbunyi Vera kena serangan influenza di perut. Menurut para dokter, tidak perlu dilakukan bedah mayat, karena matinya wajar.

Ny. Sidney korban ketiga 

Tetangga mulai berbisik-bisik keras. Aneh, masa kematian mendatangi keluarga itu dalam tempo 11 bulan?

Hanya 14 hari sesudah pemakaman Vera, ibunya jatuh sakit. Mungkin hatinya terlalu pedih ditinggal Vera, putri kesayangannya. Hiburan dari Tom dan Grace agaknya tak menolong.

Dari dr. Binning ia mendapat obat bernama “metatone”. Pada suatu siang Ny. Sidney minum obat ini sambil menggerutu, “Waduh, rasanya getir tak keruan.”

Ny. Noakes menjawab, mungkin karena botolnya tidak dikocok baik-baik, sehingga serbuk putih tinggal di dasar botol. Menurut resep, botol harus dikocok sebelum obatnya diminum.

Tak lama Ny. Sidney muntah-muntah, mencret amat hebat, tubuhnya diserang kejang berkali-kali. Malamnya ia meninggal.

Dr. Elwell dan dr. Binning tak dapat menentukan sebab kematian. Karena adanya kecurigaan keracunan, bagian tubuh sebelah dalam dibawa ke laboratorium.

Arsenikum 

Polisi memeriksa rumah Ny. Sidney dari loteng sampai ke gudangnya. Semua botol disita untuk diperiksa. Botol “metatone” ternyata telah dibawa oleh dr. Binning ke rumahnya. Terpaksa polisi mengambilnya dari sana untuk dibawa ke laboratorium. Dr. Binning berkata curiga pada serbuk putih di dasar botol.

Sehabis pemakaman, rumah Grace Duff kena geledah. Tidak ditemukan apa-apa. Rumah Thomas Sidney kena giliran. Di sana disita satu kaleng racun rumput “Eureka” dan satu kaleng racun tikus. Kedua bahan racun ini mengandung arsenikum.

Polisi bekerja keras. Misteri tiga kematian dalam tempo 11 bulan yang menimpa keluarga dari Jalan Birdhurst ini harus dipecahkan. Apakah ini semua suatu kebetulan? Kalau suatu pembunuhan, pembunuhnya harus dicari dan dibawa ke meja hijau.

Dari laboratorium datang kabar, botol “metatone” yang diperiksa ternyata mengandung banyak sekali arsenikum! Tubuh Ny. Sidney juga mengandung arsenikum dalam dosis yang tinggi! Penemuan ini mendorong dikeluarkannya surat perintah penggalian kembali mayat Vera Sidney. Hasilnya, tubuh Vera juga mengandung arsenikum dalam dosis yang berlebihan.

Memecahkan misteri 

Diadakanlah sidang pemeriksaan lengkap dengan para juri. Jika sidang ini dapat mencari bukti nyata, baru orangnya akan dibawa ke pengadilan.

5 bulan lamanya polisi, termasuk Scotland Yard dan bagian anti kejahatan, bekerja keras tak mengenal siang dan malam. Dokter-dokter ahli bedah mayat dikerahkan, ahli analis dari laboratorium semua tak kenal lelah mencari jejak pembunuh!

Dr. Spilsbury berkata, polisi harus memecahkan misteri dua pembunuhan. Tom Sidney dan Grace menyewa pengacara muda yang sangat berbakat, William Arthur Fearnley-Whittingstall.

Pemeriksaan pendahuluan berjalan seru. Para juri kerap menggerutu bahwa mereka meninggalkan keluarga dan pekerjaan mereka untuk memecahkan misteri yang tak kunjung pecah.

Polisi dan para dokter terutama mencurigai Tom karena racun tikus dan racun rumput yang ada di rumahnya. Grace juga dicurigai karena motif keuntungan. 

Kesimpulan 

Vera mewariskan uang yang banyak sekali kepada ibunya. Dipesan bahwa bila ibunya meninggal pula kelak, harta mereka berdua diwariskan kepada Grace dan Tom secara adil dan kepada anak-anak mereka. Yang boleh diambil hanyalah bunga simpanan. Harta berupa rumah dan lainnya tidak boleh dijual.

