array(2) {
  [0]=>
  object(stdClass)#53 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3517433"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#54 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/10/09/petualangan-si-janda-hitam_matth-20221009062720.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#55 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(13) "Intisari Plus"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9347)
          ["email"]=>
          string(22) "plusintisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(130) "Judy Buenoano beberapa kali mendapat warisan polis asuransi setelah suami-suaminya meninggal. Hal ini jelas membuat polisi curiga."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#56 (8) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(8) "Kriminal"
        ["show"]=>
        int(1)
        ["alias"]=>
        string(5) "crime"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["id"]=>
        int(1369)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(24) "Intisari Plus - Kriminal"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/10/09/petualangan-si-janda-hitam_matth-20221009062720.jpg"
      ["title"]=>
      string(26) "Petualangan si Janda Hitam"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-10-09 18:29:06"
      ["content"]=>
      string(30900) "

Intisari Plus - Judy Buenoano beberapa kali mendapat warisan polis asuransi setelah suami-suaminya meninggal. Hal ini jelas membuat polisi curiga.

-------------------

Dalam hidup Judy Buenoano tampaknya terlalu banyak peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Banyak di antaranya merupakan peristiwa yang fatal bagi orang dekat dan dikasihinya. Setidaknya, begitulah pandangan Detektif Ted Chamberlain dari Kantor Kepolisian Pensacola, Florida, Amerika Serikat.

Duduk di ranjang di samping seorang pria yang untungnya selamat setelah mobilnya diledakkan, Chamberlain bertanya, “Siapa yang akan diuntungkan dengan kematian Anda?”

Jawabannya Judy Buenoano, kekasih pria itu. Sebab, pria itu telah mengasuransikan dirinya senilai AS $ 500.000 dan Judy sebagai ahli warisnya.

Kenyataan itu membuat polisi curiga. Chamberlain jadi ingin tahu lebih jauh ketika pria itu mengungkapkan, beberapa bulan sebelumnya ia juga dirawat di rumah sakit setelah makan salad pemberian Judy.

Setelah ditelusuri, Chamberlain mendapati bom yang meledak di mobil pria itu dipasang tanpa maksud apa-apa sehingga orang pertama yang memiliki hubungan dengan Judy Buenoano bernasib sial. Setidaknya, tiga orang terdekat dengan Judy tewas secara tiba-tiba, dan setiap kali Judy mengumpulkan asuransi.

 

Menjanda di usia 28

Rangkaian kematian yang mencurigakan itu diawali 13 tahun lalu, tepatnya tahun 1971. Ketika itu suami pertama Judy, sersan angkatan udara bernama James Edgar Goodyear, tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal tak lama setelah dibawa ke rumah sakit di Orlando. Untuk mengecek penyebab kematian James, Chamberlain menghubungi B. “Dusty” Rhodes, seorang penyelidik di Orlando yang bekerja sebagai jaksa di Negara Bagian Florida.

Terdorong oleh isi surat pendek dari Chamberlain, Rhodes segera meluncur ke Kantor Statistik Vital untuk mencari data tentang tanggal kematian James Goodyear. James ternyata seorang veteran Perang Vietnam, meninggal di US Naval Training Centre Hospital di Orlando pada 16 September 1971 di usia 37 tahun.

Setelah Rhodes memeriksa berbagai catatan dan berbicara dengan orang di bagian intelijen Angkatan Laut, diketahui bahwa yang merawat Goodyear adalah dr. Harley T. Cloistermann. Tapi dokter tersebut mengatakan tidak ingat lagi mengenai pasiennya itu ataupun menandatangani surat kematiannya di Orlando.

Saat memeriksa sejumlah catatan di rumah sakit tentang Goodyear, Rhodes menemukan catatan, “Pria berusia 37 tahun ini mengaku menderita mual selama dua minggu, muntah, diare, dan menjalani tes fungsi hati ... Pria ini kembali dari Vietnam Selatan tiga bulan lalu, mengikuti perpindahan tugas selama setahun. Selama waktu itu ia menelan pil antimalaria dan tidak jatuh sakit sepanjang menjalani perpindahan tugas. la kembali ke Amerika Serikat pada juni 1971, dan sejak itu ia merasa tidak sehat, cepat lelah, selera makan turun, dan tekanan pada perut meningkat.”

Laporan dr. Cloistermann itu juga menyebutkan komentar Ny. Goodyear dan observasi tentang suaminya di kala sakit. “Hal itu berkaitan dengan istrinya bahwa James menunjukkan fakta-fakta keterlibatan otak dengan sesuatu yang berhubungan dengan sedikit kelakuan aneh dan disorientasi ringan.” Dokter juga menuliskan, Judy “menyatakan yakin bahwa selaput mata suaminya kelihatan kuning (tidak sehat).”

Rhodes membawa laporan itu ke Thomas Hegert, seorang dokter di Florida pusat, yang lantas menjelaskan keterangan itu layak dicurigai. Diketahui, Michael, putra Judy Buenoano dari hubungan sebelumnya terkena racun arsenik sehingga lumpuh. Meski demikian, kematian anak itu bukan akibat arsenik, tetapi karena tenggelam yang mencurigakan.

 

Janda gatal

Hegert mendengarkan dengan serius, ketika Rhodes menghubungkan berbagai fakta yang dikumpulkannya. Kemudian Rhodes menanyai Hegert apakah kematian Goodyear bisa dihubungkan dengan racun arsenik. 

Dengan informasi yang membangkitkan kecurigaan yang telah melewati masa 12 tahun, Rhodes sekarang bertindak mendahului bosnya, Jaksa Penuntut Negara, Robert Eagan. Ia berpikir untuk menggali kembali jenazah James.

Dr. Hegert menyatakan, ada contoh jaringan yang diambil saat Goodyear diautopsi, dan “itu masih disimpan oleh pihak militer.” Rhodes segera mencari jaringan itu dan mengirimnya ke Armed Forces Institute of Pathology di Washington, DC, untuk diperiksa. Penggalian kembali jenazah Goodyear akan tergantung pada hasil pemeriksaan itu.

Sementara investigasi berlangsung terus di Orlando, di Trinidad, Colorado, pun dilakukan penyelidikan. Hal ini didorong oleh kematian Bobby Joe Morris (35) yang mencurigakan. Bobby adalah pengganti Goodyear sebagai pasangan Judy Buenoano, dan ia juga pemegang polis asuransi dengan lagi-lagi Judy sebagai ahli warisnya.

Dusty Rhodes tidak memperoleh bukti legal dari perkawinan Judy dengan Morris. Rhodes kemudian menggali informasi dari seorang pria yang memiliki hubungan dengan pasangan Judy dan Bobby Joe. Kepada para penyelidik, Chuck Dorsett mengaku pernah “dekat dengan Judy pada 1970 hingga 1971.” Mereka bertemu saat Chuck menyewanya untuk pekerjaan paruh waktu pada agen mobil bekas yang dikelolanya di Orlando.

Rhodes juga bertanya apakah mereka pernah bertemu sebelum suami Judy pergi ke Vietnam. “Benar,” jawabnya. Menurut Chuck, ia pernah bertemu “dua atau tiga kali” saat datang ke agen mobil itu.

Beberapa saat sebelum Goodyear pergi ke luar negeri, Chuck pindah ke Pensacola. Menurut Chuck, Judy tidak membiarkan persahabatan mereka putus, dan meneleponnya di Pensacola. Ia setuju datang ke Orlando untuk menemui Judy.

“Kapan Anda mendengar Judy mengatakan suaminya sudah kembali dari Vietnam?” tanya Rhodes. 

Menurut Chuck, ia menerima telepon dari Judy dua atau tiga hari sebelum James Goodyear meninggal. “Ia meminta saya datang ... suaminya sangat menderita.” Chuck Dorsett seharusnya pergi ke Orlando, tetapi Goodyear telah meninggal sebelum ia tiba. Kepada Rhodes, Chuck mengatakan, “Judy meminta saya menemaninya ke pemakaman keesokan harinya.” Chuck memenuhi permintaannya dan ia tinggal di rumah Judy pada malam pemakaman itu. Judy mengubah salah satu kamar menjadi kamar tidur. “Judy kemudian masuk ke kamar itu dan tidur bersama saya,” katanya.

“Apakah ia tidur seranjang dengan Anda dengan maksud melakukan hubungan intim?” tanya Rhodes.

