array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3835165"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2023/07/28/76-mrs-grace-humiston-mengusut-m-20230728051323.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(5) "Ade S"
          ["photo"]=>
          string(54) "http://asset-a.grid.id/photo/2019/01/16/2423765631.png"
          ["id"]=>
          int(8011)
          ["email"]=>
          string(22) "ade.intisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(140) "Seorang pengacara  mengusut kasus hilangnya Miss Ruth Cruger di New York pada tahun 1917 menggunakan kecerdasan dalam menghadapi kepolisian."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (8) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(7) "Histori"
        ["show"]=>
        int(1)
        ["alias"]=>
        string(7) "history"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["id"]=>
        int(1367)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(23) "Intisari Plus - Histori"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2023/07/28/76-mrs-grace-humiston-mengusut-m-20230728051323.jpg"
      ["title"]=>
      string(57) "Mrs. Grace Humiston Mengusut Miss Ruth Cruger yang Hilang"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2023-07-28 17:13:49"
      ["content"]=>
      string(33472) "

Intisari Plus - Seorang pengacara  mengusut kasus hilangnya Miss Ruth Cruger di New York pada tahun 1917. Dengan kecerdasan dan ketangkasannya dalam menghadapi kepolisian, Mrs. Humiston mencari petunjuk-petunjuk untuk menemukan keberadaan korban.

----------

Mrs. Grace Humiston adalah seorang tokoh terkenal dalam dunia peradilan New York sekitar tahun 1917. Wanita berusia 46 tahun ini, sebagai pengacara memiliki bakat, kecerdasan dan keuletan yang jauh, melebihi banyak rekan-rekannya dari “jenis kuat”.

Pada tahun 1916 misalnya, ia berhasil menjernihkan suatu perkara yang dalam kronik kejahatan di New York termasuk paling sulit dipecahkan.

Ketika itu Mrs. Humiston tampil sebagai pembela Charles Stielow. Orang ini, yang dituduh melakukan dua pembunuhan, lima kali dinyatakan bersalah dan lima kali dijatuhi hukuman mati. Tetapi setiap kali Mrs. Humiston dengan energi dan ketangkasannya berhasil merenggutnya dari kamar eksekusi. Kemenangan gemilang dicapai oleh wanita pengacara itu ketika akhirnya ia dapat menemukan pembunuh yang sebenarnya dan dengan demikian berhasil menyelamatkan kliennya.

Sebelum itu Mrs. Humiston pernah pula mencapai prestasi serupa. Dua kali ia membela dua orang tertuduh yang naik banding, membuktikan bahwa mereka tidak bersalah hingga batallah hukuman mati yang telah dijatuhkan oleh pengadilan sebelumnya.

Pada lain kesempatan, Mrs. Humiston sebagai asisten jaksa Henry L. Stimson, berjasa besar dalam pembongkaran sebuah komplotan rahasia yang menggiring buruh-buruh dari utara ke selatan untuk diperah tenaganya dalam suatu kerja paksa di sana. Ketika itu secara incognito Mrs. Humiston menyelinap sendiri ke daerah tersebut dan berhasil memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk menjatuhkan vonis.

Wanita pengacara itu juga menaruh minat besar terhadap masalah yang sangat urgen di kota New York masa itu, jalah komplotan gelap yang menculik gadis-gadis remaja dan menjerumuskan mereka ke dalam dunia pelacuran yang terorganisasi, khususnya mempekerjakan mereka di rumah-rumah di sekitar kampung-kampung militer. Mrs. Humiston kemudian membentuk the Morality League of America, yang akan menjadi salah satu kekuatan utama dalam penggulungan komplotan-komplotan semacam. 

Dalam semua perjuangannya itu, Mrs. Humiston senantiasa bertindak sesuai dengan keyakinannya sambil berpegang teguh pada fakta-fakta tanpa mau bergeser sedikitpun walau mesti menghadapi pendapat dan kekuatan-kekuatan yang berlawanan.

Segi-segi dari kepribadiannya itulah yang pada suatu ketika membuatnya bertabrakan secara diametral dengan kepolisian New York City. Akibatnya cukup menggemparkan.

Pokok persoalan ialah hilangnya seorang gadis umur 17 tahun, Ruth Cruger, putri kedua Mr. Henry Cruger, seorang akuntan di New York. Terjadinya peristiwa itu sebagai berikut.

