array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3305971"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/06/03/badut-pembunuh_robert-zunikoffj-20220603054341.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(13) "Intisari Plus"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9347)
          ["email"]=>
          string(22) "plusintisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(144) "Mulai dari hilangnya Robert, anak berusia 15 tahun dan beberapa anak-anak lainnya, hanya ada tuduhan yang menguat bahwa seorang badut yang aneh."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (7) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(8) "Kriminal"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["alias"]=>
        string(5) "crime"
        ["id"]=>
        int(1369)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(24) "Intisari Plus - Kriminal"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/06/03/badut-pembunuh_robert-zunikoffj-20220603054341.jpg"
      ["title"]=>
      string(14) "Badut Pembunuh"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-06-03 17:44:14"
      ["content"]=>
      string(39548) "

Intisari Plus - Mulai dari hilangnya Robert, anak berusia 15 tahun dan beberapa anak-anak lainnya, hanya ada tuduhan yang menguat bahwa seorang badut yang aneh, bisa saja yang menculik dan membunuh mereka.

-------------------------

Hari Senin malam, 11 Desember 1978, markas besar polisi di Des Plaines, Illinois, AS, mendapat telepon dari seorang wanita. Suara wanita itu gemetar. Katanya, putranya yang berumur 15 tahun, Robert Piest, tiba-tiba menghilang. 

Polisi meminta wanita itu menceritakan keadaan secara lebih jelas. 

Kata wanita itu, ia tinggal dengan keluarganya di Craig Drive, Des Plaines. Hari ini ulang tahunnya yang ke-46. Sore itu akan ada pesta untuk merayakannya. Tapi putranya, Robert, baru akan hadir setelah pukul 21.00 karena ia sedang mendapat pekerjaan paruh waktu di sebuah drugstore (toko obat yang menjual juga barang-barang lain seperti koran, alat-alat tulis, minuman ringan) di Touhy Avenue. Ibunya bermaksud menunggu Robert sebelum memotong kue ulang tahun. 

Si ibu berkata kepada anaknya : bahwa ia akan menjemput si anak dengan mobil pukul 21.00. Sepuluh menit sebelum pukul 21.00 si ibu tiba di muka drugstore. Ketika sudah pukul 21.00 Robert mengambil mantelnya dan menghampiri ibunya.

 

Robert lenyap 

Di muka pintu drugstore, Robert tiba-tiba berhenti. "Tunggu sebentar, Mom," katanya. "Saya harus menemui orang untuk urusan pekerjaan bangunan. Pekerjaan ini akan menghasilkan AS $ 5 sejam. Saya pergi cuma beberapa menit saja." 

Ibunya mengangguk dan menunggu lagi di drugstore sambil memperhatikan anaknya pergi. la tahu AS $ 5 sejam kira-kira dua kali penghasilan anaknya sekarang di drugstore. Si ibu mengira anaknya paling-paling akan pergi 10 - 15 menit. Lima belas menit berlalu. Robert belum muncul. 

la menunggu 5 menit lagi. Akhirnya, ia keluar, menengok ke kanan-kiri. Anaknya tidak ada. Akhirnya, ia pergi ke tempat mobilnya diparkir dan pulang. Ternyata di rumah Robert tidak ada. Padahal ia bukan anak yang tidak bisa dipercaya mulutnya. Ia juga tidak menelepon untuk memberi tahu kenapa menghilang. 

Ibunya jadi khawatir dan menelepon polisi. Polisi minta nomor telepon drugstore. Polisi yang dilapori itu sambil menelepon, mengisi formulir orang hilang. Salinan-salinan laporan itu dikirim ke Kepala Polisi Leroy Alfano dan Kapten Joseph Kozenczak. Yang terakhir ini mempunyai putra berumur 15 tahun juga. Jadi, ia bisa ikut merasakan bagaimana perasaan orang yang kehilangan anak umur sekian. 

Keesokan harinya pagi-pagi Kapten Kozenczak sudan bangun. Hari itu Selasa, 12 Desember 1978. Ia mengecek laporan-laporan semalam yang menyatakan polisi sudah menyisiri daerah-daerah sekitar tempat itu tanpa berhasil menemukan Robert. 

Para polisi dikirim ke rumah keluarga Piest. Ayah-ibu Robert menggambarkan anaknya tahu aturan, ambisius, dan suka bekerja keras. Ia bisa berdiri sendiri dan bisa dipercaya. 

Karena ciri-cirinya ini maka Robert tidak pernah mengalami kesulitan mendapat pekerjaan pada musim panas atau pekerjaan paruh waktu pada masa sekolah tidak libur. Orang tua ini berpendapat, inilah sebabnya kontraktor yang ingin mempekerjakan Robert menawarkan upah AS $ 5 sejam, upah yang sangat tinggi untuk anak umur 15 tahun. 

Siapa kontraktor itu? Orang tua Robert tidak tahu nama dan alamatnya, tapi mengira kantornya pasti tidak jauh dari drugstore atau Touhy Avenue. Kalau tidak, maka Robert takkan berkata akan kembali dalam waktu beberapa menit saja.