“Saya membayangkan hal itu sebagai sesuatu yang normal.” 

“Menurut Anda, apakah aneh ketika seorang wanita yang baru saja kehilangan suaminya dalam waktu 24 atau 48 jam melakukan hal itu?” tanya Rhodes. 

“Saya sulit mempercayainya ... benar-benar sulit.” 

“Jadi, dia bukan janda yang sedang dirundung kesedihan?” 

“Kalau saya lihat sih bukan.”

 

Michael jadi penghalang

Kata Dorsett, dirinya meninggalkan Orlando satu atau dua hari kemudian, lalu kembali lagi beberapa minggu berikutnya bersama Bobby Joe Morris. Mereka berkenalan, berpesta, minum-minum, memesan steak, dan “bersenang-senang sepuas-puasnya.”

Judy dan Bobby Joe, menurut Dorsett, tidak pernah kehilangan rasa bangga untuk tampil berdua di depan publik. Bobby Joe Morris mengira Judy Goodyear memiliki uang dan sebaliknya Judy membayangkan Bobby pun begitu karena keluarga Bobby adalah pemilik suatu perusahaan alat-alat di Pensacola.

Dari Dorsett pula Rhodes tahu kalau Bobby Joe telah mengambil alih Judy dari Dorsett. 

Ihwal kematian James Goodyear, Rhodes menanyakan apa yang telah didengar Dorsett mengenai hal itu. Dorsett bilang, seorang teman lama mengatakan padanya, “Kau benar-benar beruntung telah menghindarkan diri dari wanita itu” - wanita yang dimaksud itu Judy Goodyear.

“Aku yakin, wanita itu yang membunuh suaminya ... la datang kepadaku dan bertanya racun apa yang sebaiknya digunakan,” lanjut teman Dorsett itu.

Menurut Dorsett, temannya itu sekarang sudah meninggal. la menambahkan, dua kenalannya yang lain juga mengatakan hal serupa.

Interogasi selanjutnya terhadap Dorsett menghasilkan fakta bahwa, Judy menyewa seseorang untuk menghabisi James Goodyear. Dorsett ingat, Judy telah “membayar seseorang untuk pergi ke Orlando dan menembak suaminya ... saya kira biayanya AS $ 2.500.” la menerangkan, rencana si pembunuh yaitu menelepon Judy dan panggilan telepon itu dijadikan cara bagi Judy agar bisa mengatakan kepada suaminya kalau pusat penitipan anak yang dikelola Judy dirampok. Saat James bergegas pergi ke tempat penitipan anak itu, ia pun ditembak.

Penyelidikan lebih lanjut oleh Rhodes menghasilkan nama seorang wanita - Jan - yang mengaku sebagai teman akrab Judy.

Ketika ditelusuri ke Delawere dan kemudian dimintai keterangannya, Jan mengatakan bertemu Judy tahun 1968 atau 1969, tinggal bersamanya dalam waktu tidak lama, dan bekerja untuk Judy di tempat penitipan anak. Jan juga mengaku berkencan dengan Bobby Joe Morris setelah Judy mengenalkan Bobby pada dirinya.

Ihwal kehidupan pribadi keluarga Goodyear, Jan menyatakan, Judy mengaku “sakit dan lelah ketika menikah dengan James.” Juga ada beberapa hal aneh mengenai putra Judy, Michael, dan hubungan Judy dengan anaknya. Menurut Jan, karena Michael tampaknya selalu menimbulkan berbagai persoalan bagi Judy, maka anak itu disekolahkan di sekolah khusus di Miami. 

Ketika Rhodes bertanya apakah Michael menderita keterbelakangan mental, Jan menjawab, “Mungkin. Judy selalu mengatakan, Michael anak yang genius, tetapi ia mungkin mengalami keterbelakangan atau gangguan pikiran.”

Ketika Rhodes mengarahkan pertanyaan seputar kematian James Goodyear, Jan menyatakan, ia dan Judy memang pernah bicara soal racun untuk membunuh suami mereka masing-masing. Namun, Jan memilih jalur perceraian. Ia tertegun ketika akhirnya Judy memutuskan untuk memanfaatkan arsenik demi menyelesaikan persoalan perkawinannya.

 

Sangat dermawan

Ketika ditanya soal asuransi jiwa Goodyear, Jan tidak bisa memastikan berapa besar jumlahnya, tapi menurut dia mungkin sekitar AS $ 10.000, atau cukup untuk menebus rumah Judy yang digadaikan.

Rhodes bertanya apakah Judy pernah mengatakan kepadanya soal jumlah uang yang diperoleh dari asuransi. “Ya. Ia mengatakan beberapa ratus ribu dolar, tetapi bisa juga hanya AS $ 10.000,” sahut Jan. 

“Bagaimana cara Judy menggunakan uang asuransi itu?”

“Ia membeli Cadillac baru ... berwarna biru dengan bagian atas putih. Saya pikir, ia membayarnya secara tunai,” kata Jan, sambil menambahkan, Judy juga membangun sebuah kolam renang di rumahnya. “Ia membeli beberapa mobil dan menjualnya sekurang-kurangnya dua kali ... Ia juga membelikan saya mobil.”

Selanjutnya Jan mengatakan, rumah Judy di Orlando habis terbakar dan diduga memang sengaja dibakar. Jadi, tak bisa dipungkiri, Judy memang mengumpulkan uang asuransi.

Jan dan Judy pindah ke Pensacola, di sana mereka hidup bersama sampai Jan kembali ke Orlando. “Setelah saya pergi, saya dengar Bobby membelikan Judy atau membangunkannya sebuah rumah ... Saya kira itu bulan januari 1972.” Jan menyatakan, Judy dan Bobby Joe kumpul kebo setelah ia meninggalkan Pensacola.

Rhodes kemudian bertanya tentang Michael. Menurut Jan, Judy mengasuransikan anaknya, karena ia “merasa malu”. Menurut Jan, alasannya, “Karena Michael itu berbeda. Judy itu perfeksionis, segalanya harus sempurna ... dan Michael bukanlah anak yang sempurna.”

Rhodes mengajukan kembali pertanyaan soal James. Ia bertanya apakah Judy pernah mengatakan kepadanya alasan kematian James. “Ia bilang pada saya, saat di Vietnam, para tentara disuntik untuk melawan penyakit pes sehingga mereka terkena virus atau semacam itu. Banyak orang menderita sakit karena itu dan meninggal akibat penyakit pes,” kata Jan.

Jan menambahkan, Judy itu “dermawan”. Bahkan ia akan memberikan pada Anda baju yang sedang dipakainya. “Ia orang yang baik ... yang akan melakukan apa pun untuk Anda. Ia banyak berbohong atau melebih-lebihkan. Mungkin itu cara yang lebih baik untuk melakukannya.”

Rhodes kemudian bertemu dengan Leona Handy, yang mengenal Judy pada September atau Oktober 1971, saat James Goodyear meninggal. Leona mengatakan, “Judy itu orang yang menyenangkan. Ia lain dari siapa pun yang pernah saya temui, ia wanita yang sangat pintar ... selalu mengatakan pada saya hal-hal yang telah ia lakukan, dan berada di dekatnya sungguh sangat menyenangkan. Judy memiliki banyak uang. Menurut dia, uang itu ia peroleh dari hasil penjualan rumah.”

Leona menambahkan, kepadanya Judy mengatakan telah menerima AS $ 40.000 dari rumahnya yang terbakar. Leona berhenti sejenak, lalu berkata, “Judy bilang, ia membakar rumahnya untuk mengumpulkan uang asuransi.” 

Rhodes bertanya apakah Leona tahu sesuatu tentang kematian James Goodyear. Leona mengatakan, “Waktu itu Judy berkata pada saya kalau James meninggal akibat penyakit yang dibawanya dari Vietnam.”

 

Demi asuransi

Leona melanjutkan, ia dan suaminya punya sejumlah masalah keluarga. Menurut Leona, ia dan Judy pergi ke sebuah toko bahan makanan untuk membicarakan masalah-masalah mereka. “Bersama-sama kami berjalan menuruni gang. Kepada saya ia menyebut cara memperoleh racun. Menurut Judy, itu racun untuk umpan lalat, yang mengandung banyak arsenik. Ia bilang, saya bisa memasukkan racun itu ke dalam susu dan tak seorang pun bakal tahu.”