Pada suatu hari Mr. Cruger pergi ke Boston untuk sesuatu urusan kantor, dengan mengajak serta istrinya. Kedua putrinya, Ruth dan kakaknya, Helen, tinggal di rumah. Baru satu malam suami istri Cruger menginap di Boston, pada tanggal 13 Februari 1917 sekitar jam 10 malam datang telegram dari Helen “Harap pulang segera, Ruth hilang”. Seketika itu juga Mr. Cruger dan nyonya berangkat kembali ke New York, di mana mereka sampai keesokan harinya, pagi-pagi.

Dalam keadaan panik Helen melaporkan kejadian yang menimpa adiknya. Senin tanggal 12 Februari tak terjadi apa-apa, katanya. Selasa pagi, setelah saapan Ruth keluar rumah, dan kembali tengah hari. Pada waktu makan siang bersama kakaknya, Ruth menceritakan apa yang ia lakukan pagi itu.

Katanya ia mampir di bank di 125th Street untuk menguangkan cek sebesar 25 dollar. Setelah itu Ruth pergi ke toko dan bengkel sepeda motor, milik Alfredo Cocchi di 127th Street nomor 542, tak jauh dari rumah keluarga Cruger. Di sana ia menyerahkan sepatu skatingnya (ialah sepatu untuk meluncur di atas es) karena alasnya telah tumpul dan perlu dipertajam. Dari tempat AIfredo Cocchi Ruth pergi berbelanja, lalu pulang dengan uang satu dolar di dalam sakunya. 

“Sehabis makan, kami ngobrol-ngobrol sampai jam dua”, Helen meneruskan ceritanya “Lalu Ruth bangkit dan berkata bahwa ia mau keluar sebentar untuk mengambil sepatu skatingnya di bengkel Cocchi. Ketika jam 6 sore Ruth belum juga kembali, saya keluar untuk mencarinya. Tempat yang pertama-tama saya kunjungi ialah toko sepeda motor Mr. Cocchi. Ia mengatakan bahwa siang itu Ruth memang datang untuk mengambil sepatu skatingnya, kira-kira beberapa menit setelah jam dua. Tapi lalu pergi lagi, entah kemana.”

Juga tetangga-tetangga tak ada yang dapat memberikan keterangan tentang Ruth. Akhirnya setelah agak malam, Helen merasa perlu menelegram ayah-ibunya.

Mr. Cruger, segera menghubungi pos polisi terdekat. Ia diterima oleh wakil komandan Alonzo Cooper. Pejabat ini rupanya kurang yakin bahwa persoalannya adalah serius. Namun ia berjanji akan mengusutnya dan untuk itu ia minta keterangan yang lebih mendetail tentang gadis yang hilang itu.

Ruth tingginya kurang lebih 1,55 meter, berat badan sekitar 54 kg, memakai blus putih dan jurk biru, mantelnya biru pula, sedangkan sepatunya berwarna coklat dan topinya hitam model kelasi.     

Alonzo Cooper menugaskan detektif John Lagarenne untuk melakukan penyelidikan. Beberapa jam kemudian petugas ini telah kembali untuk menyampaikan laporan.

Bank tempat Ruth menguangkan ceknya, toko sepeda motor Cocchi dan toko-toko lain di sekitarnya, semua memberikan keterangan yang cocok dengan apa yang diceritakan Ruth kepada Helen. Dan benar juga bahwa sekitar jam dua siang, Ruth kembali ke toko Cocchi untuk mengambil sepatu skatingnya, tapi lalu pergi lagi. Ke mana, tidak diketahui dengan pasti.

Seorang fotografer bernama Fratik Leeman, yang studionya memberi pandangan pada toko Cocchi, menerangkan bahwa tanggal 13 Februari sekitar jam 14.30 ia melihat seorang gadis muda berdiri di pinggir jalan, tak jauh dari rumah Cocchi. Gadis itu membawa sebuah bungkusan. Tak lama kemudian datang sebuah taksi. Kendaraan ini berhenti di depan gadis tersebut. Seorang pria turun dari dalam taksi, memberi salam kepada si gadis, lalu berdua mereka masuk kedalam taksi yang segera pergi, entah kemana.

Gambaran yang diberikan oleh Mr. Lee tentang gadis yang dilihatnya, cocok benar dengan Ruth sebagaimana dilukiskan oleh ayahnya di depan polisi.