 

Pekerjanya semua remaja pria 

Kapten Kozenczak minta nama dan alamat teman-teman Robert. Salah seorang di antaranya ternyata putra sang kapten sendiri. Mereka sama-sama murid Sekolah Maine Township. 

Pada saat itu anak-anak tentu sedang bersekolah. Jadi, Kozenczak tidak bisa menanyai mereka sekarang. Tapi tampaknya kecil kemungkinan Robert semalam menginap di rumah temannya. 

Ketika tiba di sekolah, Kapten mengetahui bahwa Robert tidak masuk. Menurut kepala sekolah, guru Robert tidak mendapat pemberitahuan dari siapa pun bahwa hari ini Robert tidak bisa masuk. Padahal biasanya kalau ia sakit atau beralangan, selalu ada pemberitahuan. 

Rapor Robert menunjukkan ia murid yang pandai. Ia juga aktif dalam atletik dan jujur. la juga dianggap luar biasa karena bisa menemukan waktu dan energi untuk ikut atletik dan bekerja paruh waktu selain mengerjakan pekerjaan rumah dan tetap mempertahankan prestasi tinggi di sekolah. 

Kepala sekolah berjanji akan menghubungi polisi kalau ia mengetahui sesuatu terjadi pada Robert. Kozenczak harus menunggu sampai istirahat makan siang untuk mendatangi teman-teman Robert. Jadi, ia pergi dulu ke drugstore. 

Petugas yang biasa berdinas bersama-sama Robert menerangkan bahwa ia melihat Robert terakhir malam kemarin, pukul 21.00, ketika Robert dijemput ibunya. Ia ingat wanita itu menunggu di dalam beberapa menit ketika Robert pergi dulu. Ketika wanita itu akhirnya pergi ke luar dari drugstore, ia menyangka akan menyusul Robert yang diduganya menunggu di muka pintu. 

Kozenczak mendapatkan drugstore itu luar biasa bersih dan sebagian rupanya baru diperbaharui. Tampaknya perombakan baru saja selesai dilakukan. Jadi, ia bertanya apakah belum lama ini interior drugstore itu baru dirombak? Ya, jawab seseorang. 

Sang Kapten bertanya apakah ada hal yang agak menarik perhatian dalam pekerjaan perombakan itu. Cuma satu, kata orang itu. Para pegawai kontraktor yang mengerjakan perombakan ini praktis anak-anak remaja semua atau pria-pria muda. 

Kontraktor itu mengontrol beberapa kali dan beberapa kali ia tampak bicara dengan Robert Piest. Orang itu tahu nama kontraktor tersebut: John Wayne Gacy Jr. 

"Apakah Anda tahu apa yang dipercakapkan sang kontraktor dengan Robert?" tanya Kozenczak kepada petugas drugstore itu. 

"Tampaknya kontraktor itu membujuk Robert agar meninggalkan drugstore untuk bekerja di tempatnya," jawabnya. Ia yakin bayaran yang ditawarkan kepada Robert jauh lebih tinggi daripada bayaran yang diterima Robert sekarang. 

"Apakah Robert terampil sekali dalam pekerjaan perombakan?" 

"Tidak tahu," jawab petugas drugstore itu. "Tetapi mungkin begitu," katanya. Sebab siapa yang mau membayar kalau tidak ahli? Kecuali ... kecuali .... Kozenczak bergidik ketika memikirkan alternatif ini. 

la terus mengobrol dengan petugas itu dan mendapat keterangan bahwa Gacy berkantor di rumahnya di Summerdale Avenue di Norwood Park Township.

 

Resi rol film memberi petunjuk 

Walaupun rumah Gacy bukan terletak di wilayah kekuasaan polisi Des Plaines, tapi drugstore yang dirombaknya itu terletak di daerah yang masih di bawah kekuasaan polisi Des Plaines. Jadi, Kozenczak menelepon Gacy, memintanya datang ke markas besar polisi Des Plaines untuk ditanyai. Gacy berjanji akan datang pagi-pagi keesokan harinya. 

Walaupun Kozenczak hampir yakin bahwa Gacy satu-satunya orang yang bisa menceritakan kepada polisi apa yang terjadi pada Robert, tetapi ia dan atasannya, Kepala Polisi Alfano tidak mau terlalu yakin. 

Mereka mengirim beberapa orang polisi untuk menanyai teman-teman Robert yang namanya diberi oleh orang tua anak itu.

 Berita bahwa Robert menghilang ternyata sudah bocor di sekolah. Jadi, teman-temannya tidak heran melihat kedatangan polisi. Namun, mereka tidak bisa memberi keterangan yang membantu polisi untuk mengetahui di mana Robert berada." 

Tapi banyak juga dari teman Robert yang tahu bahwa Robert akan bekerja pada Gacy. Kata Robert kepada mereka, ia harus menemui pemilik "PDM" sekali lagi sebelum menerima pekerjaan itu dan meninggalkan pekerjaannya di drugstore. Mungkin ia menemui orang itu pada malam ia menghilang. 