Kesaksian Alan Glyn Jones, apoteker yang membuat obat “metatone”. Di dalam resep tidak ada arsenikum, jadi apoteker tidak membubuhkan arsenikum ke dalamnya. Botol diperiksa dulu di sinar terang di luar jendela, untuk memastikan kejernihan cairannya. Cairannya bening bagai kaca. Sama sekali tak ada serbuk putih. Selesai diperiksa, botol disegel menurut peraturan. Baru diberikan kepada pengambil resep di bagian penjualan.

“Jika ada serbuk putih atau arsenikum atau apa saja, pasti datangnya setelah botol keluar dari apotik.”

Kesaksian Grace Duff. Ibunya orang yang saleh dan beriman, tak mungkin timbul pikiran bunuh diri karena kesedihan. la dulu pernah punya racun anti rumput, waktu belum pindah ke Jalan Birdhurst (dibeli oleh suaminya), tapi sudah dihadiahkan kepada tukang kebun karena di rumahnya yang baru ia tak memerlukan racun rumput.

Sidang yang berkali-kali dengan menanyai banyak saksi hanya menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 

  1. Ny. Violet Sidney dalam keadaan sengaja membubuhkan serbuk arsenikum ke dalam obatnya, dengan tujuan bunuh diri.
  2. Arsenikum masuk ke dalam botol metatone dengan cara yang tak dapat dicari buktinya, mungkin secara kebetulan. 
  3. Mungkin ada orang lain yang sengaja membubuhkan arsenikum ke dalam obatnya dengan tujuan membunuhnya. 
  4. Ada orang yang sengaja dengan itikad buruk hendak membuat cacat badan atau menghilangkan nyawa Ny. Sidney.

Sidang terakhir ditutup tanggal 31 Juli 1929, tanpa berhasil mencari jejak pembunuh. Ny. Sidney mati karena racun arsenikum. Keluarganya pun tak dapat menunjuk siapa yang mereka curigai berkepentingan dengan kematian wanita ini.

Teka-teki rumah bernama Birdhurst Rise ini sampai puluhan tahun tak pernah bisa dibongkar oleh polisi Inggris.

Jenazah Vera Sidney. Rupanya 36 jam sebelum kematiannya ia menjejal racun arsenikum yang berbentuk cairan. Pasti sup yang dipersiapkan sehari sebelum kedatangan bibinya mengandung racun. Bibi Gwen, Ny. Noakes, dan kucing mereka sama-sama jatuh sakit sehabis makan sup itu.

Kesaksian Ny. Noakes yang membuat sup: jika ia membubuhkan racun ke dalam sup, pasti ia tidak begitu bodoh ikut makan di malam harinya! Malam itu ia agak kedinginan karena itu perlu minuman hangat. Sup itu dicurinya dari lemari es. Ia tahu kalau minta izin, pasti tak akan diberi. Ny. Sidney tidak suka pelayan makan makanan yang sama dengan nyonya rumah.

Menurut Ny. Noakes, pintu dapur memang selalu terbuka. Dan dari halaman muka orang bisa langsung masuk ke dapur terus ke dalam rumah, bila pintu muka terkunci.

Kalau begitu, orang jahil ini pasti orang yang tahu seluk-beluk rumah Birdhurst Rise. Jadi orang yang dekat hubungannya dengan penghuni rumah.

Menggali kubur 

Siapa gerangan orangnya? Tom Sidney? Tak mungkin. Ia memang memiliki racun rumput dan racun tikus. Tetapi ia sangat sayang kepada Vera. Lagi pula pada hari Vera jatuh sakit, Tom baru saja pulang menghibur di Skotlandia. Thomas seorang penghibur.

Grace Duff? Ia sangat sayang dan baik kepada Vera. Vera menyokong uang sekolah John Duff, putra sulungnya. Grace bahkan tak tahu Vera memberinya warisan harta dan uang. Hal ini baru diketahuinya dari wasiat ibunya.

Sidang-sidang selanjutnya gagal menemukan siapa yang membubuhkan racun ke dalam sup yang dimakan Vera. Pemeriksaan disudahi tanpa hasil.