Selanjutnya Lagarenne berhasil menemukan supir taksi yang bersangkutan. Namanya Harry Rubien. Ia memberikan keterangan sebagai berikut. Penumpang lelaki yang menggunakan taksinya pada jam 14.30 tanggal 13 Februari itu, dijumpainya di 125th Street. Atas instruksinya Rubien membawa penumpangnya ke 127th Street (toko Mr. Cocchi terletak di pinggir jalan ini). Di sini penumpang laki-laki itu menjemput seorang gadis yang telah siap menunggunya di pinggir jalan. Dari 127th Street Rubien diperintahkan menuju ke sebuah stasiun metro (trem bawah tanah). Di situ Rubien berpisah dengan kedua penumpangnya.

Rubien membenarkan bahwa perawakan gadis yang naik taksinya, sesuai dengan lukisan yang diberikan Mr. Cruger. Tapi ia tidak berani memperkuat kesaksiannya dengan sumpah. Sedikit sekali ingatan tentang gadis yang memang tidak begitu ia perhatikan itu.

Atas dasar keterangan-keterangan di atas Cooper dan Lagarenne cenderung pada pendapat bahwa Miss Ruth sengaja Iari dari rumah rupanya dengan seorang pacar.

Mr. Cruger tegas-tegas menolak teori ini karena, ia tahu benar akan watak-watak anaknya yang selalu bersikap terbuka terhadap ayahnya.

Ruth yang baru saja lulus dari Wadleigh High School pada tanggal 1 Februari 1917, tidak mempunyai hubungan romantis, sekalipun mempunyai beberapa teman pria. Di antaranya Richard Butier, seorang mahasiswa Columbia University.

Richard tadinya bermaksud mengunjungi Miss Ruth pada tanggal 13 Februari. Tapi karena pada tanggal itu Mr. Cruger dan nyonya tak akan ada di rumah, maka kunjungan dibatalkan. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, mereka tidak menghendaki anaknya yang telah gadis menerima seorang kawan pria di rumah selagi ayah ibunya tidak ada.

Sore tanggal 14 Februari itu juga Lagarenne dan Cooper menghubungi Butier. Keterangan pemuda ini cocok dengan pernyataan Mr. Cruger. Richard Butler selanjutnya mengatakan, bahwa ia berkenalan dengan Miss Ruth beberapa bulan yang lalu ketika ada pertandingan sepak bola antara Columbia dan New York State University.

Setelah itu ia mendengar dari seorang sahabat, Seymour Many, bahwa Ruth merasa sakit hati karena Butier tidak mau menegurnya sewaktu beberapa kali ia berpapasan dengannya di jalan. Hal ini tidak ia sengaja, kata Butier, karena ia memang tidak melihat Ruth. Untuk memperbaiki hubungan, Richard bermaksud bertamu di rumah Ruth.

Pertemuan direncanakan pada tanggal 13 Februari. Tapi Ruth terpaksa membatalkan perjanjian karena orang tuanya pergi ke Boston. Pembatalan itu dilakukan oleh Ruth melalui Seymour Many. Sebab Ruth merasa malu tidak dapat menepati janji. Dan Richard Butler memperkuat keterangannya kepada polisi dengan menunjukkan secarik kertas berisi pesan dari Seymour Many tentang batalnya kunjungan kerumah Miss Ruth. 

Keterangan Seymour Many kepada polisi, persis sama dengan pernyataan Richard Butier. Selebihnya, Seymour menerangkan bahwa ia melihat Ruth paling akhir pada tanggal 2 Februari dalam pesta dansa yang diselenggarakan di Wadleigh High School bagi siswa-siswa yang tamat. Setelah itu hanya satu kali ia berhubungan dengan Ruth, ialah ketika gadis ini melalui telefon minta kepadanya untuk menyampaikan pesan kepada Richard Butler bahwa pertemuan tanggal 13 Februari terpaksa batal. 

Perbedaan pendapat antara polisi dan Mr. Cruger tetap tidak berkurang. Yang terakhir ini berkeyakinan bahwa anaknya telah menjadi korban kejahatan seksual dan barangkali lalu dibunuh, sedangkan polisi beranggapan bahwa teori mereka mendapat angin baik dari keterangan Richard Butler dan Seymour Many.

Karena Mr. Cruger merasa tidak mendapatkan pelayanan semestinya dari polisi, maka ia menempuh jalan sendiri. Malam itu juga ia minta jasa The Burns Detective Agency. Hari berikutnya ia menyampaikan protes Komisaris Woods, atasan Alonzo Cooper karena laporannya tentang hilangnya Ruth ditanggapi oleh polisi dengan sikap yang tidak serius. Tapi Komisaris Woods hanya menjawab bahwa ia percaya penuh kepada anak buahnya. Sementara itu ia berjanji akan melakukan segala-galanya yang mungkin untuk dapat menemukan Miss Ruth.