"PDM" kata mereka merupakan singkatan "Painting, Decorating and Maintenance" dan perusahaan itu kebanyakan mengerjakan perombakan serta pekerja-pekerjanya sebagian besar laki-laki remaja. Selain itu teman-teman Robert tidak tahu apa-apa lagi. 

Keesokan paginya, Rabu, 13 Desember, John Wayne Gacy yang gemuk dan berpakaian baik muncul di markas besar polisi Des Plaines. Pria berumur 36 tahun ini berambut gelap, berkumis, dan langkahnya tegap. la ditanyai panjang-lebar. la mengaku tidak tahu menahu perihal apa yang terjadi pada Robert Piest. 

Akhirnya, ia setuju untuk menerima polisi-polisi di rumahnya pukul 16.00 hari itu. Ia sedang menunggu ketika polisi datang. Polisi melihat-lihat rumah berwarna kuning bergaya ranch yang mempunyai 2 kamar tidur itu. Tetapi yang cukup menarik yang bisa mereka temukan ialah resi untuk sebuah rol film yang sedang diafdruk. Dengan izin Gacy, polisi mengambil resi itu. 

Dari rumah Gacy, polisi pergi ke rumah Piest. Resi itu ditunjukkan dan menurut keluarga Piest, nama pada resi ialah nama seorang gadis yang dikenal Robert. Robert menawarkan pada teman wanita itu untuk membawa film ke tempat pengafdrukan dan kelak akan mengambilnya lagi bersama foto-foto yang sudah jadi untuk diantarkan ke si gadis. Tetapi bagaimana resi itu bisa sampai di rumah Gacy? 

Para deputi sheriff dari Cook Country bersama polisi-polisi Des Plaines ditunjuk untuk menangani kasus ini. Mereka mengawasi rumah Gacy siang-malam.

 

Pernah dipenjarakan 

Sementara itu polisi Chicago diminta menolong. Laporan mengenai orang-orang yang hilang dalam beberapa bulan terakhir ini diperiksa. Terutama anak-anak remaja. Ternyata lebih dari separuh remaja yang dilaporkan hilang sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebagian lagi ditemukan oleh polisi atau petugas hukum lain. Bagaimana nasib sisanya tidak diketahui. 

Polisi Chicago lantas mencari keterangan tentang Gacy. Ia dilahirkan di Chicago tanggal 17 Maret 1942. Ia dibesarkan di bagian utara kota dan setelah lulus sekolah menengah lantas masuk ke college untuk belajar ilmu dagang. 

Sesudah tamat ia pindah ke Springfield, ibu kota negara bagian Illinois. Di sini ia bekerja di toko sepatu. Tahun 1963 ia bertemu dengan seorang wanita yang menjadi istrinya setahun kemudian. 

Polisi menelusuri jejak ibu anak-anaknya ini. Wanita itu bersedia berbicara dengan polisi asal namanya tidak disebutkan. Gacy dengan istrinya ini mempunyai 2 anak. 

Kata istrinya, ia ayah yang baik dan salesman yang sangat mempesona. Tapi ia menambahkan bahwa Gacy orang yang selalu berusaha kelihatan lebih hebat daripada sebenarnya dan kadang-kadang melakukan hal yang kegila-gilaan. 

Tahun 1966 mertua Gacy menjadikan menantunya ini manajer restoran ayam goreng yang ia peroleh konsesinya. Untuk jabatan ini Gacy dan keluarganya pindah ke Waterloo, timur laut Iowa City, Iowa. 

Polisi menghubungi orang-orang di Waterloo yang pernah mengenal Gacy. Kata mereka, Gacy sangat disukai. la senang pergi ke pesta-pesta dan menjadi pusat perhatian. Tapi ia juga tekun mengurusi restoran-restoran milik ayah mertuanya. 

Tahun 1967, kantor polisi Blackhawk County di Waterloo mulai menerima laporan-laporan bahwa Gacy tidak sebaik penampilan luarnya. Sebuah laporan menyatakan ia sering mengundang pria-pria remaja yang dipekerjakan di restoran-restoran ayam gorengnya ke pesta-pesta yang ia adakan. Di sana mereka disuguhi wiski dan dianjurkan melakukan kegiatan seksual. 

Ini bukan cuma terjadi sekali, tetapi sudah berlangsung berbulan-bulan sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan diketahui Gacy ini berwatak seperti Jekyll and Hyde. Seorang remaja memberi kesaksian di pengadilan bahwa Gacy memberinya wiski lalu ia disuruh mengikuti suatu permainan. Yang kalah harus melakukan adegan seksual. 

Remaja itu menolak sehingga Gacy memaksanya masuk ke kamar di bawah todongan pisau. Di sana tangan dan kakinya dirantai, lehernya dicekik. Ketika ia sudah lemas, cekikan dan rantai dilepaskan.

 

Narapidana teladan

  Kesaksian lain oleh remaja lain menyatakan Gacy melakukan sodomi. Tahun 1968 ia diadili karena sodomi dan dijatuhi hukuman 10 tahun di lembaga pemasyarakatan. 

