array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3133934"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/02/08/surat-gadai-yang-memberi-kepasti-20220208072539.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(10) "Tom Tullet"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9391)
          ["email"]=>
          string(20) "intiplus-34@mail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(149) "Detektif yang menyelidiki pembunuhan ini benar-benar niat menemukan si pelaku dengan memeriksa ratusan ribu kartu sampel. Hingga akhirnya ditemukan. "
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (7) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(8) "Kriminal"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["alias"]=>
        string(5) "crime"
        ["id"]=>
        int(1369)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(24) "Intisari Plus - Kriminal"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/02/08/surat-gadai-yang-memberi-kepasti-20220208072539.jpg"
      ["title"]=>
      string(34) "Surat Gadai yang Memberi Kepastian"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-02-08 19:29:03"
      ["content"]=>
      string(19820) "

Intisari Plus - Dering telepon pukul 04.00 itu membangunkan John Capstick. Yang meneleponnya Kepala Polisi Blackburn C.G. Looms. Inspektur Kepala Capstick yang memimpin Bagian Perburuhan diminta menangani satu kasus pembunuhan di Lancashire. Korban bernama June Anne Devaney yang umurnya tiga tahun sebelas bulan. Dia direnggut dari boksnya di Queen's Park Hospital.

Capstick menelepon Sersan Stoneman supaya mereka bertemu di Euston untuk naik kereta api pukul 06.20. Karena harus mampir di Scotland Yard, Capstick juga mengambil murder teg-nya (tas yang berisi peralatan untuk penyelidikan pembunuhan). 

Dengan kumis dan janggut yang belum tercukur serta mata yang masih berat, kedua detektif itu akhirnya hampir sepanjang perjalanan ke Preston tertidur dan tahu-tahu sudah sampai di Blackburn waktu makan siang. Kepala Polisi Looms cepat menjelaskan fakta yang diperoleh.

 

Pak Inspektur menangis

June Anne Devaney masuk ke rumah sakit pada tanggal 5 Mei sebab menderita radang paru-paru ringan. Dia ditempatkan di ruang CH 3. Ruangan itu berisi dua belas tempat tidur, tapi saat itu yang ada hanya enam pasien. 

Semuanya lebih muda daripada June Anne dan dia satu-satunya yang sudah bisa berbicara. Dia kelihatan seperti sudah berumur enam atau tujuh tahun. Karena kesehatannya sudah pulih, dia diperbolehkan pulang tanggal 15 Mei pagi hari.

Tragedi malam tanggal 14 Mei perawat Gwendoline Humphreys mendengar suara bayi menangis di satu ruangan. Dia segera mengganti popok bayi itu dan berjalan-jalan di ruangan supaya tidur. Lalu meletakkannya kembali di boks sebelah tempat June Anne yang saat itu sudah tidur. Waktu menunjukkan pukul 00.20.

Sepuluh menit kemudian perawat ini mendengar suara seorang anak perempuan. Dia mengira seorang perawat lain sedang mempermainkannya. Dia melongokkan kepala ke sekelilingnya, tapi tak dilihatnya seorang pun, lalu ia kembali ke pekerjaannya semula.

Pukul 01.00 dia kembali ke ruangan tersebut untuk melihat pasien-pasiennya. Pintu masuk dan keluar ruangan itu sudah terbuka, angin kencang berembus di antaranya. Pintu itu ditutup tidak sempurna. Gwendoline tak menaruh curiga apa-apa. Pintu ditutup lagi dan dia melanjutkan inspeksinya.

Saat itulah Gwendoline melihat tempat tidur June Anne kosong. Dicarinya ke sal sebelah dan kamar mandi. Tak ada. Lalu ditanyakan pada suster yang jaga malam. Berdua mereka mencari-cari di ruangan lain. Sebuah botol Winchester berisi air steril ada di lantai di bawah boks June Anne. 

Biasanya pada pukul 11.30 selalu ditaruh di kereta dorong, di tempat lain. Lalu di salah satu ruangan yang dipel mengkilap tampak sederetan tapak kaki yang kelihatan tak memiliki alas. Tapak kaki itu nampak juga dekat boks June Anne. Segera kedua perawat itu memanggil polisi.

Pukul 03.17 tubuh gadis cilik itu ditemukan dekat tembok batas arena rumah sakit. Luka di kepalanya sungguh mengerikan dan jelas pembunuhan ini bermotifkan seks.

Letak Queen's Park Hospital 1 mil dari pusat Kota Blackburn dengan luas meliputi beberapa are dan dikelilingi tembok setinggi hampir 3 m. Ujung jalan rumah sakit menuju jalan besar. 