Leona kemudian menatap Rhodes dan berkata, “Menurut Judy, kenapa ia yakin tak bakal ada orang yang tahu, karena ia telah membunuh suaminya dengan racun yang sama.” Leona melanjutkan, ia mengingatkan bahwa Judy pernah menjelaskan pada dirinya kalau kematian James itu akibat penyakit yang dibawanya dari Vietnam. Judy kemudian mengaku kalau ia memang mengatakan hal itu kepada setiap orang, tetapi dialah “sebenarnya yang membunuh suaminya.”

“Apakah Judy mengatakan alasannya membunuh James?” tanya Rhodes. 

“Demi uangnya ... demi asuransi,” jawab Leona. “Judy mengaku memperoleh ratusan ribu dolar dari hasil membunuh suaminya.”

Leona setuju bahwa cerita Judy mungkin merupakan gabungan antara khayalan dan kebenaran. Tetapi ia menekankan, “Masalahnya, saya percaya ketika ia mengatakan cara ia membunuh suaminya.”

Menurut Leona, ia tidak melaporkan apa yang telah dikatakan Judy kepadanya tentang kematian James Goodyear, karena ia takut pada Judy. “Judy ingin saya berpikir, ia menjadi bagian dari mafia dan ia memiliki banyak beking di dunia hitam.”

Saksi juga menambahkan, pada hari yang sama ia juga mengungkapkan rahasia itu kepada suaminya. 

“Saya bilang, ‘Paul, jangan minum atau makan apa pun yang disajikan oleh wanita itu untukmu, karena ia sungguh-sungguh serius.’”

 

Tenggelam atau ditenggelamkan?

Tanggal 17 Februari 1984, dr. Jerry Spencer dari Armed Forces Institute of Pathology di Washington, DC, menelepon Rhodes dan mengatakan bahwa penyelidikan terhadap contoh jaringan James Goodyear menunjukkan adanya arsenik.

Sementara itu jasad Bobby Joe Morris telah digali, dan penyebab kematiannya telah ditemukan, yaitu akibat racun arsenik.

Dengan menggunakan penggalian jasad James Goodyear, Jaksa Penuntut Eagan menyebutkan bukti-bukti yang termasuk fakta bahwa Judy Buenoano telah menjadi ahli waris dari polis asuransi jiwa Morris sebesar AS $ 30.000.

Eagan juga mengatakan, “Pada tanggal 13 Mei 1980, Michael, putra Judy Goodyear (Buenoano) yang berumur 19 tahun tenggelam di Santa Rosa County, Florida, saat pergi memancing bersama ibunya. Kano yang mereka gunakan terbalik. Hasil autopsi menunjukkan adanya arsenik dalam jaringan tubuh Michael. Judy Goodyear menerima asuransi jiwa kira-kira sebesar ASS 125.000.

Perintah penggalian mayat korban segera dikeluarkan.

Sementara itu di Pensacola, Ted Chamberlain tetap tenggelam dalam misteri kematian Michael Goodyear dan Bobby Joe Morris. Penyelidikan atas Michael tertutup oleh kematian Bobby Joe yang mencurigakan pada 26 Januari 1978, di Colorado dan hal itu lebih lanjut berhubungan dengan lolosnya secara menakjubkan dari kematian yang dialami oleh teman pria Judy Buenoano, John Gentry, saat mobilnya meledak di Pensacola pada 25 Juni 1983.

Dalam masalah Michael, laporan petugas yang berwenang menetapkan, “Pada waktu ‘kecelakaan’ terjadi, Michael Goodyear mengenakan alat penguat lengan dan alat perlengkapan pada lengan kanannya yang dioperasi dan diganti dengan tangan palsu, dengan kabel dan penguat yang dihubungkan pada otot di bahunya.” Dokternya menyatakan, Michael “benar-benar tidak bisa bergerak, begitu juga dengan kaki dan siku lengannya. la tidak bisa berjalan, bahkan dengan alat penguat sekalipun dan ia tidak bisa mengontrol dengan lengannya. Jadi, benar-benar mustahil bagi anak itu untuk berenang.”

Menurut laporan itu juga ada “alasan untuk meragukan kredibilitas pernyataan ibunya.” Jika melihat arus air sungai yang perlahan, “tampaknya sulit untuk membalikkan kano dan menenggelamkannya (seperti diklaim oleh Judy).”

Kesimpulan laporan itu, “keputusan Michael untuk pergi berkano dalam kondisi fisik seperti itu mungkin itu sikap sembrono tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang bisa terjadi. Tetapi keputusan ibunya untuk memasukkan Michael ke dalam kano dengan hanya mengenakan tali pengaman ski merupakan sikap sembrono yang harus dipertimbangkan, jika bukan tindak kriminal yang harus diabaikan.”

 

Polis AS $ 500.000

Sejak saat itu Judy berkata kepada kekasihnya yang terakhir, John Gentry, untuk menandatangani polis asuransi jiwa sebesar AS $ 500.000, dengan mencantumkan dia sebagai ahli warisnya. Dan itulah kesalahan fatalnya, karena Gentry menjadi korban yang selamat dan memberikan kesaksian bertentangan dengan Judy.

Tanggal 25 Juni 1983 malam, mobil Gentry meledak ketika ia menyalakan starter. Mobil itu sudah dipasangi dinamit. Gentry kemudian mengatakan pada Chalbermain bahwa ia telah minum beberapa kapsul yang diberikan oleh Judy Buenoano. Kapsul itu membuatnya jatuh sakit, dan ia akhirnya berhenti mengonsumsinya. Gentry menyerahkan sisa obat itu kepada Chamberlain, yang lalu mengirimkannya ke FBI untuk dianalisis.

Dengan informasi isi obat itu paraformaldehida, Chamberlain pergi ke jaksa negara dan mengatakan Judy telah meracuni Gentry. Namun, menurut jaksa negara, dia masih membutuhkan lebih banyak bukti agar menjadi kasus yang kuat.

Sementara itu pihak yang berwajib di Santa Rosa County, Florida, menangkap Judy dan membawanya ke pengadilan karena pembunuhan terhadap anaknya, Michael.

Pengadilan mendengar bahwa Judy merasa malu karena memiliki anak yang “memalukan”, ber-IQ rendah, dan masih mengompol di ranjang sampai menjadi remaja berusia belasan tahun. la juga merasa malu karena ketika Michael pulang dari Miami saat liburan sekolah, Judy mengajak temannya, Jan, untuk menyingkirkan Michael pada malam hari sehingga tak terlihat oleh teman-teman prianya. Pada siang hari Michael mencari teman di antara para tetangga, karena ibunya jarang mengajaknya bicara.

Setelah keluar dari sekolah, Michael bergabung dengan Angkatan Darat. Namun, tak lama setelah bergabung ke pasukannya, ia dilaporkan sakit. Diagnosis dokter menunjukkan Michael keracunan. Ketika kondisinya memburuk, ia menjadi lumpuh.

Setelah dipecat dari dinas ketentaraan, Michael sudah dilengkapi dengan peralatan untuk membantunya berjalan dan mengambil sesuatu dengan menggunakan pengait. Tanggal 12 Mei 1980 ia dikirim pulang. Keesokan harinya ibunya mengajaknya memancing, mendudukkannya di bangku bagian tengah di dalam kano, tanpa mengenakan jaket penyelamat.

Kano itu terbalik dan Michael tenggelam, sementara Judy berenang menyelamatkan diri. Judy menolak tawaran seorang pemancing untuk mencari Michael, dengan berkata, “Percuma. Sudah terlambat, ia sudah meninggal.” Mula-mula Judy mengatakan, kano terbalik karena ia berusaha membuang seekor ular yang masuk ke dalam perahu. Tetapi kemudian ceritanya berubah, ia mengaku kano itu terbalik setelah menghantam batang kayu di dalam air.

Kemudian diketahui, saat Michael di rumah sakit pada musim semi 1979, tanda tangannya telah dipalsukan atas lima polis asuransi yang mencantumkan ibunya sebagai ahli waris. Dari polis itu Judy memperoleh AS $ 108.000.