Teman-temannya dan banyak orang di County itu merasa tercengang. 

"Kami tidak bisa mempercayainya," kata salah seorang rekan bisnisnya. 

"Gacy melakukan pelbagai kegiatan amal seperti mengirimkan berkeranjang-keranjang ayam goreng ke berbagai perkumpulan pria remaja, berbelanja pada hari Natal untuk anak-anak yang kekurangan, dan selalu bersedia menolong teman." 

Gacy sendiri bersikeras bahwa ia difitnah dan banyak orang yang percaya. 

"Ia narapidana teladan, pekerja yang giat, tapi harus diawasi karena selalu ingin jadi pemimpin," kata pengawasnya di lembaga pemasyarakatan. 

"Ia benar-benar orang bisnis," kata seorang pejabat lain. "Tampaknya ia manusia biasa, tidak aneh sama sekali. Saya kira yang benar-benar diinginkannya ialah disukai semua orang." 

Tahun 1960 istrinya menceraikan Gacy. Delapan belas bulan setelah masuk lembaga pemasyarakatan ia dilepaskan dengan syarat. Ditetapkan agar masa percobaannya dijalani di Chicago. 

Di Chicago, tanggal 12 Februari 1971 ia ditahan karena mengajak seorang laki-laki remaja yang sedang menunggu di bus di stasiun, ke apartemennya dan mencoba memaksa anak itu melakukan tindakan seksual. Tanggal penyidangan perkara sudah ditetapkan, tetapi perkara dibatalkan karena remaja itu tidak muncul. 

Gacy membeli rumah bata berwarna kuning di Norwood Park Township yang diperalati sekadarnya saja. Tidak lama kemudian, pada tahun 1972, masa percobaannya habis. Ia dilepas. Beberapa waktu setelah dilepas, ia bertemu dengan seorang wanita muda yang menarik dan merebut hati wanita itu dengan kemampuannya merayu. 

Wanita itu sebelumnya sudah pernah menikah dan punya 2 orang anak perempuan. Mereka menikah dan wanita bersama kedua anaknya itu pindah ke rumah Gacy dengan membawa perlengkapan rumah tangganya.

 

Polisi mulai mengancam 

Tahun 1975 Gacy membuka usaha sendiri, PDM Contractors. Tapi pada waktu yang hampir bersamaan, pernikahannya yang kedua ini retak. Mereka bercerai pada tanggal 2 Mei 1976. Gacy tetap berkantor di rumah kuningnya itu. 

Rupanya bisnisnya maju dan Gacy mempekerjakan belasan pria muda dan pria remaja. Polisi menemukan seorang pria yang mengaku pernah pergi ke rumah Gacy untuk mencari pekerjaan. 

Katanya, Gacy mengajaknya berhubungan seksual. Ketika ia mencoba meloloskan diri, Gacy sangat marah. Ia berteriak bahwa ia mempunyai senjata dan mudah saja untuk membunuh serta membuang mayatnya. 

"Sebenarnya, saya telah membunuh beberapa orang," katanya menirukan kata-kata Gacy. Pemuda itu mengatakan bahwa pada waktu itu ia tidak percaya. 

Tetapi seorang teman dan rekan sekerja Gacy yang baru berusia 46 tahun mengatakan bahwa itu mungkin benar. Beberapa minggu sebelumnya ia mengatakan polisi sedang mengawasinya. "Mereka mencoba untuk menuduh saya melakukan pembunuhan," kata Gacy. 

Sementara itu polisi Chicago meneruskan penyidikan tentang laporan orang-orang yang hilang, terutama yang menyangkut pemuda remaja. Beberapa orang tua atau kekasih yang telah melapor ke polisi bersedia memberikan foto-foto mereka. 

Tanggal 14 -18 Desember Gacy diawasi terus-menerus. Kenalan-kenalan dan rekan-rekan sekerjanya ditanyai, tetapi ini tidak menghasilkan apa-apa. 

Pada tanggal 19 Desember, pengacara Gacy mengajukan gugatan dan menuntut AS $ 750.000 " ganti rugi dari pemerintan Kota Des Plaines dan jawatan kepolisiannya. Mereka dituduh telah melakukan penyelidikan dan penangkapan yang tidak sah sehingga menjatuhkan nama baik Gacy. 

Pada hari yang sama, penyidik Des Plaines dengan menggunakan resi film dan keterangan yang didapat dari kenalannya, berhasil mengeluarkan surat perintah untuk menggeledah rumah Gacy dan tanah di sekitarnya. Bersama dengan penyidik Cook County, para petugas itu pergi ke rumah Gacy. la mempersilakan mereka masuk. 

Gacy dituduh menahan Robert Piest dengan paksa. Polisi mengancam akan membongkar lantai rumah jika Gacy tidak mengatakan di mana ia menyembunyikan pemuda itu. Gacy mungkir bahwa pemuda itu ada di dalam rumah atau di sekitarnya.

 

Korban mulai bermunculan 

Setelah diinterogasi terus, akhirnya ia mengaku pernah terpaksa membunuh seseorang, tetapi ia bersikeras bahwa waktu itu ia membela diri. 

