array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3257704"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(106) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/04/28/kisah-16_mmichael-blumjpg-20220428070811.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(13) "Intisari Plus"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9347)
          ["email"]=>
          string(22) "plusintisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(129) "Sebuah kutukan dari bangsawan Hongaria membuat kacau Austria. Selamat dari kecelakaan di laut, tapi menemui maut di sebuah parit."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (7) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(7) "Misteri"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["alias"]=>
        string(7) "mystery"
        ["id"]=>
        int(1368)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(23) "Intisari Plus - Misteri"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(106) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/04/28/kisah-16_mmichael-blumjpg-20220428070811.jpg"
      ["title"]=>
      string(54) "Kaisar Franz dari Austria dan Papirus Bertemu Jodohnya"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-04-29 10:13:21"
      ["content"]=>
      string(12645) "

Intisari Plus - Sebuah kutukan dari bangsawan Hongaria membuat kacau Austria. Selamat dari kecelakaan di laut, tapi menemui maut di sebuah parit. Tiga Paus punya kesamaan dengan sebuah tanggal.

---------------------------------------

Kaisar Franz dari Austria

TAHUN 1849, Kaisar Franz Josef dari Austria yang waktu itu baru berumur 19 tahun, dikunjungi oleh seorang wanita bangsawan Hongaria yang tidak terkenal. Wanita itu menuduh Franz Josef membunuh putranya. Michael Karoli yang masih muda itu dihukum mati atas perintah Baron Julius von Haynau, jenderal balatentara Franz Josef, saat sang jenderal mencoba memadamkan pemberontakan Hongaria terhadap Kekaisaran Austria. 

Setelah menyatakan tuduhannya, Countess (Bendara Raden Ayu) Karoli melontarkan kutukan yang terdiri atas 5 bagian: "Semoga surga dan bumi menghancurkan kebahagiaanmu. Semoga keluargamu dimusnahkan. Semoga engkau dikhianati oleh orang-orang yang kamu cintai. Semoga hidupmu hancur. Semoga anak-anakmu dihancurkan hidupnya." 

Kutukan itu rupanya menjadi kenyataan. Lebih dari belasan keluarga dekatnya tewas akibat kekerasan. Sebagian lagi dimakzulkan, terlihat dalam skandal atau mengalami pernikahan yang berantakan. 

Franz Josef menikah dengan Elizabeth yang berumur 16 tahun, yang sangat dicintainya. Namun mereka cuma setia beberapa minggu, sebelum Elizabeth menemukan kekasih dan kaisar mencari hiburan di luar pernikahan. 

la segera menghadapi masalah-masalah lain. Austria berperang dengan Prancis, Sardinia, dan Prusia dan kalah dalam semua peperangan itu. Kekaisarannya menciut dan Austria tersingkir dari Konfederasi Jerman. Tahun 1867, ipar istrinya, Maximilian, dicampakkan dari kedudukan sebagai Kaisar Meksiko dan ditembak oleh regu penembak. 

Sejak 1886 malapetaka datang bertubi-tubi: Sepupu istrinya, Raja Ludwig dari Bavaria yang gila itu bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya. Keponakan Kaisar, Sophie, dibakar hidup-hidup dan putra kaisar Putra Mahkota Rudolph bunuh diri. Keponakan laki-lakinya, John dari Saxony turun takhta dan kemudian tenggelam di laut. Kemenakan lain, Pangeran Aria William tewas gara-gara terjatuh dari kuda. Seorang kemenakan perempuan lagi, terbakar sampai tewas dan tiga kemenakan pria lagi bunuh diri. Tahun 1897, Permaisuri Elizabeth dibunuh seorang Italia di Jenewa.

Tahun 1941, calon penggantinya, Pangeran Aria Ferdinand dibunuh di Sarjevo sehingga memicu pecahnya PD I. Franz Josef meninggal sebagai orang kesepian dan kehilangan semangat, ketika Sekutu menghancurkan balatentaranya tahun 1916.

 

Musibah Kapal

BERBICARA tentang badai ... kecelakaan kapal paling buruk yang dialami Australia, terjadi 4 Agustus 1845, ketika badai hurricane mendorong Catarqui ke gosong karang kira-kira 500 m dari Pulau King di Selat Basa. 

Kapal berukuran 802 ton itu berisi pendatang. Kapal itu berlayar dari Liverpool empat setengah bulan sebelumnya, membawa 415 pria, wanita, dan anak-anak. Cuma sembilan orang yang berhasil selamat ke pantai, termasuk orang kedua setelah kapten, yaitu Thomas Guthrie. Satu-satunya pendatang yang selamat adalah Sol Brown. Istri dan empat anaknya termasuk mereka yang tenggelam. 