Hari Kamis tanggal 14 Februari para detektif dari Burns Detective Agency telah dapat melaporkan hasil penyelidikan mereka. Kesimpulan yang mereka ambil, tidak berbeda dari pendapat Mr. Cruger. Apalagi setelah laporan yang tidak disengaja dari Mrs. Cocchi.

Wanita ini dalam keadaan marah datang ke markas polisi dan bercerita: “Tadi malam suami saya mengatakan kepada saya, bahwa ia diancam oleh detektif-detektif swasta. Katanya ia akan dipukuli dan tokonya akan hancur jika ia tidak mau menceritakan apa yang terjadi atas Ruth Cruger. Bagaimana aku bisa cerita kalau aku tidak tahu persoalannya, kata suami saya. Dan ia takut akan dibunuh. Pagi ini ia meninggalkan rumah dan tak kembali lagi. Dugaan saya, ia melarikan diri. Sebab tadi pagi ia minta semua uang yang saya miliki 15 dolar.”

Laporan ini mempertajam perbedaan pendapat polisi dan Mr. Cruger. Yang terakhir ini semakin curiga terhadap Mr. Cocchi, “Tak ada bukti-bukti bahwa apa yang ia katakan kepada istrinya, adalah benar. Saya yakin bahwa ia tahu sesuatu tentang hilangnya Ruth dan karena itu merasa takut", kata Cruger kepada polisi.

Sementara itu pihak kepolisian mempersalahkan para detektif swasta yang mereka duga bertindak terlalu kasar dalam menginterview Mr. Cocchi.

Dan kepada Mr. Cruger mereka berkata: “Coba perhatikan toko Mr. Cocchi. Hanya ada dua ruangan. ialah toko itu sendiri yang sama tinggi dengan jalan dan satu ruang di bawahnya. Untuk turun ke ruang bawah tanah itu, seseorang harus keluar lebih dulu dari ruangan toko, lalu menuruni tangga yang terletak di sebelah luar dinding toko dan tempat ini banyak dilalui orang dan terbuka bagi pandangan umum. Dari dalam toko sendiri tak ada tangga ke ruang bawah tanah itu. Bagaimana mungkin Mr. Cocchi bisa melakukan tindakan kekerasan terhadap Ruth tanpa diketahui oleh tetangga-tetangga atau orang yang lewat! Lagipula toko dan ruangan bawah tanah itu telah diselidiki oleh polisi”.

Tapi argumen polisi ini tak dapat meyakinkan Mr. Cruger yang semakin percaya bahwa para petugas negara kurang cermat melakukan penyelidikan.

Dalam minggu-minggu berikutnya keluarga Cruger menjadi lebih cemas lagi akan nasib Ruth. Sementara itu beredar berbagai desas-desus: Ruth kelihatan di New jersey bersama-sama seorang laki-laki asing. Ia disekap sebagai tahanan dalam sebuah apartemen di Broadway. Seseorang melihatnya naik kereta api di sana atau di sini. Dan semua informasi itu ternyata hanya angin belaka.

Polisi menyusun teori baru: dari toko Mr. Cocchi barangkali Ruth langsung menjajal sepatu skatingnya di atas es Van Cortlandt Park dan tenggelam dalam kolam yang lapisan esnya tidak begitu kuat. Seluruh lapisan es dihancurkan, Ruth dicari di bawah air tapi tak ditemukan.

Bulan April perkara Ruth Cruger hilang dari halaman surat kabar dan hampir dilupakan oleh khalayak ramai. Tapi di samping keluarga Cruger, ada satu orang yang tetap masih memikirkan nasib gadis itu. Orang itu jalah Mrs. Felix Adler yang terkenal banyak melakukan pekerjaan cinta kasih.

la mengunjungi keluarga Cruger yang sementara itu telah kehabisan uang untuk mencari anak mereka yang hilang. Mrs. Adler mengusulkan supaya keluarga Cruger minta bantuan Mrs. Grace Humiston dan menyatakan bersedia menanggung biayanya. Mr. Cruger menyetujuinya dengan hati penuh terima kasih.