Dengan menggunakan sekaleng cat semprot, Gacy menandai lantai di mana pemuda itu terkubur. Polisi tidak mempercayainya. Ada cara yang lebih mudah untuk mengetahui apakah ia berbohong atau tidak daripada membongkar lantai. 

Petugas-petugas pergi ke bagian belakang rumah, memeriksa lemari-lemari dinding, dan akhirnya mereka menemukan pintu kolong yang menuju ruangan yang rendah di bawah lantai. Sambil merangkak masuk, mereka menemukan tiga mayat laki-laki remaja dan beberapa bagian tubuh yang lain. 

Dr. Roberet J. Stein, petugas kesehatan Cook County, segera diberi tahu di rumahnya sebelum para petugas melakukan tindakan lebih lanjut di rumah Gacy. Meskipun hari sudah pukul 22.00, dr. Stein dengan seorang asisten segera datang. 

Sambil mengenakan "baju montir", anggota polisi menceritakan kepadanya tentang kecurigaan mereka terhadap Gacy. Kemudian ia ditunjukkan lemari dinding yang menuju ruang di bawah tanah. 

Ia masuk lewat pintu kolong itu dan jatuh di tanah yang lunak dan lembap dari ruang bawah tanah itu. Dr. Stein menyalakan senter dan dengan matanya yang terlatih ia segera mengenali tulang-tulang manusia. Mula-mula ada sisa kerangka dari dua lengan manusia. 

Dr. Stein naik kembali. Rumah disegel dan diikat dengan tali. Penjaga ditempatkan di sekeliling rumah dan bangunan-bangunan di sekitarnya. Kemudian Stein pulang. 

Dia kembali keesokan harinya dengan pakaian kerja yang bersih. Dia menyuruh membongkar lantai. Petugas kesehatan menemukan tiga mayat yang dipindahkan untuk dilakukan autopsi. 

"Beberapa mayat dikubur sedalam 2 m," kata dr. Stein. 

"Siapa yang bisa melakukan hal seperti itu?" tanya seseorang. 

"Penderita sizofrenia tentu saja," jawab dr. Stein. 

Bukan hanya mayat dan tulang-tulang yang ditemukan di ruang bawah tanah itu. Ada bermacam-macam perhiasan, pakaian, dan tali yang melilit leher ketiga mayat yang ditemukan hari itu. Semua itu ada gunanya untuk menentukan sebab kematian, mengenali korban, dan mungkin juga menghukum pembunuhnya.

 

Cerita Panjang lebar 

Pemeriksaan kesehatan juga dibantu oleh beberapa ahli gigi dan ia berharap kartu keterangan gigi yang dilampirkan pada laporan orang-orang yang hilang itu akan bisa membuktikan identitas korban. Pada saat itu ia tidak tahu beberapa mayat yang akan ditemukan. 

Hari itu, 22 Desember, Gacy ditanyai lama sekali. Penemuan mayat dan bagian-bagian tubuh lain pada malam sebelumnya membuat Gacy menyadari bahwa ia tak dapat memungkiri keterlibatannya dalam pembunuhan-pembunuhan itu. Ia mulai berbicara .... 

Sejak menjadi dewasa, John Wayne Gacy Jr. bercita-cita untuk menjadi tokoh dalam dunia bisnis, tetapi tingkah laku seksualnya yang aneh membuatnya tidak bisa mencapai ambisinya. 

Setelah polisi mengetahui tentang hukuman yang pernah dijatuhkan kepadanya karena melakukan sodomi di Iowa dan belakangan pembunuhan laki-laki remaja di daerah Chicago karena menolak ajakan untuk berhubungan seksual, mereka bertanya apakah ia seorang homoseksual. Dia mengakuinya terus terang, meskipun ia telah menikah dua kali dan menjadi ayah dari dua orang anak. 

Bicaranya mulai berani. Dia tahu bahwa ada beberapa jalan baginya untuk menghindari hukuman; dia bisa menyatakan diri gila sementara. Seorang pengacara yang baik akan membebaskan dia. Jadi, sebaiknya dia menceritakan itu semua. 

Ketika ditanyai oleh polisi, Gacy mengakui bahwa selama tiga tahun belakangan ini dia telah membunuh 32 pria remaja dan pria muda, setelah mereka dipaksa melakukan hubungan seksual yang tidak normal. Dari 32 korban itu, 27 dikubur di tanah miliknya, 1 di bawah lantai beton garasinya, dan 5 lainnya, termasuk Robert Piest, dibuang dengan cara-cara lain. Mayat Robert dibuang di Sungai Des Plaines, tidak jauh dari Joliet. 

Ketika ditanya lagi di mana yang lain disembunyikan, Gacy menggambarkan diagram dari tanah miliknya dengan rapi, lalu menandai tempat-tempat di mana ia telah menguburkan ke-27 mayat tersebut. Kebanyakan di ruang bawah tanah tadi, 1,25 m di bawah rumah. 