Giliran jenazah Edmund Duff. Rupanya orang ini pun belum boleh beristirahat dengan tenang. Polisi bertekad memeriksa kembali mayatnya.

Pada tanggal 5 Juli mayatnya digali kembali bagian-bagian yang dulu sudah diperiksa di laboratorium diperiksa lagi! Sekali ini terbukti tubuhnya mengandung arsenikum!

Menurut dr. Spilsbury, ahli bedah mayat Inggris kenamaan, dosis yang mereka temukan lebih dari cukup untuk mematikan orang. Bentuknya berupa cairan, bukan padat. Racun ini diminum hanya beberapa jam sebelum kematiannya.

Teka-teki 

Sidang-sidang pemeriksaan selanjutnya tidak menghasilkan sesuatu yang baru. Hanya berhasil diketahui, bahwa perkawinan Edmund dengan Grace dulu tidak direstui oleh orang tuanya. Umur Edmund hanya berselisih 5 tahun dari Tn. Sidney.

Edmund suka alam bebas, di luar rumah. Ny. Sidney suka hal-hal yang indah di dalam rumah. Mertua dan menantu jarang sekali bisa berkata-kata dengan cocok. Di mata Ny. Sidney, Edmund tidak bisa cari uang.

Namun kesaksian para pelayan rumah, tukang kebun, perawat, dokter-dokter, dan tetangga melukiskan suami istri itu berhubungan mesra. Mereka tak pernah ribut dan suka bepergian sekeluarga.

Kesimpulan sidang sebagai berikut: 

“Kita telah gagal mencari peracun yang sesungguhnya. Kita pun tidak bisa memikul tanggung jawab menunjuk siapa orang yang bersalah. Kalau kita dapat, pasti orang itu pulalah yang telah meracuni Ny. Sidney dan Vera.”

Alhasil, teka-teki ini terus menjadi teka-teki sampai puluhan tahun.

Inspektur Hedges tidak puas dengan hasil nihil semacam ini. la dari semula sudah turut mencoba memecahkan misteri tiga kematian ini. Apakah ia tidak akan berhasil? Polisi biasanya tak kenal mengalah.

Semua orang yang ada hubungannya dengan keluarga Duff dan Sidney sudah ditemuinya dan diwawancarainya. Termasuk John dan Mary Duff, putra-putri Grace, dan guru kepala sekolah mereka. Mereka tidak kehilangan racun. John tidak suka kimia, jadi memilih jurusan yang tidak ada pelajaran kimia. Mary masih terlalu kecil untuk belajar di laboratorium.

Pelayan-pelayan, lama dan baru semua sudah ditanyai. Mereka tak ada kekesalan atau gerutu terhadap keluarga Duff dan Sidney.

Agaknya Hedges mencurigai Grace dan Tom. la hanya tak dapat mencari bukti nyata untuk dipakai alasan menangkap salah seorang di antara keduanya. 

Hedges benar-benar pusing. la anggap Tom Sidney berbelit-belit dan cenderung mempermainkan polisi. 

Dr. Elwell 

Pada suatu hari secara tak disangka Tom menelpon Hedges, minta berdiskusi. Hedges menolak diskusi. la hanya mau mendengarkan pernyataan yang nantinya ditanda tangani. Tom akhirnya membuat pernyataan: 

“Jika jenazah Edmund ternyata mengandung arsenikum (ini sebelum penggalian kuburnya) maka dr. Elwell-lah yang bertanggung jawab.” 

Hedges dan rekannya detektif menggeleng tak percaya. 

“Bagi saya kematian Edmund lain dari kematian Ibu dan Vera. Tahukah Anda, dr. Elwell sudah 10 tahun jadi dokter keluarga Duff? la tak pernah menagih rekening. Sejak kematian Edmund, dr. Elwell lebih sering datang mengunjungi Grace. Tahukah anda bahwa ada ‘sesuatu’ di antara mereka?”

Dr. Elwell tetap membujang. Ia diketahui banyak punya hubungan dan disukai oleh kaum wanita.