Mrs Humiston tampil dengan kegigihan dan keuletannya yang khas. Juga ia berpendapat bahwa Alfredo Cocchi perlu diteropong dengan cermat. Untuk itu ia minta bantuan seorang detektif swasta Julius J. Kron, yang pernah bekerjasama dengannya dalam penyelidikan kejahatan.

Berdua mereka melakukan penelitian yang mendalam dan menyeluruh tentang Alfredo Cocchi. Dan berhasillah keterangan-keterangan berikut dikumpulkan dari para tetangganya ketika Mr Cocchi tinggal di 83d Street.

Mr. Cocchi pernah ditahan karena menyerang seorang dokter 1969 yang menyampaikan keluhan tentang bengkel motornya yang kelewat bising. 

Seorang tetangga lain menceritakan, bahwa pada suatu hari Mrs. Cocchi pernah mengeluh tentang suaminya yang biasa membawa perempuan-perempuan jalanan ke kamar di atas tokonya dan tidur bersama mereka.

Tahun 1915 Cocchi pindah ke 127th Street tapi di lingkungan yang baru ini ia ternyata tidak berusaha memperbaiki namanya. Yang paling mencolok adalah agresivitasnya terhadap kaum wanita.

Dua orang ibu rumah tangga, menyatakan Cocchi pernah berusaha memperkosa mereka selagi mereka mampir di tokonya. Kepada polisi mereka tidak berani menceritakan kejadian ini karena takut menjadi bahan pembicaraan orang banyak. Dan kepada Mrs. Humisiton me­reka baru bersedia membuka soal itu setelah menerima janji resmi bahwa pengacara tersebut tidak akan menyiarkan kejadian itu.

Selanjutnya seorang aktris Hongaria. Madame Mureal yang tinggal di West 169th Street dengan anaknya perempuan Philippa yang berumur 15 tahun, memberi keterangan berikut tentang pengalamannya ketika ia bersama anaknya di 127th Street dan bertetangga dengan Cocchi.

Philippa sebagai anak sering bermain-main di toko sepeda motor dan seringkali diboncengkan oleh Cocchi keliling-keliling kota. Melihat keakraban anaknya dengan Cocchi, Madame Mureal agak khawatir. Maka Philippa ia peringatkan jangan berteman lagi dengan Cocchi.

Pada suatu sore, dari jendela kamarnya, Madame Mureal melihat keakraban anaknya dengan Philippa dan menuntunnya ke ruang di bawah toko. Cepat-cepat Madame Mureal lari ke toko Cocchi dan langsung masuk ruangan bawah tanah. Di sana ia melihat Philippa dalam pelukan Cocchi. Anaknya pucat pasi dan berusaha melepaskan diri dengan memukuli lelaki itu dengan tinju yang kecil.

“Anda dapat membayangkan bagaimana saya memaki-makinya. Philippa segera saya ajak pulang, saya tenangkan hatinya. Saya rasa ia dapat mengatasi pengalaman yang menggoncangkan itu. Saya tidak lapor kepada polisi, karena tidak menghendaki Philippa terpaksa mengungkit-ungkit lagi kejadian yang tak senonoh itu. Seminggu kemudian saya pindah rumah untuk menjauhi rumah Cocchi”.

Di samping hubungannya dengan wanita-wanita, juga usahanya menunjukkan segi-segi yang tak sedap. Cocchi akrab sekali pergaulannya dengan polisi. Keuntungan usahanya tidak sedikit yang berasal dari mereparasi motor-motor polisi, terutama polisi bagian lalu lintas.

Di antara para tetangganya beredar cerita bahwa beberapa anggota kepolisian melakukan korupsi di kantor dengan kerjasama Cocchi, yaitu dengan melaporkan reparasi-reparasi yang sebetulnya tidak terjadi atau melaporkan pembelian onderdil-onderdil yang pernah mereka beli, Uang yang diterima dari kantor polisi dibagi bersama antara pengusaha bengkel dan petugas-petugas yang korup itu.

Cocchi juga sering menjadi perantara yang menghubungkan pelanggar-pelanggar aturan lalu lintas dengan beberapa polisi dalam rangka mencari penyelesaian secara damai. Di samping itu, kata orang, polisi yang suka berjudi, bisa mendapatkan kesempatan untuk menikmati kegemaran ini di rumah Cocchi.

Dari informasi-informasi yang berhasil dikumpulkannya, Mrs. Humiston melihat kemungkinan-kemungkinan berikut sehubungan dengan misteri sekitar hilangnya Ruth Cruger.