Ia memberikan nama dari keenam korban dan ia diperlihatkan 2 foto dari arsip orang-orang yang hilang. Ia tidak mengetahui nama mereka, meskipun mereka termasuk korbannya. Dia menandaskan bahwa mereka tidak termasuk nama enam korban yang telah disebut sebelumnya.

 

Disumpal dengan pakaian dalam 

Keesokan harinya, 23 Desember, polisi mulai memeriksa tanah miliknya. Kertas-kertas, dompet, dan barang-barang milik pribadi lainnya dari laki-laki yang hilang di daerah Chicago ditemukan. Ada yang di dalam rumah, di gudang, dan juga di gudang bawah tanah. 

Sementara itu dr. Stein dan para pembantunya mulai melakukan autopsi pada mayat-mayat yang telah ditemukan dan berusaha untuk mengenalinya. 

Dalam pemeriksaan korban Gacy itu dr. Stein dan para pembantunya menggunakan foto gigi, sinar X, dan peralatan lain untuk mengenali identitas dan menentukan sebab-sebab kematian. 

Penyidikan dihentikan pada tanggal 24 dan 25 Desember untuk libur Natal. Tetapi pagi-pagi tanggal 26 Desember polisi, petugas kesehatan, dan yang lainnya kembali bekerja. Para penyelam juga memeriksa Sungai Des Plaines beberapa kilometer sebelah selatan Joliet, di mana Gacy mengatakan telah membuang mayat Robert Piest. 

Menurut beberapa pemeriksa, banyak orang di Norwood Park menganggap Gacy orang yang menyenangkan. Ia senang menghibur anak-anak. Dia mempunyai 2 setel pakaian badut yang dirancang sendiri. Dia mengenakannya ke pesta anak-anak atau pesta amal. Kebanyakan orang yang mengenalnya suka padanya. 

Empat mayat lagi ditemukan di kolong bawah tanah. Seperti tiga yang ditemukan sebelumnya, pakaian dalam dan lap disumpalkan ke dalam mulut mereka. Ini menjadi ciri khas korban Gacy. Pada bulan November 1978, beberapa minggu sebelum Gacy dituduh melakukan pembunuhan, seorang remaja ditemukan di Sungai Des Plaines, dengan pakaian dalamnya disumpalkan ke mulutnya.

Sheriff penyidik mencoba untuk mengenali laki-laki yang dibuang ke sungai itu dan meminta foto gigi dari orang tuanya ketika ia dilaporkan hilang. Setelah ia diangkat dari sungai, foto itu dibandingkan dengan giginya dan memang cocok. Baru belakangan, setelah Gacy ditahan karena pembunuhaan Robert Piest, ia mengakui membunuh laki-laki tersebut. 

Pada hari Rabu, 27 Desember, dimulai penggalian dengan menggunakan diagram yang ditandai oleh Gacy, di mana ia telah mengubur 27 korbannya. Suatu tempat yang banyak mayatnya adalah ruang bawah tanah di bawah bangunan sebelah timur laut. 

Galian yang seperti parit di dalam ruang bawah tanah itu tampaknya telah dipersiapkan lebih dahulu. Ternyata dugaan itu benar ketika seorang laki-laki remaja mendekati seorang penyidik di tempat kejadian. Gacy telah mengupah dia untuk menggali parit sedalam 60 cm di ruangan bawah tanah itu, katanya. 

Kebanyakan dari mayat itu disiram dengan kapur supaya cepat rusak. Beberapa hanya tinggal sisa-sisa kerangka, beberapa yang lain tulang-tulangnya sudah terlepas dari kerangka. Kebanyakan tengkoraknya masih lengkap. Dr. Stein dan pembantunya mengatur kembali tulang-belulang itu menjadi kerangka. 

Pada hari itu, delapan mayat lagi ditemukan di bawah rumah Gacy.

 

John bekerja pada John 

Sementara itu pemeriksa kesehatan telah menyelesaikan beberapa autopsi dan mereka menemukan bahwa kebanyakan korban mati karena dicekik. Beberapa dengan tangan, beberapa lagi dengan mengikat leher erat-erat dengan tali. 

Kata seorang penyidik, "Kebanyakan tengkoraknya masih lengkap dan hanya satu yang mempunyai gigi yang baik. Yang lainnya semua memerlukan perawatan gigi, syukurlah." 

Alasannya, orang yang memerlukan perawatan gigi yang rumit akan mempunyai foto gigi yang mudah dibedakan dan itu akan membantu untuk mengenali mereka. 

Penyidik mengatakan bahwa tampaknya korban-korbannya yang pertama dikuburkan dalam beton, satu di lantai garasi dan dua dilapisi semen di lantai ruang bawah tanah. Untuk alasan-alasan tertentu, Gacy tidak lagi memakai semen dan memutuskan untuk menggali parit di dalam ruang bawah tanah. Parit-parit itu hanya beberapa kaki dalamnya. 

"Ketika paritnya penuh, ia menjadi bingung. Ia mulai membuang mayat ke sungai, padahal itu akan lebih mudah ketahuan." 