Hedges jadi gemas 

Dr. Elwell dipanggil dari liburannya di luar kota. la memberi keterangan, sangat ganjil dituduh tertarik kepada Ny. Duff. la tak pernah pergi bersama, kecuali ketika Grace menumpang mobilnya ke London saat hendak mengunjungi bibinya di Limpsfield. Tentang rekening, Edmund Duff pernah datang ke rumahnya menyatakan keluarganya tak mampu. Dr. Elwell kasihan dan menjawab nanti kalau sudah punya uang harap jangan lupa membayar utang. 

Sebagai tetangga dan dokter keluarga, dr. Elwell menganggap wajar sekali-sekali memenuhi undangan minum teh di keluarga Duff.

Keterangan ini masuk akal. Kalau Elwell meracuni Edmund, untuk apa ia bersusah payah memberitahukan kecurigaannya akan racun ptomaine kepada dr. Jackson? Bukankah ini sama dengan menggali lubang untuk diri sendiri? Paling bijaksana diam-diam menanda tangani surat kematian Edmund, habis perkara.

Dr. Elwell dicoret dari daftar orang yang dicurigai. 

Inspektur Hedges jadi gemas kepada Grace Duff dan Tom Sidney. Tetapi pihak kejaksaan tidak memberinya izin menangkap orang-orang ini, karena bukti-bukti tidak ada.

Tom & Grace pindah 

Hedges bahkan bersedia mengorbankan pensiunnya asal diberi izin terus mencari bukti kesalahan Tom atau Grace. Tetapi atasannya berkata sidang pemeriksaan telah resmi dinyatakan ditutup. Orang-orang yang dicurigai telah dinyatakan bersih.

Hedges dengan berat hati menutup berkas-berkasnya disertai catatan: misteri yang tak terpecahkan polisi.

Begitu sidang-sidang dinyatakan selesai dan namanya bersih, Thomas Sidney melelang perabot rumahnya. Mereka langsung pindah ke Amerika Serikat.

Grace Duff tadinya tetap ingin bertahan di Croydon. Tetapi perhatian orang, terutama para pembaca surat kabar, terlalu besar. Mereka suka berkerumun di muka rumahnya hanya untuk memandang Grace. Publik mencurigainya sebagai orang yang telah meracuni Edmund, Ny. Sidney dan Vera. Karena akhirnya tak tahan, ia pindah juga ke tempat lain.

30 tahun kemudian 

30 tahun kemudian… 

Richard Whittington-Egan, seorang wartawan senior, melakukan penyelidikan seorang diri. la mempelajari semua berkas pemeriksaan pendahuluan dan catatan Inspektur Hedges almarhum. Ia meninggal tahun 1932. 

Pertama-tama ia mencari Ny. Noakes, bekas pelayan Ny. Sidney. Keterangannya:

Kalau ia tahu sup celaka di malam itu mengandung racun, pasti ia tak akan mencurinya. Tetapi di muka sidang pemeriksaan, Ny. Duff berkeras memberi keterangan bahwa Ny. Noakes telah demam dari pagi harinya, jadi sejak sebelum ia mencuri sup!

Ny. Noakes mencurigai Tom Sidney sebagai orang yang bersalah. Entah mengapa, ia tak senang dengan orang ini. Ia pernah memergoki Tom berada di ruang tengah rumah Ny. Sidney, tanpa Ny. Noakes merasa membukakan pintu baginya. Bisa saja ia masuk diam-diam dan membubuhkan racun bagi Vera dan ibunya. Tetapi Ny. Noakes tak punya buku harian, jadi ia tak berani bersikeras mengenai tanggal kedatangan Tom secara diam-diam ini.

Grace Duff menurut pendapatnya, tidak punya pendirian tetap. la tak pernah berani memandang mata lawan bicaranya. la juga tidak menyukai nyonya ini. 

Ancaman Vera

Dr. Elwell, yang masih tetap membujang, tidak sukar dicari. Tetapi ia minta agar keterangannya baru disiarkan setelah kematiannya. Ia meninggal tahun 1961.

Menurut pendapatnya, perkawinan Grace Duff tidak bahagia. Edmund sangat kasar, punya nafsu seks yang berlebihan. Tetapi ia tidak mencurigai Grace sebagai pembunuh.

Menurut para tetangga yang masih ingat, memang Grace dan dr. Elwell bercinta-cintaan secara gelap.