Pertama: Mungkin sekali polisi tidak begitu mendalam menyelidiki AIfredo Cocchi karena orang ini sahabat kental mereka.

Kedua: Karena Cocchi kenal baik dengan para petugas kepolisian dan tahu benar cara-cara kerja mereka, maka sukar masuk akal mengapa ia sampai melarikan diri kecuali jika ia merasa terlibat dalam kejahatan.

Akhirnya: mengingat kecenderungan-kecenderungan seksualnya Mrs. Humiston mempunyai dugaan kuat bahwa Cocchi mencoba memperkosa Ruth, dilawan oleh gadis ini dan bahwa lelaki itu kemudian membunuh korbannya untuk mencegah jangan sampai perbuatannya diketahui orang.

Pada tanggal 17 April Mrs. Humiston dan detektif Kron yang tetap mencari informasi di sekitar 127th Street dari tetangga-tetangga Cocchi, omong-omong dengan seorang pekerja bangunan, Peter McEntee. Setelah diinterview dengan teliti, lelaki ini ingat akan suatu peristiwa yang memperkuat teori Mrs. Humiston.

Pada tanggal 13 Februari demikian McEntee menjelang tengah malam setelah hilangnya Ruth, pada perjalanan pulang sehabis menghadiri sebuah rapat, ia lewat di depan bengkel Cocchi dan melihat orang ini keluar dari ruangan bawah tokonya dengan tangan dan pakaian kotor.

Kontan hari berikutnya, tanggal 18 April, Mrs. Humiston mendatangi rumah Mrs. Cocchi. “Saya bermaksud meneliti toko ini”, katanya. “Seperti nyonya ketahui, suami anda dicurigai. Saya kira ia tak perlu takut. Jika ia tak bersalah, hal itu hanya akan menguntungkan dia dan anda sendiri”.

Mrs. Cocchi marah sekali mendengar perkataan ini. Ia mengambil batu bata dan membuat ancang-ancang untuk melemparkannya ke arah Mrs. Humiston. “Enyah dari sini”, teriaknya. “Jangan kau berkeliaran di sini menggangguku". Buru-buru Mrs. Humiston meninggalkan rumah Cocchi.

Kini pengacara ini mengambil taktik lain. Ia menghubungi seorang detektif wanita, Matie Vanello, seorang gadis Italia yang pernah bekerja sama dengannya.

“Saya kira Mrs. Cocchi sedang kesulitan uang karena suaminya pergi. Coba barangkali ia dengan senang hati akan menerima Anda sebagai penyewa salah satu kamarnya. Dengan mondok di situ, Anda akan mendapatkan informasi-informasi tentang suaminya”, demikian saran Mrs. Humiston kepada Marie Vanello.

Siasat ini dilaksanakan detektif wanita itu sebagai pemondok berhasil mendapatkan kepercayaan dari Mrs. Cocchi. Tapi segera ia sampai pada kesimpulan bahwa wanita itu tidak tahu sama sekali di mana suaminya sekarang berada dan tak tahu pula mengenai soal Ruth Cruger.

Namun penyelinapan Marie Vanello di rumah Mrs. Cocchi membawa pula manfaat, karena dengan ini dapat diketahui bahwa Mrs. Cocchi memerlukan seorang montir baru. Sebab sejak kepergian suaminya, ia tidak kuat lagi membayar upah kerja montir lama.

Kebetulan detektif Kron pandai soal mesin-mesin. Maka begitu mendapat informasi di atas dari Marie Vanello datanglah hari berikutnya detektif Kron menghadap wanita itu. Ia mengaku sebagai bekas montir Indian Motorcycle Company yang terpaksa diberhentikan karena perusahaannya kekurangan order. Sekali lagi Mrs. Cocchi mencaplok umpan dengan menerima seorang detektif di dalam rumahnya.

Beberapa waktu kemudian, pada suatu pagi di bulan Mei terjadi sesuatu yang interesan. Ketika Marie Vanello sedang sendirian di rumah datang seorang pelaut Italia, kelasi kapal Vulcania yang baru saja datang dari Genoa. Pelaut yang masih muda itu menyangka berhadapan dengan Mrs. Cocchi dan dalam bahasa Italia menanyakan bagaimana kabarnya.

Marie terus terang menjawab dalam bahasa Italia pula bahwa ia bukan Mrs. Cocchi, Ia menanyakan untuk keperluan apa pelaut Itali itu mencari Mrs. Cocchi, tapi tidak memperoleh jawaban.