Guthrie kemudian bekerja sebagai nakhoda kapal yang berlayar di pesisir dan tewas tenggelam setahun kemudian ketika kapalnya karam di Australia Selatan. Tiga tahun setelah tragedi Catarqui, Brown terjatuh ke sungai kecil pada suatu malam saat ia mabuk. la pun akhirnya mati terbenam walaupun air sungai itu cuma beberapa sentimeter dalamnya.

 

Kebetulan di Laut

SALAH satu kebetulan di laut yang paling mencengangkan dimulai biasa-biasa saja, dengan keberangkatan sekunar Mermaid dari Pelabuhan Sydney tanggal 16 Oktober 1829 menuju Collier Bay yang jauhnya ribuan kilometer di barat laut pantai Asutralia Barat. Di dalam sekunar itu terdapat 18 awak dan tiga penumpang biasa. Kaptennya Samuel Nolbrow. 

Perjalanan sepanjang pantai timur negeri itu berlangsung lancar selama empat hari. Lalu tiba-tiba bertiup badai saat Mermaid akan memasuki Selat Torres, antara ujung utara Australia dan Papua Nugini. Angin kencang dan amukan laut melempar-lemparkan sekunar yang tidak berdaya itu ke segala arah. Akhirnya, suatu ombak besar melemparkannya ke gosong karang dan sekunar ini mulai berantakan. Satu-satunya harapan bagi penumpangnya adalah untuk berenang ke sebuah puncak batu karang yang menonjol dari laut yang seperti mendidih, kira-kira 100 m dari tempat kapal tenggelam. 

Ketika fajar menyingsing, perhitungan menunjukkan bahwa semua penumpang kapal berhasil mengarungi laut yang menggila. Mereka terdampar di sana dalam keadaan kedinginan dan basah selama tiga hari, sebelum kapal lain muncul, yaitu Swiftsure. 

Swiftsure mengangkut penumpang yang hidup ke kapal mereka dan meneruskan perjalanannya menuju ke barat selama lima hari sepanjang pantai selatan Papua Nugini. Tidak diduga-duga, mereka terjebak arus kuat. Awak kapal tidak mampu menanggulanginya. Kapal terdampar ke batu karang dan berantakan. Untuk kedua kalinya penumpang Mermaid harus meninggalkan kapal yang mereka tumpangi.

Sekali ini, kesulitan cuma berlangsung delapan jam. Sekunar Governor Ready menangkap sinyal mereka dari pantai. Governor Ready sudah membawa 32 orang dan muatannya penuh berupa kayu. Namun mereka bisa meluangkan tempat untuk penumpang dari Mermaid dan Swiftsure, sebelum meneruskan perjalanan. 

Cuma tiga jam kemudian, Governor entah kenapa kebakaran. Api cepat merambat lewat kayu. Perintah meninggalkan kapal kembali terdengar. Semua orang berdesakan dalam sekoci-sekoci. Sekeliling mereka tidak ada apa-apa kecuali hamparan laut terbuka yang luas. Harapan untuk mendapat pertolongan kembali kelihatannya kecil. Namun, terjadi mukjizat. Kapal layar pemerintah, Comet, di luar dugaan muncul dan sekali lagi mereka diselamatkan. 

Ketika kisah mereka menyebar di antara awak Comet, mula-mula ada yang mengerutu, menuduh awak Mermaid membawa sial. Namun ada yang berhasil menjelaskan bahwa sebaliknya dari bernasib sial, mereka malah sangat beruntung karena selamat dari tiga kali karam di perairan yang berbahaya

Selama seminggu, argumen nasib baik itu menang, sampai tiba-tiba muncul lagi badai. Tidak lama kemudian tiang layar Comet lenyap, layar-layarnya compang-camping, kemudinya hilang. Sekali ini yang meninggalkan kapal cuma awak Comet. Keyakinan mereka akan teori pembawa sial saat itu menang. Mereka naik ke perahu-perahu penyelamat mereka, meninggalkan sesama penumpang lain untuk memperjuangkan nasib sendiri. 

Selama 18 jam, penumpang yang ditinggalkan di Comet berpegang erat-erat pada sedikit sisi kapal karam itu. Mereka harus berjuang mengusir ikan hiu dan juga kelelahan selama cobaan ini. Namun, mereka diselamatkan lagi ketika kapal Jupiter muncul dan menaikkan mereka semua ke kapal. 

Ketika akhirnya mereka menuju ke pelabuhan, kapten mengabsen dan menyadari bahwa meskipun sudah terjadi empat kali kapal karam, tidak ada seorang pun yang hilang. 