Dijatuhi hukuman pembunuhan tingkat pertama terhadap Michael pada 6 Juni 1984, Judy yang dijuluki si Janda Hitam, diganjar 25 tahun penjara, tanpa harapan untuk memperoleh kesempatan pembebasan bersyarat. Ia juga mendapat tambahan hukuman 15 tahun secara bersamaan karena melakukan pencurian. Ini berkaitan dengan pembayaran asuransi yang telah diterimanya sebagai ahli waris polis Michael.

 

Meledak tapi selamat

Tanggal 28 Juni 1984, mayat James Goodyear digali dan di dalam tubuhnya didapati arsenik lebih dari 10 kali lipat dosis mematikan. Pada 31 Agustus 1984, dewan juri mendakwa Judy Buenoano melakukan pembunuhan tingkat pertama. 

Beberapa hari kemudian si Janda Hitam - yang sekarang menjadi figur tidak populer secara nasional - dikembalikan ke Pensacola, tempat ia mencoba melakukan pembunuhan dengan bom terhadap kekasihnya yang berusia 38 tahun, John Gentry.

Jaksa penuntut Michael Patterson mengatakan kepada para anggota juri, pemboman merupakan “usaha yang licik, berdarah dingin, diperhitungkan, dan kejam, demi mengumpulkan uang AS $ 500.000.”

“Bahwa saya mencintai Judy, tak perlu diragukan lagi,” kata Gentry kepada juri. “Saya pikir, ia figur yang sangat feminin. Saya pikir, ia sangat manis dan baik.” Judy mengajak Gentry naik kapal pesiar ke Karibia. Dialah yang membayarinya. Tetapi Judy juga mengambil alih polis asuransi jiwa Gentry dalam jumlah besar.

Ketika menghadiri suatu pesta bersama Gentry, usai makan, Judy berkata akan menghabiskan sisa malam itu bersama teman-teman wanitanya dan ia menyuruh Gentry pulang. Gentry meninggalkan restoran, masuk ke mobilnya, memutar kunci kontak dan meledaklah dinamit itu. Pecahan tempat duduk tertanam di perutnya dan merobek sebagian ginjal dan ususnya. Dengan terhuyung-huyung Gentry berusaha keluar dari mobilnya yang hancur. Kemudian pingsan.

Pengadilan mendengar Detektif Chamberlain telah menelusuri 33 kali panggilan telepon yang dilakukan dari rumah Judy kepada seorang teman prianya di Alabama, yang membeli dinamit delapan hari sebelum peledakan itu. Enam hari kemudian teman di Alabama itu dikunjungi oleh James, putra Judy yang berusia 18 tahun. Sehari sebelum mobil Gentry meledak, ia membeli dua pengeras suara mobil, menitipkannya pada James agar memasangkan alat itu baginya ....

Didakwa menjadi otak pembunuhan itu, pada 6 November 1984, Judy Buenoano dihukum penjara selama 12 tahun. 

Sidang terhadap pembunuhan James Goodyear dimulai tanggal 21 Oktober 1985. Jaksa Belvin Perry menggambarkan bagaimana terdakwa mengatakan kepada teman wanitanya, Leona Handy, bahwa ia bisa membeli arsenik “di setiap pasar swalayan”.

 

Berakhir di kursi listrik

Dusty Rhodes mengungkapkan, ia telah menghabiskan waktu dua tahun untuk menyelidiki si janda Hitam ini. Kepada dewan juri ia mengatakan, satu dengan yang lain saling berkaitan. Teman terdakwa, Jan, ingat bahwa Judy telah “bergurau” soal membunuh suami mereka masing-masing dengan arsenik.

Pembela Judy mengesankan bahwa suami Judy mungkin sudah terkena racun arsenik saat bertugas di Vietnam, tetapi seorang dokter ahli mengatakan, Goodyear baru akan mabuk jika menenggak 12 galon bahan kimia perontok daun untuk mencapai jumlah arsenik yang ditemukan di hatinya.

Pengadilan juga mendengar kematian Goodyear membuat sang janda menerima AS $ 28.000 dari asuransi jiwa dan AS $ 64.000 dari warisan veteran. Pada 26 November 1985, Hakim Emerson Thompson menghukum Judy Buenoano dengan hukuman mati di kursi listrik.

Pada Senin, 30 Maret 1998, Judy Buenoano menjadi wanita pertama yang dieksekusi di Florida dalam 150 tahun terakhir. Sebelumnya, wanita terakhir yang dihukum mati di negara bagian itu adalah seorang budak yang telah dibebaskan yang digantung karena membunuh mantan majikannya.

Sebelum eksekusi dilakukan terhadap Judy Buenoano, John Gentry berkata, “Jika diizinkan, saya akan menekan tombolnya sendiri. Banyak orang yang demikian kejam, yang seharusnya benar-benar tidak perlu ada di antara masyarakat yang berbudaya. Dia memangsa orang yang mencintainya.”

Karena rasa sentimen Gentry juga tampaknya dirasakan oleh masyarakat, hanya sedikit teriakan yang menentang eksekusi itu, sama seperti kasus Karla Faye Tucker yang terjadi sebulan sebelumnya, di mana Karla dihukum mati lewat suntikan yang mematikan di Texas.

Nenek lemah berusia 54 tahun dan berkacamata bifokus ini, yang dijuluki si Janda Hitam itu, memilih salad brokoli, tomat, dan asparagus, ditambah stroberi dan secangkir teh sebagai makanan dan minuman terakhirnya. Kemudian petugas penjara membantunya memasuki “Old Sparky”, kursi listrik di Florida yang sudah tidak digunakan selama 75 tahun, setelah diperiksa dengan teliti karena tidak berfungsi pada 1997 dan kepala si terhukum terbakar pada saat eksekusi dilaksanakan.

Saat ditanya apakah ia akan mengucapkan pernyataannya yang terakhir, Judy Buenoano berkata, “Tidak!” Kemudian tombol dipencet dan salah seorang saksi pria pingsan saat tubuh Judy melengkung. Meskipun asap keluar dari lengan kanannya selama 38 detik terkena setrum itu, pihak yang memeriksa mendapati kematian Judy sangat cepat ... tidak seperti para korban yang diracuninya.


Baca Juga: Gara-gara Surat Kaleng

 

" ["url"]=> string(71) "https://plus.intisari.grid.id/read/553517433/petualangan-si-janda-hitam" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1665340146000) } } [1]=> object(stdClass)#57 (6) { ["_index"]=> string(7) "article" ["_type"]=> string(4) "data" ["_id"]=> string(7) "3350717" ["_score"]=> NULL ["_source"]=> object(stdClass)#58 (9) { ["thumb_url"]=> string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/06/29/gara-gara-gono-gini_florian-van-20220629072932.jpg" ["author"]=> array(1) { [0]=> object(stdClass)#59 (7) { ["twitter"]=> string(0) "" ["profile"]=> string(0) "" ["facebook"]=> string(0) "" ["name"]=> string(13) "Intisari Plus" ["photo"]=> string(0) "" ["id"]=> int(9347) ["email"]=> string(22) "plusintisari@gmail.com" } } ["description"]=> string(148) "Seorang wanita setengah baya yang baru bercerai bertemu dengan Clark. Namun saat merenovasi rumahnya, Clark dan tiga orang lainnya ditemukan tewas. " ["section"]=> object(stdClass)#60 (7) { ["parent"]=> NULL ["name"]=> string(8) "Kriminal" ["description"]=> string(0) "" ["alias"]=> string(5) "crime" ["id"]=> int(1369) ["keyword"]=> string(0) "" ["title"]=> string(24) "Intisari Plus - Kriminal" } ["photo_url"]=> string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/06/29/gara-gara-gono-gini_florian-van-20220629072932.jpg" ["title"]=> string(19) "Gara-gara Gono-gini" ["published_date"]=> string(19) "2022-06-29 19:29:57" ["content"]=> string(35955) "

Intisari Plus - Seorang wanita setengah baya mengalami perceraian setelah 28 menikah. Setelah itu, ia bertemu dengan Clark yang berniat menikahi dan tinggal bersamanya. Namun saat merenovasi rumahnya, Clark dan tiga orang lainnya ditemukan tewas.

------------------

Seorang wanita setengah baya baru saja mengalami perceraian di usia perkawinan ke-28, yang memberikan tiga anak laki-laki, semua sudah dewasa. Untuk menyalurkan rasa frustrasi dan kemarahan yang belum hilang akibat perceraian itu, ia berniat merenovasi rumahnya agar menyenangkan.