Sementara itu jelas bahwa si pelaut terpesona melihat detektif yang cantik itu. Ia mengajaknya makan malam hari berikutnya, di sebuah restoran Italia. Ajakan diterima.

Di restoran sehabis makan si pelaut tidak lupa memesan anggur dan brandy untuk mencapai suasana gembira dan mesra. Tapi Marie yang tetap waspada tiap kali berhasil mengosongkan isi gelasnya dengan membuang isinya secara diam-diam, jika partnernya sebentar keluar ruangan atau pergi kekamar kecil.

Akhirnya, setelah pikirannya mulai remang-remang karena pengaruh alkohol si pelaut mulai buka mulut. “Saya sahabat Cocchi”, katanya. “Bulan Februari yang lalu ia pergi ke Genoa dengan kapal saja. Ia sekarang tinggal di Bologna. Seminggu sebelum berangkat dari Genoa, saya mendapat surat darinya. Dalam surat itu ia minta kepada saya untuk mengunjungi istrinya dan menanyakan bagaimana keadaan tokonya di sini. Ia berpesan agar semuanya itu saya lakukan secara diam-diam”.

Keesokan harinya Marie menelpon Mrs. Humiston untuk menyampaikan informasi. Dan Mrs. Humiston pada gilirannya segera menelefon State Department di Washington. Dengan nada gigih ia mendesak agar instansi ini segera mengambil tindakan.

State Department mengabulkan permintaannya dengan mengirim kawat ke Italia dan minta agar AIfredo Cocchi dibayangi.

Sementara itu detektif Kron yang menyamar sebagai montir, berhasil pula menemukan sesuatu.

Seperti dikatakan, dari dalam ruangan toko Cocchi tidak ada tangga ke ruangan di bawahnya, jalan ke ruangan bawah itu adalah melalui tangga yang terletak di luar dinding toko. Tapi di dalam toko, detektif Kron menemukan alat instalasi pemanasan yang menghubungkan ruangan atas dengan ruangan di bawahnya hingga kedua ruangan bisa dipanasi di musim dingin. Alat itu dengan mudah bisa digeser dari tempatnya dan jika ini dilakukan, akan tampak sebuah lobang penghubung yang cukup besar untuk menjatuhkan tubuh seseorang sebesar Ruth ke dalam ruangan bawah.

Dan dalam ruangan bawah itu sendiri pun ditemukan hal yang mencurigakan, yaitu sebuah onggokan batubara yang digeser dari tempatnya yang lazim. Ketika Mrs. Cocchi sedang keluar rumah, detektif Kron menyelidiki onggokan batu bara itu. Pada lapisan paling bawah ia menemukan sebuah kuitansi pembelian onderdil sepeda motor, tertanggal 11 Februari 1917 dua hari sebelum hilangnya Ruth Cruger. Ini berarti bahwa onggokan batubara itu tak mungkin dionggokkan di situ sebelum tanggal 11 Februari. Dan Ruth Cruger hilang pada tanggal 13 Februari.

Setelah itu penggalian termasuk pada tumpukan sampah. Selagi Kron mencari lubang di dalam lantai Mrs. Cocchi masuk. Si montir tertangkap basah. “Di sini tidak ada gadis terpendam, tahu!” teriak Mrs. Cocchi. “Kau termasuk orang yang mati mencelakakan suamiku dan aku”. Lalu wanita itu membayarkan upah kerja montirnya yang pada saat itu juga ia enyahkan dari rumah.

Gara-gara nasib sial detektif Kron, pengusutan agak macet. Namun Mrs. Humiston tak kehilangan akal. Ia mengusulkan kepada keluarga Cruger dan kepada Mrs. Adler yang membiayai penyelidikan untuk membeli rumah Mrs, Cocchi. Usul ini diterima. Agar tidak timbul kecurigaan, pembelian tidak mereka lakukan sendiri, melainkan melalui sahabat yang bersedia menjadi perantara dan berbuat seolah-olah merekalah yang membeli.

Mrs. Cocchi memang sedang mengalami kesulitan ekonomi merasa senang dapat menjual rumahnya hingga dapat keluar dari kesukaran. Akta jual beli ditandatangani pada tanggal 16 Juni 1917, hari Jumat.

Keesokan harinya, Sabtu, Mrs. Humiston sudah bersiap-siap untuk memeriksa seluruh rumah, terutama lantai ruangan bawah tanah. Di ruangan ini terdapat sebuah peti alat-alat montir, terletak di sudut ruangan. Ketika ini mereka geser, ternyata lantai beton di bawahnya pernah dibongkar dan kini hanya ditutupi dengan tegel-tegel yang tak disemen.