Kisah yang sungguh sulit dipercaya! Namun ada peristiwa kebetulan terakhir. Di dalam kapal terakhir, Jupiter, ada seorang penumpang bernama Sarah Richey, asal Yorkshire yang sudah berumur. la berada di Australia untuk mencari putranya, Peter, yang tidak ada kabar beritanya selama 15 tahun. Ternyata Peter adalah salah seorang awak kapal yang pertama, Mermaid.

 

Plum Pudding

PLUM Pudding adalah makanan andalan Inggris, bukan Prancis. Penyair Prancis, Emile Deschamps yang semasa kecil tinggal di asrama sekolah di Orleans sekitar tahun 1800-an, dianjurkan untuk mencobanya sepotong oleh Monsieur (Tuan) de Fortgibu (yang baru pulang dari Inggris) dan Deschamps ingat dengan baik makanan pencuci mulut itu. 

Sepuluh tahun kemudian, ketika Deschamps melewati sebuah restoran di Paris, dilihatnya di dalam ada plum pudding yang penampilannya menggiurkan. la masuk untuk memesan sepotong, tetapi diberi tahu bahwa pudding itu sudah dipesan oleh seorang pelanggan. "Monsieur de Fortgibu," kata wanita di belakang gerai kepada seorang pelanggan yang mendekati. 

"Anda bersedia berbagi plum pudding dengan Bapak ini?" Pria yang dulu memberi plum pudding kepada Deschamps kini sudah lanjut usia dengan rambut yang sudah memutih dan berseragam kolonel. 

Dengan senang hati ia mau berbagi pudding lagi dengan Deschamps. Setelah saling menyapa, mereka mengenang lagi plum pudding sebelumnya. 

Bertahun-tahun lewat, lalu Deschamps mendapat undangan makan malam. Dalam perjamuan itu, ia diberi tahu, akan dihidangkan plum pudding. "Nah, saya tahu, Monsieur de Fortgibu pasti hadir," kata Deschamps kepada nyonya yang mengundangnya, yang senang mendengar cerita Deschamps perihal plum pudding itu. 

Malam perjamuan pun tiba dan pada akhir perjamuan, sebuah plum pudding yang bagus sekali dihidangkan kepada sepuluh tamu. Pada saat itu pintu terbuka dan masuklah Monsieur de Fortgibu. Sekarang ia sudah sangat tua dan agak pikun. Karena salah alamat, ia tiba ke perjamuan itu.

 

Papirus Bertemu Jodohnya

MALAIKAT Perpustakaan, yang bertugas membantu para pengarang dan ilmuwan yang layak ditolong, rupanya pencinta ahli Mesir kuno, karena salah satu pemberiannya yang terbesar adalah suatu kebetulan yang dihadiahkan kepada Dr. Thomas Young, seorang ahli fisika Inggris. Bersama Jean-Francoiis Champollion, ia sangat berjasa memecahkan sandi Batu Rosetta, yaitu kunci pertama dan yang terutama dalam memahami huruf hieroglif. 

Suatu malam tahun 1822 (yaitu tahun di mana Champollion - yang berpedoman pada penelitian Young - menerbitkan penelitiannya sendiri tentang Batu Rosetta), Dr. Young asyik mengamati suatu naskah yang ditulis dalam huruf hieroglif. Kecuali tiga nama yang ditulis dalam bahasa: Appollonius, Antigonus, dan Antiochus yang dibacanya Antimachus, ia tidak paham sedikit pun arti tulisan itu. Ia menyimpan saja papirus itu. 

Dalam suatu kiriman lain ia menemukan papirus lain. Yang satu ini seluruhnya ditulisi bahasa Yunani. Ketika Young membacanya sepintas sebelum disimpan, matanya menangkap nama-nama yang sama seperti dibacanya di naskah Mesir, walaupun dalam bentuk agak berbeda: Poris Apollonii dan Antimachus Antigenis. 

Dengan terkejut ia sadar bahwa ia memiliki terjemahan naskah yang ditulis dengan huruf hieroglif. Entah bagaimana, dokumen itu selamat selama 2.000 tahun dan berasal dari bagian dunia yang sama sekali lain. Kini naskah itu tiba padanya saat sangat dibutuhkan. 

Peristiwa-peristiwa kebetulan itu, tulisnya kemudian, di zaman dahulu kala sudah cukup untuk meyakinkan orang-orang bahwa ia bukan cuma mempelajari hieroglif, tetapi juga rahasia sihir Mesir.

 

Kebetulan Antara Tiga Paus

TANGGAL 18 Oktober 1405, Paus Pius II dilahirkan. Pada tanggal yang sama tahun 1417, Paus Gregorius XII wafat, begitu pula Paus Pius III di tahun 1503.



 

" ["url"]=> string(99) "https://plus.intisari.grid.id/read/553257704/kaisar-franz-dari-austria-dan-papirus-bertemu-jodohnya" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1651227201000) } } }