Di rumahnya kini hadir Jerry Lee Clark (54), yang akan menikahinya setelah urusan harta gono-gininya selesai. Pria tua itu pun sudah menjual rumahnya di Weekie Wachee, dan tinggal bersamanya. 

Renovasi rumah sudah dimulai. Pacar wanita itu selesai memplester bagian luar rumah dan mulai mempercantik ruangan dalam. Roger Wilson, seorang temannya (36), rutin datang dari Weekie Wachee tiap akhir minggu untuk membantu.

Jumat sore, 3 Agustus 1990, wanita yang usianya sekitar 55-an, dan atraktif itu baru pulang dari bepergian. Melihat pintu rumahnya terkunci, mendadak dalam benaknya muncul firasat, ada sesuatu yang tak beres! 

Seperti kebanyakan masyarakat di Floral City, di kawasan Citrus County, dekat Pantai Teluk Florida, ia pun tidak pernah mengunci pintu rumah. Meski tindak kejahatan makin merajalela, rumah mereka tetap terbuka bagi para sahabat dan tetangga yang ingin mampir mendadak. Bagi mereka, pintu terkunci bisa diartikan ‘Not Welcome’

Segera saja ia membuka pintu dan masuk ke lorong rumah. Perasaan ada sesuatu yang tak beres semakin kuat. Lampu di kamar mandi, yang biasanya mati, kok jadi menyala. Televisi di ruang tamu yang biasanya menyala, justru sekarang mati. Tukang kayu kenalannya, Roger Wilson, yang selalu ngorok di sofa ruang tamu pun tak kelihatan.

"Roger! Roger, di mana kau?!" teriak pemilik rumah itu sambil melangkah masuk rumah. 

Diliputi perasaan cemas, wanita itu terus masuk, dan menyalakan lampu. la terkejut menemukan Roger Wilson telentang di lantai, dengan luka tembak di kepala. Wanita itu bingung dan lari ke kamar tidur hendak membangunkan Jerry. Tapi ia bertambah kaget, calon suami barunya itu malahan tergeletak dengan kepala menjuntai ke lantai. 

Kepalanya memar bekas pukulan dan lehernya tersayat. Di sampingnya terbaring Robert Hemingway (47), tetangganya yang karyawan toko onderdil motor terdekat. Juga terluka memar di kepala, dan ada goresan pada lehernya.

Sambil berjuang melawan rasa panik, tangannya gemetar meraih gagang telepon di meja dekat tempat tidur untuk menghubungi kantor Sheriff Citrus County, di Inverness. Petugas patroli pun cepat tanggap. Hanya beberapa menit Sheriff Charles Dean tiba di tempat kejadian, diikuti tim penyelidik.

 

Mengaku nganggur, melamar kerja

Sebagai tempat kejadian perkara (TKP), rumah tersebut dipagari pita kuning. Sheriff Dean dan staf penyelidik memeriksa rumah itu untuk memastikan pembunuh tidak lagi bersembunyi di sana. Tak terduga, petugas malahan menemukan mayat keempat. 

Korban dimasukkan dalam lemari di kamar tidur. Seperti Jerry Clark dan Hemingway, korban keempat itu juga terkena pukulan pada kepala dan leher tersayat. la diidentifikasi sebagai Lawrence Johnson (45), pemilik toko onderdil motor.

“Tahu begini saya tidak meninggalkan rumah siang tadi," sesal wanita itu kepada Sheriff Dean. la berusaha tenang. "Tapi saya harus mengantar ibu ke rumah sakit. Saya pun punya banyak urusan. Semuanya menyita waktu. Karena membayangkan Jerry dan Roger toh sudah makan, saya lantas makan malam di luar.” 

“Itu yang menyebabkan saya terlambat pulang ke rumah. Saat menemukan pintu depan terkunci, saya merasa ada yang tidak beres. Bukan cuma karena pintu terkunci, tapi juga karena saya membiarkan orang asing masuk ketika saya pergi."

“Bagaimana ceritanya?" tanya Sheriff Dean. 

Suatu hari, cerita wanita itu, sekitar pertengahan bulan lalu, seorang pria usia 25-an tahun datang ke rumah, meminta air untuk mengisi radiator mobilnya yang terlalu panas. "Kemunculannya membuat saya sedikit gugup," akunya. "Ia nampak kasar. Berkumis dan berjanggut, dan mengenakan jaket jins tak berlengan."

"Saya memberinya air karena saya pikir ia toh tak akan muncul lagi. Namun seminggu kemudian ia datang lagi, membawakan beberapa kaleng bir. Katanya, ia berterima kasih atas bantuan saya sebelumnya. Selama bercakap-cakap sebentar itu, ia tentu melihat renovasi ruangan dalam rumah.” 

“la mengaku bernama John, seorang tukang kayu. Perlu pekerjaan dan akan senang membantu. Saya katakan, Jerry Clark yang memimpin renovasi itu, dan ia mesti bilang sendiri kepada Jerry. Saat beranjak pergi, orang asing itu mengatakan akan segera bicara pada Jerry." 

"Apa dilakukannya?" tanya Sheriff Dean.

"Ya," jawab pemilik rumah itu. "Ia datang lagi siang itu, saat saya mau pergi mengantar ibu ke rumah sakit. la bilang sedang menganggur, apakah bisa membantu bekerja sebagai tukang kayu. Saya katakan padanya, Jerry ada di dalam dengan seorang teman yang membantunya. la pun melangkah masuk dan bicara kepada Jerry. Saya sekarang baru menyadari bahwa ini kesalahan besar." 

"Kenapa?" tanya Dean. 

"Soalnya, saat ia melangkah ke dalam, jaketnya sedikit terbuka, dan saya melihat sebilah pisau dan sejumlah alat lain tersembunyi dalam kantong di sabuknya," jawab wanita itu. 

"Saya membatin, semua itu alat pertukangan. Tapi, saya tetap merasa waswas. Mobil Blazer tua warna hijau miliknya diparkir di luar rumah. Sebelum masuk ke dalam mobil dan berangkat pergi, saya sempat melirik pelat nomor mobil tersebut. Saya heran, kok pelat nomornya pelat sementara dari Putnam County." Wanita itu lalu mengeluarkan secarik kertas bertuliskan nomor mobil tersebut dari dompetnya dan diserahkan kepada Sheriff.

"Lebih baik Anda masuk perlindungan kami," kata Sheriff Dean. "Dengan begitu, Anda akan selamat. Mungkin saja Anda sebetulnya yang diincar." 

Selama autopsi pagi berikutnya, dokter ahli forensik menetapkan penyebab kematian masing-masing korban. "Roger Wilson terbunuh karena tembakan peluru pistol 9 mm, dan mungkin korban pertama dari empat mayat tersebut," kata ahli forensik. Clark, Hemingway, dan Johnson tewas karena pukulan beruntun pada kepala dan sayatan di leher. 

"Alat pembunuhnya sepotong pipa berat," kata ahli patologi kepada detektif. "Sulit menentukan urutan pembunuhan ketiga korban itu. Karena pembunuhan itu diduga berlangsung 1,5 jam.

Seorang ahli bercak darah setuju dengan temuan dokter ahli forensik, dan menambahkan bahwa Wilson, Clark, dan Hemingway dibunuh di tempat tubuh mereka ditemukan. Sementara Johnson, diseret dengan posisi telungkup dalam genangan darahnya sendiri, lalu disembunyikan dalam lemari, di kamar tidur.

Dari ciri-ciri pukulan pada kepala Clark, Hemingway, dan Johnson, lanjut ahli darah, mereka sedang bekerja dengan memandang ke bawah ketika penyerang itu memukul kepala mereka beberapa kali. 

Lewat serangkaian wawancara, Sabtu pagi, penyelidik Citrus County menyimpulkan ada tiga orang melihat mobil Blazer 1977 warna hijau diparkir di jalan depan rumah itu selama beberapa jam, sore hari sebelum kejadian. 

Satu dari saksi mata, seorang wanita yang tinggal dekat rumah TKP, mengatakan, "Saya selalu curiga bila melihat ada mobil tak dikenal diparkir dekat rumah saya. Maka saya terus memperhatikan hingga mobil itu pergi. Blazer itu diparkir di depan rumah tetangga saya itu dari sore hingga pukul 18.00 atau 18.30."