Bahkan Tom Sidney pernah memberi keterangan di hadapan polisi, Ny. Sidney dan Vera mengetahui rahasia ini. Ny. Sidney agaknya tidak keberatan, bahkan berharap kelak Grace dapat nikah dengan dr. Elwell. Sebaliknya Vera amat berang oleh peristiwa ini. Ia mengancam Grace kalau meneruskan “permainannya” ia akan menghentikan sokongan uang sekolah bagi John Duff. Hanya dua minggu setelah mengucapkan ancaman ini, Vera mati keracunan.

Wajah bertopeng 

Seorang bekas tetangga yang menolak disebut namanya memberi keterangan sebagai berikut:

Grace di muka sidang pemeriksaan dan di rumah berbeda bagaikan siang dan malam. Di muka juri, air matanya cepat meleleh. Wajahnya bertopeng sebagai anak perempuan lemah yang memerlukan perlindungan pria. Di rumah, ia sedikit pun tak bersedih hati, Suaranya lantang dan penuh semangat waktu memberitahukan kematian Vera. Dan waktu sidang pemeriksaan membayangkan kecurigaan terhadap dirinya, ia berkata kepada pelayan toko, “Bayangkan, masakan aku dituduh membunuh Edmund?” Di suaranya terselip nada bangga.

Grace sangat menikmati wawancara dengan para wartawan, dan jika diminta berpose, gayanya dibuat-buat. Pendeknya, menurut tetangga ini, Grace baginya sangat mengerikan. Wataknya yang keras disembunyikan di balik wajahnya yang menarik.

Surat kaleng

Dari catatan Inspektur Hedges. Mula-mula ia mencurigai Thomas Sidney, terutama karena ditemukannya racun tikus dan racun rumput di rumahnya. Lebih-lebih lagi, Tom suka membawa “barang bukti” yang katanya diperoleh justru setelah rumah ibunya digeledah polisi. Ia bergaya sok aksi, mungkin karena menyewa pembela yang sangat jempolan.

Lama-kelamaan kecurigaan beralih kepada Grace. Ia seorang aktris berbakat. Dengan latar belakang perkawinan yang tidak bahagia, keuangan keluarga yang melarat sementara Grace amat boros dan senyum berikut air mata yang terlalu sering menghias wajah, Hedges lebih cenderung menuduh Grace sebagai pembunuh.

Kecurigaan ini tambah kuat setelah Tom memperlihatkan surat kaleng yang menuduh Margaret (istrinya) bertanggung jawab akan kematian Edmund Duff. Sebelumnya, Grace pernah menggerutu bahwa Margaret punya kesempatan melaksanakan perbuatan jahat itu. Grace mengomel mengapa Margaret hanya dipanggil polisi sekali. Tuduhan ini membuat Tom sangat marah.

Lolos dari tuduhan 

Grace pernah pula mengaku kepada Hedges menerima surat kaleng. Katanya, isinya tidak percaya kalau Margaret tidak terlibat peristiwa pembunuhan ini. Waktu didesak agar memperlihatkan suratnya, tergagap-gagap ia mengaku surat telah dibakarnya.

Keterangan dari janda pembela Fearnley-Whittingstall. Pembela ini dulu juga akhirnya mencurigai Grace sebagai orang yang bersalah.

Pada suatu siang, ketika sidang pemeriksaan beristirahat, ia menemani Grace di halaman rumput. Entah apa sebabnya, tahu-tahu Grace amat marah. Wajahnya yang manis kekanak-kanakan berubah sebagai wajah setan yang mampu melakukan apa saja. Bukan main terkejutnya Whittingstall. Ia mengambil kesimpulan selama ini rupanya Grace mengenakan topeng wajah wanita lemah yang dirundung malang.

Bahkan waktu pemeriksaan dinyatakan ditutup, Whittingstall berpikir Grace sangat beruntung dapat lolos dari lubang jarum walaupun semua orang terang-terangan mencurigainya.

Tuduhan Bibi Gwen 

Dr. Jackson, pembedah mayat di Croydon, sudah meninggal. Yang dapat ditemui hanya istrinya. 