Gacy mengaku membuang lima dari korbannya ke Sungai Des Plaines, termasuk Robert Piest yang menghilang dan menjadi permulaan penyidikan besar-besaran ini. 

Hari Kamis, 28 Desember, empat mayat ditemukan lagi dalam ruang bawah tanah, dan atas petunjuk dr. Stein dipindahkan ke rumah mayat setempat. 

Dari hasil perbandingan foto gigi dapat dipastikan bahwa anak muda yang diangkat dari sungai pada bulan November ialah John Butkovich yang menghilang pada tanggal 31 Juli l975. John bekerja pada seseorang yang bernama John Wayne Gacy, tetapi ia berhenti sebulan sebelum menghilang. Gacy tidak membayar upahnya dan pada hari terakhir bulan Juli ia berkata kepada orang tuanya bahwa ia akan mengunjungi Gacy untuk mencoba meminta bayarannya. Ia tak pernah kembali. 

Kepada polisi ia dilaporkan hilang. Orang tuanya mencurigai Gacy karena dua hal. Sang ayah pemilik beberapa bangunan yang disewakan dan pernah meminta kepada beberapa kontraktor agar mengajukan tawaran untuk membangun. Gacy mengajukan tawaran, tetapi ia tidak mendapat pekerjaan itu. Kemudian John bekerja pada perusahaan kontraktornya. 

Orang tuanya tak pernah mengetahui mengapa John berhenti bekerja. Mereka juga tak pernah mengetahui apakah John berhasil mendapatkan upahnya. Ayahnya melapor, tetapi seorang polisi yang tidak dikenal namanya mengatakan bahwa mungkin John lari. Ia menceritakan tentang Gacy kepada polisi, tetapi tidak ada kabar beritanya. Ayahnya menelepon Gacy. 

"Saya bertanya apakah polisi telah menghubunginya. Ia selalu mengatakan tidak. Ia senang andaikata bisa menolong saya," katanya. Ibu anak itu sekarang duduk menangis di kursi ruang tamunya. 

"Semua orang seharusnya tahu tentang nasib anak-anaknya," katanya. "Setiap orang yang merasa mungkin anaknya ada di sana, haras mengetahuinya dengan pasti." 

"Di sana" yang dimaksudkan adalah rumah Gacy. Sejak penyidikan itu dimulai, mereka mengharapkan kabar buruk. 

"Lebih baik mendapat kepastian," kata ayahnya.

 

Sama sadisnya 

Sudah 22 mayat ditemukan selama ini. Menurut catatan polisi, ini jumlah korban terbesar yang dihubungkan dengan seorang pelaku. Sebelumnya ada seorang yang bernama Herman W. Mudgett yang lebih senang memakai nama H.H. Holmes. Dia mencapai gelar dokter di Michigan dan memiliki sebuah rumah di Gilmanton, New Hampshire, di mana satu dari paling sedikit empat istrinya menunggu dia. Tetapi ia lebih senang tinggal di Chicago. Di sana ia membangun sebuah bangunan berlantai tiga yang aneh, yang kemudian dikenal sebagai Istana Holmes. 

Pada tahun 1893, ada iklan yang mencari para wanita muda untuk pembantu rumah tangga dan pembantu laboratorium. Beberapa diterima dan mereka tak pernah terlihat lagi. Di laboratoriumnya di lantai tiga ada sebuah meja di mana tubuh-tubuh itu dibedah. Tulang-tulangnya diluncurkan ke ruang bawah tanah, ke dalam tong yang berisi asam sehingga larut. 

Orang yang mengaku dirinya dr. Holmes ini pertama kali mengalami kesulitan ketika ia mencoba untuk mengambil asuransi dari seorang pria yang dibunuhnya. Seorang detektif dari Pinkerton menguntit Holmes, istrinya, tiga anaknya dari tiga istri tak sah (masing-masing tidak tahu-menahu adanya istri yang lain) ke bagian kota di Amerika dan Kanada. 

Detektif akhirnya menangkap dr. Holmes dan dia diadili karena melakukan pembunuhan di Philadelphia. Ia dinyatakan bersalah dan dihukum gantung pada tahun 1896. Ada bermacam-macam tafsiran tentang jumlah korban yang telah dibantainya. Menurut yang berwajib, jumlah yang paling mendekati kebenaran adalah antara 15 dan 29. 

Pada tahun 1973, Elmer Hensley (17) membawa polisi Houston ke tiga kuburan di Texas di mana 17 laki-laki dan remaja dimakamkan. Hensley mengatakan kepada polisi bahwa ia telah membunuh Dean Corll (33) untuk membela diri. Dia dibebaskan, tetapi kemudian dituntut karena 27 pembunuhan padahal sebelumnya ia telah menuduh Corll sebagai dalangnya. Dia dijatuhi hukuman penjara 594 tahun. (Di AS orang memang bisa dijatuhi hukuman ratusan tahun, Red.) 

Belakangan Hensley naik banding. Pada tanggal 20 Desember 1978 pengadilan tinggi membatalkan hukuman dan memerintahkan untuk melakukan pengadilan ulang. Ini terjadi sehari sebelum mayat pertama yang berhubungan dengan Gacy ditemukan. Tetapi pengadilan ulang Hensley sekali lagi menjatuhkan hukuman karena 27 pembunuhan.