Sebuah pagar tanaman buah berangan memisahkan rumah sakit dari sebuah taman besar dan lubang galian batu yang sudah tidak dipakai lagi yang disebut "dell". Hujan mulai turun rintik-rintik ketika Capstick dan Stoneman beranjak ke luar dari kendaraan mereka dan menunggu sampai kain putih penutup mayat itu diangkat.

Mengenai saat itu Capstick mencatat: "Saya tidak malu mengakui bahwa saya menyaksikannya dengan mata yang kabur oleh air mata. Setelah bertahun-tahun, pekerjaan seorang detektif mengebalkan hati saya terhadap banyak hal yang mengenaskan, tetapi tak ada lelaki mana pun yang tahan melihat badan yang kecil rapuh ini bersimbah darah dan lumpur. Ini terus menghantui saya sampai hari ini."

 

Sidik jari di botol

Mayat itu dipindahkan dan Capstick pergi ke sal bekas tempat June Anne tidur. Inspektur Detektif Colin Campbell, kepala Biro Sidik Jari dari Lancashire, sudah selesai mengambil foto-foto sidik jari yang terdapat di antara boks-boks putih. 

Dia menunjuk pada botol Winchester, di mana dia menemukan lebih dari dua puluh sidik jari dan telapak tangan. Kelihatannya ada yang baru. Di antara sidik-sidik baru ada beberapa di antaranya yang jauh lebih besar.

Sudah sejak pukul 05.00 Campbell berada di rumah sakit dan memeriksa bagian luar dan dalam rumah sakit serta semua barang dan alat perlengkapan. 

Agak susah merekam telapak kaki. Untuk memperjelas, di atas lantai ditaburkan beberapa macam bubuk. Tetapi karena dilihatnya tak ada hasil, maka tiap jejak dilingkari kapur putih dan difoto dengan menempatkan di sebelahnya penggaris 15 inci.

Penyidikan dilakukan mulai dari pintu di ruang sebelah utara, lalu menuju boks-boks, selanjutnya ke pintu selatan dan kembali lagi ke Utara. Banyak terdapat sidik jari di sebelah boks June Anne yang menandakan si pembunuh sudah agak lama berdiam di situ. 

Penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa sidik jari bukan berasal dari kaki telanjang, tetapi kaki dengan memakai kaus kaki panjang (stocking). Sebelah di antaranya memperlihatkan dengan jelas pabrik mana yang membuatnya.

Semua sidik jari staf yang ada di ruangan itu diambil dan dibandingkan dengan yang ada di botol. Bekas-bekas yang masih baru itu tak ada di antara sidik mereka. Campbell yakin bahwa sidik jari dan kaki itu milik sang pembunuh. 

Pukul 14.00 keesokan harinya diketahui bahwa dengan perkecualian sepuluh sidik jari di dalam dan luar ruangan berasal dari orang-orang yang berhak masuk ke situ.

Sebuah tim lain yang terdiri atas Inspektur Kepala Wilfred Daws dan Sersan Millen datang memperkuat tim Lancashire. Capstick memerintahkan penyelidikan di setiap rumah penginapan, hotel, tempat-tempat minum atau rumah penginapan untuk orang miskin di Blackburn. 

Dia sendiri mengecek di stasiun kereta api serta mengirimkan anak buahnya ke tempat-tempat pencelupan baju, binatu, dan pencuci pakaian untuk meneliti kalau-kalau ada pakaian yang menunjukkan bekas-bekas darah. Suatu tim yang terdiri atas detektif harus mengambil sidik jari semua laki-laki yang berusia antara 14 - 90 tahun yang bertempat tinggal di jalan-jalan sekitar rumah sakit.

Ini merupakan suatu pekerjaan nonstop. Lebih dari seribu pasang sidik jari diambil dari orang-orang yang punya pekerjaan atau sangkutan dengan rumah sakit itu, mulai dari dua tahun yang lalu. 

Noel Jones, seorang ahli biologi pada Laboratorium Forensik Presten, berhasil mendapatkan rambut di atas rumput yang berbercak darah di tempat kejadian. Dia juga mendapatkan contoh-contoh rumput yang berbercak darah, rambut, dan serat-serat pada tembok di dekat mayat itu ditemukan. Contoh rambut, darah, pakaian, dan kuku June Anne diambil. Golongan darahnya adalah A, yang nantinya akan mempunyai peran penting dalam menemukan si pembunuh.

 

Sidik jari walikota ikut diperiksa

Capstick mengirimkan Inspektur Detektif Bob McCartney dari kepolisian setempat untuk mengumpulkan keterangan dari setiap orang yang bekerja di rumah sakit, yang ternyata membuahkan hasil. 