Dalam sidang pemeriksaan, Ny. Jackson pernah duduk di sebelah Ny. Greenwell, bibi Vera yang datang dari London dan turut makan sup beracun. Dengan tegas dan terus terang Ny. Greenwell menuduh Grace pembunuh ketiga orang keluarganya.

“Ny. Sidney dan Vera mencurigai Grace. Karena itu ia melakukan perbuatan itu. Memang Grace pembunuhnya!”

Di tahun 1962 Thomas Sidney datang ke London. Kesempatan ini digunakan untuk wawancara oleh penulis buku ini.

Ia pindah ke Amerika Serikat untuk menghindari pembalasan Grace. Ini atas anjuran Scotland Yard. Grace tahu Tom mencurigainya. Di samping itu ia amat marah waktu Tom membawa Inspektur Hedges ke sekolah John dan Mary. Menurut dia, anak-anaknya jangan dikaitkan dengan peristiwa keracunan yang menggemparkan itu.

Tom dan Hedges sering berunding tentang teori-teori mencari jejak pembunuh. Tetapi akhirnya selalu orang yang dicurigai tinggal dua, Tom dan Grace. Karena Tom tidak pernah meracuni manusia, maka orang itu pasti Grace.

Sayang sekali sidang pemeriksaan tidak dapat mencari bukti untuk menuduh Grace secara nyata.

Pernyataan dr. Binning 

Menurut pendapat Tom, Grace meracun Edmund karena sikapnya yang kasar dan nafsu kelaminnya yang tak terkendalikan. Grace enggan tambah anak, berhubung keuangan keluarganya. Vera kena racun karena mengancam keselamatan pendidikan John. Bagi Grace, kesejahteraan anak-anaknya lebih penting dari apapun juga. Ibunya kena racun karena mewarisi harta milik Vera. Kematian ibunya melipatgandakan warisan yang harus diterima Grace. Bukankah Grace orang yang selalu memerlukan uang?

Pernyataan dr. Binning. Mula-mula ia enggan membuka tabir lama, tetapi setelah dibujuk mau membuat pernyataan tertulis yang inti sarinya sbb:

Waktu Vera sakit keras, dr. Binning menyebut-nyebut kemungkinan keracunan. Ny. Duff membuat secangkir teh baginya, diantarkan ke kamar dekat orang sakit. Selama masa kejang dan muntah-mencret Vera, Ny. Duff tampak amat menikmati penderitaan yang dilihatnya. Matanya yang biru berkilauan jadi indah dan ia kerap memandang seperti sedang bermimpi. Tidak pernah dr. Binning melihat Grace secantik dan segairah itu. Ia seperti mendapat firasat, maka tidak minum teh yang disajikan.

Waktu dr. Elwell tiba untuk menggantikannya, mereka berdua diajak minum teh di ruang duduk. Dr. Binning melihat bahwa baginya telah disediakan cangkir baru. Ia bersedia minum teh ini.

Keesokan harinya, ada seorang pasiennya yang punya “ilmu” memberi tahu kemarin ia “melihat” dr. Binning berada dalam bahaya. Waktunya bertepatan dengan waktu dr. Binning disuguhi teh di kamar Vera.

Kelainan jiwa 

Sebagai dokter keluarga Duff, dr. Binning menyaksikan Grace menunggui Edmund, Vera dan ibunya menjelang kematian mereka. Grace selalu tampak senang sekali mengamati penderitaan mereka, terutama bila sedang menghadapi serangan kejang.

Menurut pendapatnya, Grace menderita kelainan jiwa. Tetapi penjelasan lebih mendalam ia serahkan kepada dokter jiwa.

Pernah suatu kali ia bertemu muka dengan Grace sehabis sidang pemeriksaan. Ia tak sempat menghindar lagi. Grace menghampirinya dan berkata tegas secara tiba-tiba, “Dr. Binning, Anda pikir Anda dapat menjeratkan tali di leherku, tapi Anda tidak cukup pandai.”

Dr. Binning sangat terkejut, sehingga tak bisa menjawab. Waktu peristiwa ini diadukannya kepada pembela Whittingstall, pembelanya jadi sangat marah sampai berbaring di lantai bertopang dagu. Hanya setelah beberapa menit kemarahannya reda.