 

Robert Piest no. 33 

Penyelidikan di ruang bawah tanah di bawah rumah Gacy berjalan terus pada hari Jumat, 29 Desember. Para wartawan yang berada di sekeliling rumah mencatat sedikit dari sana-sini, tetapi terutama mereka menunggu berita dari pemeriksa kesehatan.

 "Bapak-bapak," kata dr. Stein kepada para wartawan ketika dia keluar malam itu, "saya membawa kabar buruk. Enam mayat lagi telah digali." 

Menurut dr. Stein ada petunjuk adanya kerangka lain di parit-parit sepanjang tembok selatan. Daerah ini belum diselidiki. Seperempat bagian dari ruang bawah tanah itu juga belum. 

Pemeriksa kesehatan itu juga menambahkan bahwa dua dari enam mayat yang diketemukan hari itu berada dalam satu parit, yang satu di atas yang lain, rupanya keduanya dikuburkan pada waktu yang sama. Dr. Stein mengatakan bahwa sebelumnya sudah pernah dijumpai kasus serupa, dua mayat ditumpuk dalam satu lubang. Pembunuhnya takut kehabisan tempat. 

Sementara penggalian berjalan terus, Dr. Lawrence Freedman, profesor psikiatri di Universitas Chicago mengatakan bahwa orang cenderung untuk mempunyai gambaran tertentu dari seorang pembunuh masal. Itu tidak benar. 

"Pembunuh seperti itu tidak selalu mempunyai tampang mengerikan," kata Dr. Freedman, yang mengkhususkan diri dalam bidang kekerasan. 

Gacy, misalnya digambarkan oleh para tetangganya sebagai seorang yang ramah, suka bekerja keras, dan seorang pengusaha yang terkenal suka menghibur anak-anak sambil berpakaian badut. "Seseorang yang melakukan kejahatan dengan kekerasan tidak selalu orang yang kelihatan berbahaya, dan tampak sebagai pembunuh," kata Dr. Freedman. 

"Di samping keadaan jiwa yang cenderung tidak seimbang, orang yang melakukan pembunuhan masal sering kali mengharapkan pujian orang. Itu sesuai dengan pribadi Gacy." 

Karena Gacy mengatakan kepada polisi bahwa ia membunuh 33 laki-laki-muda dan remaja, para penyidik berunding dengan pengacara Bernard Carey dan diputuskan bahwa pencarian mayat akan diteruskan sampai semuanya ditemukan, atau sampai yang lain tak dapat ditemukan. 

Pencarian berjalan terus. Baru pada hari Jumat, 16 Maret, ditemukan mayat yang ke-29, di kolong rumah Gacy yang masih berdiri. Beberapa kali hakim memerintahkan untuk merobohkannya, tetapi keputusan dibatalkan lagi oleh hakim yang lain. Hal ini berjalan terus sampai tanggal 3 April, ketika rumah itu tinggal sebesar "kulit kerang". Kemudian pada hari Selasa, 10 April, bagian terakhir dirobohkan. Dalam beberapa hari seluruh rumah itu lenyap. 

Penggalian di jalanan mobil rumah Gacy dan di bagian lain dari tanah miliknya itu tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi pencarian akan diteruskan sampai satu mayat lagi - yang ke-33 - ditemukan. 

Sementara itu orang-orang yang memeriksa Sungai Des Plaines tetap bekerja mati-matian. Mereka sampai pada bagian Sungai Illinois, dekat Morris. 

Di sini mereka menemukan mayat no. 33. Dengan menggunakan sinar X dan foto gigi, tubuh itu dikenali sebagai Robert Piets, yang hilang pada tanggal 11 Desember. la ditakdirkan untuk menjadi awal pencarian mayat terbesar yang pernah dilakukan di daerah Chicago. 

Pada hari Sabtu, 14 April, keluarga Robert mengumumkan bahwa untuk mengenang Robert akan didirikan sebuah yayasan. Orang tua Robert, anggota keluarganya yang lain, pengacara keluarga, dan anggota polisi Des Plaines hadir saat pengumuman itu dibacakan. 

"Yayasan ini didirikan dengan maksud memberi bantuan kepada perorangan, organisasi, atau usaha yang dilakukan untuk mengurangi kejahatan terhadap anak-anak." Beberapa penduduk dan perusahaan setempat juga menjanjikan sumbangan. 

Setelah masuk rumah sakit penjara Cook County karena keluhan sakit dada John Wayne Gacy Jr. dipindahkan ke bangsal yang mempunyai penjagaan khusus di penjara setempat pada tanggal 1 Juli 1979. Ketika tulisan ini dibuat pada bulan Februari 1980, dia masih di sana menunggu tindakan hukum selanjutnya.

 (W.T. Brannon)

" ["url"]=> string(59) "https://plus.intisari.grid.id/read/553305971/badut-pembunuh" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1654278254000) } } }