Saat ditanya pernahkah melihat Blazer itu sebelumnya, wanita tetangga itu menjawab, "Pernah. Dua kali, beberapa minggu lalu. Tapi tidak lama dibandingkan dengan saat kejadian." 

Dua pria tetangga yang mengaku selalu memperhatikan orang atau mobil asing, juga bercerita kepada detektif bahwa mereka melihat mobil Blazer di depan rumah itu menjelang sore. Sementara tetangga lain lagi berkomentar, "Kami tak bisa mengerti bagaimana pembunuhan bisa terjadi tepat di depan hidung kami tanpa kami ketahui!"

Sementara itu, penyelidik mengecek pelat nomor sementara mobil Blazer hijau. Ketahuan bahwa nomor itu diterbitkan untuk International Auto Sales, toko mobil bekas, 75 mil dari Kota Melrose, di Putnam County. 

Ditanya Sheriff Dean lewat telepon, seorang karyawan toko tersebut mengungkapkan bahwa nomor itu ditangani oleh John C. Barret, ahli mesin yang bekerja paruh waktu di perusahaan itu, dan baru-baru ini membeli mobil tersebut.

Barret, lanjut karyawan itu, sudah tidak kelihatan dalam tiga empat hari ini. Ahli mesin itu berusia 25 tahun, tinggi 177 cm, berat sekitar 68 kg, dan rambut cokelat terang. "Satu giginya patah. la juga bertato Miki Tikus di lengan kirinya." 

Saksi mata di Melrose itu juga memberi alamat rumah Barret, sebuah rumah mobil gandeng, di bagian barat kawasan itu. Di sana John Barret tinggal bersama istrinya, Patsy, dan 5 anaknya. Patsy berusia 25 tahun, tinggi 162 cm, dan berat antara 70 kg dan 80 kg. "Ia bermobil Pontiac Firebird 1980 warna cokelat," jelas saksi itu via telepon. 

Ada keterangan yang mengagetkan Sheriff, yakni bahwa pemilik International Auto Sales ternyata adalah Dorsey Sanders III - anak sulung wanita pemilik rumah tempat pembunuhan dilakukan - dan Scott Allen, iparnya.

 

Surat izin menggunakan senjata

Penyelidik dari Citrus County mengeluarkan tanda BOLO (Be On Look-Out) atas mobil Blazer hijau dan John Barret. Hari ini juga penyelidik menelusuri latar belakang John Barret. 

Dari surat izin penggunaan senjatanya, Barret ketahuan pernah bertugas di Angkatan Bersenjata AS, dari Mei 1983 - September 1985. la pernah menjadi kontraktor perbaikan rumah (1985 - 1989). Juga sebagai satpam hingga Januari 1990 sambil mengambil kursus di Career City College, di Gainesville. Juni 1990, ia disewa RS Veteran sebagai pemotong rumput, selama musim panas saja. Terakhir, Barret tercatat sebagai karyawan paruh waktu di International Auto Sales.

Penyelidik juga mendengar, seorang karyawan International Auto Sales sempat melihat Barret sedang mengebor dan kelihatannya sedang membuat alat peredam. 

Dari direktur personalia di RS Veteran, para penyelidik memperoleh informasi bahwa Barret meninggalkan pekerjaan musim panasnya itu awal Agustus setelah mengeluh sakit. "Itu terakhir kali saya melihatnya. Sesungguhnya, ia masih dianggap karyawan rumah sakit, karena pekerjaan musim panas baru berakhir 5 Oktober," jelas direktur personalia itu. 

Di Career Center College, tempat Barret mengambil kursus sambil bekerja sebagai satpam, penyelidik memperoleh informasi penting. Instruktur di kursus spesialis keamanan itu menjelaskan, program kursus meliputi petunjuk penyelamatan kebakaran, cara menembak, dan penggunaan tongkat polisi PR-24. 

"Kursus dimaksudkan untuk memenuhi syarat memegang lisensi sebagai penjaga keamanan bersenjata," kata pelatih yang mantan polisi. 

Instruktur itu juga mengatakan kepada detektif bahwa seusai ikut kursus singkat bulan Juli itu, Barret mengaku bingung. "Ia bilang, istrinya diperkosa oleh tiga atau empat pria. la ingin belas dendam pada mereka dan minta saya membantunya. Saya diminta tutup mulut. Saya menjelaskan, tindakan itu pelanggaran, jadi saya tidak mungkin bisa membantunya.

Penyelidik juga mengecek apakah Barret punya catatan kriminal. Ternyata tidak. Tapi ia pernah melaporkan beberapa kasus pembongkaran atas rumah mobilnya, pada Oktober dan Desember 1988, serta November 1989.

Senin pagi, 6 Agustus, seseorang tak dikenal memberikan informasi bahwa Barret, Patsy, dan kelima anaknya kelihatan di pusat perbelanjaan di Starke, Florida, pada hari sebelumnya.

"Jika itu betul, berarti Barret dan keluarganya sudah berada jauh di Utara. la punya saudara di Ohio," kata Kapten Miller, Sheriff Putnam County. 

Karena rumah mobilnya ditinggal di Putnam County, penyelidik dari Citrus County mesti bekerja sama dengan petugas Putnam untuk menyelidikinya. Selasa pagi, 7 Agustus, tim penyelidik dari kedua wilayah tersebut, turun melacak rumah mobil itu.

Di West Lake, mereka menemukan rumah mobil gandengan warna cokelat, satu dari sederet mobil karavan di sepanjang jalanan tanah. Di tanah lapang yang penuh tebaran sampah terdapat mobil Mercury Cougar 1977 warna putih, dengan kap terbuka, asbak rokok penuh puntung, dan di jok belakang bertumpuk kaleng bir kosong. 

Dekat pintu rumah mobil, satu set ayunan sabar menunggu anak-anak kembali bermain. Boneka beruang tergeletak di atas lantai, di samping gulungan kasur, dan moncong pistol mainan nongol di bawah tumpukan mainan.

Keadaan rumah mobil yang semrawut dan AC dibiarkan hidup jelas menunjukkan Barret kabur buru-buru. Tanpa keributan, penyelidik mengambil bukti berupa handuk bersimbah darah, macam-macam barang, termasuk peralatan bela diri. Rumah mobil itu dipagari pita plastik kuning. Lalu mereka mencari bukti-bukti tambahan di kawasan hutan sekitar mobil karavan itu.

Baru 7,5 m masuk hutan, penyelidik melihat mobil Blazer 1977 bernomor sementara tadi. Para penyelidik melaporkan temuannya kepada Sheriff Dean. Tapi Blazer itu tidak berwarna hijau. Jelas suatu upaya menyamarkan. Rumah mobil itu telah dicat ulang. 

"Pasti, Barret dan keluarganya pergi menggunakan mobil lain," ujar Dean. "Kita harus mendapatkan nomor mobil Pontiac Firebird milik Patsy, lalu nyatakan BOLO, 'Dicari'. Juga kita harus keluarkan empat surat perintah penangkapan John C. Barret. Masing-masing untuk kasus pembunuhan Roger Wilson, Jerry Clark, Robert Hemingway, dan Lawrence Johnson. "Saya akan mengumumkan pada media massa."

Dalam penutupan konferensi pers, Sheriff Dean memperingatkan. "Kami yakin Barret bersenjata pistol 9 mm. Ia berbahaya. la tidak hanya terampil menggunakan senjata, tapi diduga juga pandai bela diri. Tak ada warga kota boleh mendekatinya. Petugas dilarang mencoba menangkapnya kalau tanpa cukup pendukung."

 

Ngumpet di kebun jagung

Lewat berita, penduduk Melrose mendengar bahwa John Barret, yang tinggal di daerah itu sejak 1988, menjadi buronan dalam kasus pembunuhan empat pria di Citrus County. Beberapa orang terkejut. Warga lain lagi cemas kalau-kalau ia kembali lagi. 

Pelayan baru yang sempat melayani Barrett beberapa kali bilang, "John nampak seperti orang baik-baik. Kami tidak pernah punya masalah dengannya. Setiap orang di sekitar sini mengenalnya. Sekarang mereka semua risau dengan keselamatan mereka." 