Minum wiski 

Setelah kematian ketiga orang ini, dr. Binning masih pernah dipanggil ke rumah Ny. Duff. Waktu itu Alastair, putra bungsunya, sakit kejang. Ia memberikan serum anti difteri. Kemudian Ny. Duff mengundangnya minum wiski di ruang duduk, sambil mengenakan gaun tidur longgar dan tipis. Katanya menyodorkan gelas wiski, “Aku berjanji tidak akan membubuhkan arsenikum ke dalamnya.” 

Dr. Binning menolak wiski dan cepat pulang.

Di bulan Juni 1962 dr. Binning mengunjungi Ny. Duff di rumahnya di tepi pantai. la ditemani oleh penulis buku ini. Mula-mula Ny. Duff bersikap baik, mengenangkan masa lampau mereka di Croydon.

Waktu dr. Binning memberi tahu dr. Elwell telah meninggal, Grace Duff mengeluh kecewa, “Ya, ia meninggalkan uang £ 80.000. Dulu katanya ia akan mewariskan semua uangnya kepada anak baptisnya (seorang diantaranya Alastair, putra bungsunya). Nyatanya tidak ada warisan yang kami terima.”

Dengan wartawan teman dr. Binning, ia enggan bicara soal Birdhurst Rise.

Jika Grace memang diduga bersalah, mengapa ia tidak diseret ke muka pengadilan? Jawabannya, berdasar penelitian penulis buku ini adalah hanya karena Grace wanita yang beruntung.

Seperti kata pembelanya, Grace wanita yang beruntung. Betapa tidak. Waktu mayat Edmund pertama kali dibedah, laboratorium tidak menemukan arsenikum! Yang ditemukan hanyalah tanda-tanda kematian yang wajar, diduga karena lemah jantung. Sedangkan pada pemeriksaan kedua kali (penggalian kuburnya) baru ketahuan tubuhnya mengandung banyak arsenikum.

Sekiranya tidak terjadi kesalahan pada waktu pembedahan mayat yang pertama kali dulu, mungkin jejak Grace dapat ditemukan. Kematian Vera dan ibunya dapat dicegah.

Kesalahan ini diduga bersumber kepada kekeliruan waktu pembedahan mayat yang pertama kali. Hari itu di meja ada dua mayat yang harus diperiksa oleh dr. Jackson. Satu Edmund Duff, satu lagi wanita yang mati sakit jantung.

Mungkin sekali dr. Jackson mendaftarkan organ-organ tubuh Edmund sebagai organ si wanita dan organ si wanita sebagai organ Edmund. Laboratorium hanya memeriksa isi botol-botol yang telah disegel dari kamar mayat. Bagi mereka tidak penting organ tubuh siapa yang ada di dalam botol. Tugas mereka hanya memeriksa secara kimiawi. Kesimpulan laboratorium: Edmund Duff mati sakit wajar, sakit biasa, bukan keracunan ptomaine.

Menghapus jejak 

Dari saat ini sampai saat penggalian mayat Edmund Duff terdapat selisih waktu. Grace memakai kesempatan menghapus jejaknya.

Keberuntungan berikutnya, Grace tidak terbukti memiliki atau menyimpan racun arsenikum di rumahnya atau di mana saja. Justru Tom yang punya racun tikus dan racun rumput.

Pemeriksaan oleh manusia, biarpun oleh sejumlah ahli forensik dan ahli laboratorium bisa keliru. Sidang pemeriksaan yang begitu lama dan menjemukan juga meletihkan itu semua sia-sia. Pemeriksaan laboratorium, wawancara ke sana ke sini dan penggalian kubur hasilnya nihil. Akibatnya, orang yang bersalah dapat berkeliaran bebas.

Grace Duff masih hidup terus dengan tenang dan aman selama 44 tahun lagi setelah peristiwa peracunan yang dilakukannya. la meninggal wajar, setelah lebih dulu diserang lumpuh di musim panas tahun 1973. Umurnya 80 tahun-an.

(Dier Spiegel)

Baca Juga: Huruf V yang Misterius

 

" ["url"]=> string(74) "https://plus.intisari.grid.id/read/553752739/teka-teki-dari-birdhurst-rise" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1684218235000) } } }