Tegel-tegel mereka singkirkan dan tanah di bawahnya mereka gali, pada lapisan kira-kira 60 sentimeter dari permukaan lantai, mereka menemukan sepasang sepatu skating. Dan setengah meter lebih dalam lagi akhirnya ditemukan mayat seorang gadis identitas gadis itu sebagai Ruth Cruger antara lain terlihat dari cincin yang dipakainya ialah cincin tanda lulusan Wadleigh High School. Rambutnya yang hitam umur, tinggi, dan berat badan, kesemuanya menunjuk pada Ruth Cruger.       

Menurut Dr. Otto Schultze, dokter penyidik dari New York Country, Ruth meninggal sejak pertengahan Februari dan dibunuh dengan pukulan benda keras yang menyebabkan tengkoraknya pecah. Mukanya dirusak. Gadis itu korban sadisme seksual seorang lelaki. 

Baru sekarang polisi menunjukkan kesibukan yang sungguh-sungguh. Kini dengan membadainya kecaman-kecaman keras terhadap mereka dalam surat kabar, alat resmi penegak hukum itu mendadak bernafsu untuk bekerja sama dengan Mrs. Humiston dan keluarga Cruger. 

Mereka menghubungi Kementerian Luar Negeri (State Department) di Washington yang langsung kirim kawat ke Florence, Italia. 

Alfredo Cocchi ditangkap oleh polisi Italia di Bologna. Cocchi dituduh melakukan pembunuhan atas Ruth Cruger. Tapi usaha untuk membawa kembali lelaki ini dari Italia ke Amerika gagal. Italia yang tidak mengenal hukum mati menolak menyerahkan warga negaranya kepada pengadilan di lain negara yang dapat menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Sementara itu, di penjara Italia Alfredo Cocchi berusaha bunuh diri, tapi gagal. Oleh pengadilan di negaranya, Cocchi dinyatakan bersalah telah membunuh Ruth Cruger dan dijatuhi hukuman penjara dan kerja paksa selama 27 tahun.

Di depan pengadilan, Cocchi mengakui kesalahannya. Dalam pada pernyataan-pernyataannya mengenai hubungannya dengan beberapa anggota kepolisian New York cukup menghebohkan.

Detektif John Lagarenne memang telah menyelidiki toko sepeda motornya tapi hanya secara sepintas saja, kata Cocchi. Karena tahu, bahwa Cocchi akrab hubungannya dengan banyak anggota kepolisian maka Lagarenne ketika memeriksa rumahnya berkata saya sekedar melakukan tugas. Cukup pemeriksaan pokoknya aku sudah dapat mengatakan bahwa tugas telah kujalankan. Dan menurut Alfredo Cocchi sementara Lagarenne berkata demikian mayat Ruth terletak dalam lobang di sudut ruangan hanya tertutup peti kosong. 

Dapat dibayangkan betapa besar kemarahan Henry Cruger kepada polisi New York yang lalai dalam penunaian tugas mereka.

Ia melancarkan serangan mereka dan minta agar Komisaris Polisi Woods digeser dari kedudukannya. Dalam hal ini Henry Cruger tidak berhasil. Namun keluhannya mendapat perhatian juga sejauh menyangkut petugas-petugas bawahan Woods. Diadakan pengusutan bagaimana mereka itu menggarap perkara hilangnya Mrs. Ruth dan apakah cara-cara mereka bekerja dipengaruhi oleh hubungan persahabatan mereka dengan Alfredo Cocchi.

Akibatnya, empat orang polisi diskors dari tugas sementara Kapten Alonzo Cooper dan detektif Lagarenne dituntut atas tuduhan sengaja melalaikan tugas. Mengenai Kapten Cooper, pejabat ini minta berhenti dari kedudukannya hingga tuntutan terhadapnya tidak dilanjutkan dengan sidang pengadilan. Tentang Lagarenne pada tanggal 21 Februari 1918 pejabat ini diadili dan dinyatakan bersalah.

(Charles Boswell dan Lewis Thompson)

Baca Juga: Meraih Impian Jadi Orang Kaya

 

" ["url"]=> string(101) "https://plus.intisari.grid.id/read/553835165/mrs-grace-humiston-mengusut-miss-ruth-cruger-yang-hilang" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1690564429000) } } }