Manajer toko perlengkapan, tempat Barret sempat bekerja sebentar bertutur, "John itu agak aneh. la bilang ingin menjadi polisi dan tahu banyak tentang senjata. Tapi ia ramah terhadap pelanggan, dan menyayangi anak-anaknya. la dan istrinya biasa membeli bensin, rokok, bir, dan bahan makanan di sini. Juga meminjam video. Kebanyakan untuk anak-anaknya."

Sementara hasil uji lab terhadap barang bukti handuk yang bersimbah darah menunjukkan bahwa darah dan helai rambut cocok dengan milik Roger Wilson. Percikan yang lain juga cocok dengan darah Jerry Clark dan John Barret sendiri. 

Rabu pagi, 8 Agustus 1990, Sheriff Richard Holzberger dari Butler County, Ohio, menelepon Sheriff Dean, memberitahukan bahwa ia menerima informasi tentang Barret, kemarin. John Barret dan keluarganya, menurut informasi, melewatkan Rabu malam di desa dekat Hamilton. "Saya tak tahu kapan mereka tiba di kawasan itu. Hanya saja, mereka di rumah saudaranya Rabu malam," kata Sheriff Holzberger.

Holzberger juga menjelaskan, kantornya tahu John Barret. Tidak hanya tertuduh pernah tinggal di daerah itu hingga 1988, tapi surat perintah penahanan terhadapnya dalam dua kasus tindak kejahatan juga belum terselesaikan. "Satu atas kasus pencurian kaset video senilai AS $ 700. Lainnya untuk kasus pencurian satu set TV, dan sebuah alat pengering dengan total nilai sekitar AS $ 2.700.

Ketika Sheriff Dean menanyakan keberadaan Barret saat ini, Sheriff Holzberger menjawab, "la bersembunyi di kebun jagung, dan tinggal di sana hingga dijemput salah satu saudaranya, Jumat pukul 06.00. Diduga, ia kemudian dibawa ke Detroit. Kabarnya, ia membawa perlengkapan darurat, air, dan ransel pakaian. Ia juga membawa pisau." 

"Di mana kebun jagung itu?" tanya Dean.

"Di Warren County," jawab Holzberger. "Sekarang saya sedang menyiapkan helikopter untuk pengejaran ke sana." 

Dean sendiri mengatur para penyelidik untuk segera diterbangkan ke Hamilton. "Mereka membawa surat perintah penangkapan terhadap John Barret dan istrinya," katanya.

Menjelang sore, dua helikopter dan petugas dari lima daerah kepolisian Ohio sampai di kebun jagung Warren County. Penyelidikan selama 8,5 jam sia-sia. Penyelidik Florida juga tiba di Hamilton. Penyelidik Citrus County menyertai tim Hamilton County menuju rumah saudara John Barret. Mereka menemukan istri Barret, Patsy, dan anak-anaknya.

Patsy mengaku tahu pembunuhan di Floral City itu dari suaminya. "John bilang, membunuh empat pria dan ingin kabur ke luar kota," ceritanya kepada penyelidik. "Ia ingin saya dan anak-anak ikut pergi bersamanya, tapi takut mobil Blazer-nya dikenali. Saya bilang kepadanya, lebih baik pakai Pontiac. Setelah ia menyembunyikan mobil Blazer di hutan, di samping rumah mobil kami, kami bersama anak-anak naik Pontiac, dan meninggalkan kota." 

Detektif Citrus County menangkap Patsy dengan tuduhan sebagai kaki-tangan dalam kasus pembunuhan empat pria, dan menahannya di Butler County Jail di Hamilton.

Selama tanya jawab perihal keberadaan tertuduh, salah seorang kerabat Barret menegaskan, "Barret telah meninggalkan kebun jagung. Kini ada di Hamilton, di rumah teman lamanya." 

Penyelidik menemukan Barret di sana, tanpa senjata, minuman, dan sedang tidur di ranjang. Jumat, 19 Agustus 1990, pukul 03.30 menjelang subuh, mereka menangkapnya tanpa keributan. Surat perintah dari Florida dengan empat tuduhan pembunuhan atas empat pria. Surat perintah dari Ohio dengan tuduhan dua tindak pencurian.

Menurut teman yang mengenalinya sejak 1980, Barret tiba di rumah itu Rabu pagi, tanpa diduga. la mengaku sedang liburan. "Siangnya, saya pergi memancing dengan beberapa orang, lalu mengajak John ikut serta," kata teman itu. 

"Kami berempat minum dua kaleng bir selama memancing. Setelah matahari terbenam, kami pergi ke bar. Sekitar 45 menit kemudian, John bilang ia punya masalah dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Saat saya tanya masalah sebenarnya, ia menjawab, saya sedang kabur. Saya membunuh empat orang di Citrus County, Florida."

"Saya tanya, apakah ia menembak mereka? la menjawab, ‘Tidak. Saya memukul kepala mereka dengan palu dan pipa.' Saya tidak tahu apakah ia bercerita yang sebenarnya. Sebab ia senang melebih-lebihkan, mengarang cerita." 

Teman itu melanjutkan. "John dan saya meninggalkan dua teman pria di bar, dan pergi ke bar lain. Kami minum-minum hingga tutup. Kemudian pulang ke rumah saya. Sepanjang malam John menyendiri di kamar."

Holzberger dari Butler County menelepon Dean di Citrus County, untuk memberitahukan mengenai perkembangan terakhir. Dean bilang, ia akan mengadakan jumpa pers untuk mengumumkan penangkapan dan penahanan Barret serta istrinya. "Saya akan menanyai Barret saat ia kembali ke sini," tambahnya. 

Sabtu, istri Barret dipulangkan ke Florida, dan ditahan di Citrus County Jail di Inverness.

Dalam jumpa pers, Dean mengumumkan penangkapan John Barret dan istrinya di Butler County, Ohio. Untuk mendapatkan tanggapan dari seseorang yang kenal Barret, seorang wartawan pergi ke International Auto Sales, mewawancarai Scott Burnside, pemilik usaha itu. 

Barret, menurut Burnside, sempat menjadi karyawan tidak tetap perusahaan itu, dan membeli mobil Blazer 1977. Kepada wartawan itu, ia mengaku Barret terlibat kasus pembunuhan di Floral City, "la tidak nampak kasar. Tidak seperti bandit. la hanyalah pria biasa yang suka minum bir dan berkelakar."

 

Menyita barang bukti

Setelah pemberitaan secara luas menyusul penangkapan Barret, Donald Williams, sanak keluarga Barret yang tinggal di Melrose, menceritakan kepada Dean perihal komplotan kejam yang berakhir dengan pembunuhan atas empat pria di Floral City. 

Wanita Floral City dan mantan suaminya, tutur Williams, terlibat percekcokan soal penyelesaian harta gono-gini sejak bercerai lima tahun sebelumnya. "Persidangan atas permohonan pertamanya - yang menuntut tanah dan bangunan, kekayaan, dan total uang setengah juta dolar - dijadwalkan 8 Agustus. Kemungkinan wanita itu akan menang," kata Williams. "Jika ia menang, mantan suaminya akan bangkrut habis-habisan. Dorsey muda, yang punya hak mewarisi kekayaan ayahnya, tidak akan menerima warisan apa-apa. la dan Scott Burnside bakal kehilangan bisnis mobil bekas mereka."

"Saya paham itu," kata Sheriff

"Ternyata, tak seorang pun dari tiga orang tersebut ingin wanita itu merebut sumber nafkah mereka. Mereka merencanakan akan menyingkirkan wanita itu. Sanders muda dan Burnside menyewa John Barret untuk melaksanakan tugas itu," ujar Williams. 

"Bagaimana kamu tahu itu?" selidik Sheriff. 

"Akhir Juli, John menelepon saya di rumah, dan bertanya apakah saya ingin mendapatkan banyak uang," jawab Williams. 

"Ketika saya mengunjungi mobil karavan gandengnya untuk memperoleh keterangan tentang tawarannya, ia bilang, rencana tersebut akan dikerjakan tak lama lagi. Kita bakal mengantongi paling sedikit AS $ 6.000 untuk pekerjaan tersebut. Untuk memeriksa segala sesuatunya, ia bilang akan meninjau beberapa kali dulu ke Floral City."

Williams mengaku dua kali ikut pergi ke Floral City. "Selama perjalanannya itu, John menjelaskan, saya tidak harus ambil bagian dalam pembunuhan itu. Saya cukup jadi sopir. Setelah pikir-pikir, akhirnya saya tidak sanggup. Kepada John, saya bilang tak mau ikut terlibat perkara pembunuhan." 

Sheriff Dean bertanya soal persidangan atas penyelesaian harta gono-gini yang direncanakan 8 Agustus.

"Wanita itu menang," jawab Williams. 

Setelah Williams pergi, Dean mengecek latar belakang si Pelapor itu. Ternyata Williams memang tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal.

Senin, 13 Agustus 1990, penyelidik Citrus County bekerja sama dengan kantor Sheriff Putnam County melakukan pemeriksaan di International Auto Sales di Melrose dan di tanah peternakan milik mantan suami wanita Floral City. 

Dari toko mobil bekas, mereka memperoleh bukti berupa buku kuitansi, catatan telepon, kuitansi license tag, peta Florida, alat pencukur, dan macam-macam barang lain. Dari tanah peternakan diperoleh sekotak amunisi 9 mm, seperangkat alat masak, kikir besi, dan pipa. Beraneka surat dan dokumen juga disita.

Di penjara, di kawasan Inverness, penyelidik ‘menanggap’ istri Barret, Patsy. "Sepulang dari membunuh," tutur Patsy, "John Barret mengajak saya pergi ke International Auto Sales. Di sana ia bilang kepada Dorsey Sanders dan Scott Burnside bahwa semuanya kacau balau. la tidak berhasil membunuh ibu Sanders (wanita Floral City), tapi justru membunuh empat orang pria."

"John mengembalikan pistol 9 mm dan palu yang disediakan oleh Burnside sebagai senjata pembunuh dan ingin kabur setelah tugas selesai," kata Patsy. "Burnside menjadi sangat bingung. la lantas menyuruh John kabur ke luar kota dengan mobil Blazer, dan membakar bajunya. la memberi John sangu AS $ 300 untuk melarikan diri."

Selasa pagi, 14 Agustus, penyelidik memperoleh surat perintah penangkapan terhadap Dorsey Sanders III dan Scott Allen Burnside dengan empat tuduhan pembunuhan, yakni pembunuhan Roger Wilson, Jerry Clark, Robert Hemingway, dan Lawrence Johnson. Untuk menangkap dua pria itu, detektif Citrus County bekerja sama dengan penyelidik dari Putnam County berangkat ke International Auto Sales. Namun mereka kecele. Toko mobil bekas itu tutup dan pemiliknya sudah kabur.

Penyelidik kemudian meneruskan ke tempat kediaman Sanders muda, sebuah rumah mobil di tanah peternakan seluas 700 acre milik ayahnya. Sanders tidak ada di sana. Di tempat tinggal di Burnside sama saja. Juga sepi. Pemilik International Auto Sales tidak di rumah. Tak seorang pun mengaku tahu di mana Sanders berada. 

Malam itu, semua polisi terkejut ketika Dorsey Sanders III memasuki Kantor Sheriff Putnam County. "Saya dengar kalian sedang mencari saya," kata pria itu. Sanders lantas ditangkap dengan tuduhan pembunuhan empat pria di rumah ibunya di Floral County, 3 Agustus 1990.

Dari keterangan seorang pengawas kriminal di Putnam County Department of Corrections, diketahui bahwa Burnside pernah menjalani hukuman percobaan dalam perkara jual-beli obat terlarang dan heroin sejak 1981. "Burnside baru menjalani hukuman 9 tahun dari 17 tahun yang diganjarkan," katanya. 

John Barret dipenjara di Butler County, Ohio. Dorsey Sanders dipenjara di Putnam County, Florida. Sementara Scott Burnside masih buron.

 

Mati 4 kali di kursi listrik

Sebagai tahanan, Barret diserahterimakan ke Citrus County Jail. Kamis, 5 September 1990, juri di Citrus County memutuskan ia bersalah atas empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Masing-masing terhadap Wilson, Clark, Hemingway, dan Johnson. 

Senin, 16 Oktober, pemeriksaan tertutup terhadap Dorsey Sanders III berlangsung di Fifth Judicial Circuit Court. Pedagang mobil bekas itu dituduh melakukan tindak kejahatan pembunuhan tingkat pertama, empat tuduhan pembunuhan, dan kaki-tangan dalam perkara pembunuhan. Sidang pengadilannya ditetapkan 17 Juni 1991, di Citrus County Courthouse di Inverness.

Persidangan Sanders dibuka sesuai jadwal. Tapi karena jaksa dan pembela tidak bisa menghadirkan seorang juri netral, Hakim John Thurman memutuskan, persidangan ditunda. Kemudian ditetapkan Ocala sebagai tempat baru, dengan jadwal sidang 22 Juli. 

Penundaan itu memberi kesempatan pada jaksa untuk mengajukan tawar-menawar kepada istri John Barret. Kalau ia mau memberikan kesaksian yang memberatkan Dorsey Sanders III, empat tuduhan sebagai kaki tangan akan digugurkan, dan wanita itu akan dibebaskan dengan masa percobaan lima bulan.

Sidang di Ocala berlangsung sesuai rencana. Setelah empat hari mendengarkan kesaksian, juri Marion County menyatakan Dorsey Sanders III bersalah dan diusulkan untuk dihukum seumur hidup. Hakim Thurman mengetukkan palu atas hukuman yang dianjurkan anggota juri, 19 Agustus 1991, di Inverness. 

Persidangan John Barret, si pembunuh bayaran, dimulai 29 Juli 1991, di St. Petersburg, menyusul perubahan tempat pengadilan dari Tavares. Selasa siang, 6 Agustus, setelah seminggu mendengarkan kesaksian dari ibu Dorsey Sanders, dokter penguji, analis bercak darah, ahli lab, sanak saudara dan teman-teman Barret di Butler County, Ohio, dan John Barret sendiri, anggota juri mulai berunding pukul 15.00.

Enam pria dan 6 wanita juri baru mencapai kata sepakat atas putusan hingga siang berikutnya. Saat itu ketua juri mengumumkan bahwa John Barret (26), bersalah melakukan pembunuhan terhadap empat pria di Floral City, dan bersekongkol sebagai pembunuh bayaran. Setelah berunding selama 2 jam 15 menit, anggota juri mengusulkan Barret diganjar empat hukuman seumur hidup.

Selasa, 3 September 1991, Hakim Thurman menolak usulan itu. la justru memvonis mati John Barret di atas kursi listrik, di Florida, sekali untuk setiap korban dari empat pembunuhan. Bagi Thurman, mantan pengacara itu, empat hukuman mati merupakan yang pertama ia jatuhkan sejak menjadi hakim keliling tahun 1984. 

Sanders diganjar hukuman seumur hidup dan Barret dihukum mati di kursi listrik. Perhatian kasus pembunuhan Floral City bergeser kepada Scott Burnside, yang kabur, setelah rencana membunuh ibu kandung Sanders gagal.

Dari temuan jejak kendaraannya di Casselberry tiga minggu setelah pembunuhan, detektif menemukan ia kabur ke kawasan itu karena punya saudara tinggal di sana. Penyelidik menerima info bahwa buron itu berkeliaran di Washington, D.C.

Sejak toko mobil bekas itu ditutup, Maret 1992, para detektif mengejar mereka sampai ke pulau kecil di Pasifik Selatan. Di sana mereka menemukan Burnside bekerja sebagai tukang bangunan, dengan memakai nama samaran. 

Jumat, 24 April 1992, ia ditangkap pasukan pelacak buron dari Honolusu Police Department, Hawaii, untuk diserahkan ke Florida. Dua sheriff dari Citrus County segera menjemput Burnisde di Honolulu, dan membawanya ke Florida untuk diadili. Dengan tuduhan melakukan pembunuhan, berkomplot melakukan pembunuhan tingkat pertama, empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama, dan menjadi kaki-tangan pembunuhan.

Atas semua tuduhan itu, Scott Burnside ditahan di Lake County Courthouse di Tavares, 9 Januari 1993. Tanggal 25 Januari, ia menerima hukuman sama dengan dalang pembunuhan itu, Dorsey Sanders III, yaitu empat hukuman seumur hidup, yang harus dijalaninya secara berurutan.

" ["url"]=> string(64) "https://plus.intisari.grid.id/read/553350717/gara-gara-gono-gini" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1656530997000) } } }