Dua perawat mengatakan, mereka disapa oleh seorang lelaki pada malam kejadian. Laki-laki itu bersikeras ingin mengantar mereka ke asrama perawat. Sesudah itu laki-laki tersebut terlihat menempelkan mukanya pada jendela kamar tidur mereka. Lelaki itu tampak seperti orang kurang waras. Langsung Capstick memerintahkan untuk menangkapnya.

Dengan ditemani kedua perawat itu para detektif menelusuri gedung-gedung bioskop, teater, tempat-tempat pacuan anjing, lapangan sepakbola di Blackburn, tetapi jejak laki-laki itu tak dapat ditemukan. 

Sampai terjadi suatu kejadian yang sangat kebetulan. Seorang dari kedua perawat itu melihatnya duduk di tempat tidur seorang pasien wanita. Dia segera dibawa ke hadapan Capstick untuk diinterogasi.

Dalam jam-jam kejadian dia mengaku sedang berada di sekitar halaman rumah sakit, mengintip para perawat. Laki-laki ini dibebaskan, tetapi tetap berada di bawah pengawasan sampai pembunuh yang sesungguhnya tertangkap.

Penyelidikan lebih jauh dari sidik jari tangan dan kaki menunjukkan bahwa yang mengangkat June Anne dengan begitu mudahnya melewati penyekat sal adalah seseorang yang berbadan tinggi. Dari sidik jarinya disimpulkan laki-laki tersebut bertangan besar. 

Mungkin usianya masih muda dan bukan seorang pekerja kasar. Ukuran tapak kakinya yang kirakira 25,4 cm cocok dengan teori bahwa laki-laki itu mempunyai tinggi badan kurang lebih 183 cm. Diperkirakan dia orang setempat, karena mengenal baik liku-liku rumah sakit dan tanah yang mengelilinginya.

Sekarang kesabaran Capstick sudah habis. Dia tidak menginginkan kejadiaan ini menjadi basi dan masyarakat menjadi acuh tak acuh. Dalam sebuah konferensi dengan kepala kepolisian dia mengemukakan keputusannya: kita akan mengambil sidik jari setiap laki-laki di Blackburn dan sekitarnya yang berusia antara 14 - 90 tahun. Siapa pun, kecuali mereka yang benar-benar tidak mampu turun dari tempat tidur.

Idenya dianggap berlebihan. Betapa tidak, di kota itu hidup 123.000 orang. Boleh jadi mereka tidak mau diajak bekerja sama. Tetapi Capstick bersikeras.

"Mungkin makan waktu bertahun-tahun," katanya, "tapi pasti berhasil. Pembunuh itu takkan bisa lolos. Untuk masalah bekerja sama, saya percaya semua laki-laki dan perempuan yang berakal sehat di Blackburn ini akan setuju 100%."

Kemudian dia membuka kartu trufnya. "Saya akan meminta walikota sebagai orang pertama yang memberikan sidik jarinya," ucapnya.

Kesediaan walikota ini disebarluaskan. Blackburn dibagi menjadi dua belas seksi yang berpangkalan di masing-masing kantor polisi. Tiga puluh petugas bekerja 14 jam sehari, dari pukul 08.00 - 22.00, mengunjungi setiap rumah. Mereka membawa kartu khusus lengkap dengan catatan untuk nama, alamat, nomor penduduk, cap jempol kiri dan jari-jari telunjuk. 

Kartu-kartu yang sudah berdata lengkap disimpan secara sistematis pada beberapa baki kayu dan dicek oleh satu tim yang terdiri atas lima orang polisi laki-laki dan lima orang polisi wanita. Lalu dikirimkan ke Biro Penyidikan.

Sementara itu sidik-sidik jari pembunuh difotokopi dan dikirimkan ke setiap kantor polisi di Inggris yang memiliki biro penyidikan. Capstick minta perhatian setiap unsur Angkatan Bersenjata Inggris untuk berjaga-jaga akan kemungkinan adanya pembunuh di antara anggota mereka. 

Semua pasien penderita cacat mental yang diketahui berada di luar rumah sakit malam itu dan gelandangan, penderita schizophrenia dan semua orang yang diketahui mengidap penyakit sosial semuanya masuk jaring polisi.

 

Memeriksa kartu ransum

Ribuan sidik jari mengalir sampai tiba masa liburan yang disebut Wakes Week. Seluruh Blackburn dan sekitarnya berlibur. Orang-orang Scotland Yard bersikeras agar Capstick dan Millen berlibur saja, supaya tidak usah membatalkan rencana liburan yang sudah dibuat sebelum terjadi pembunuhan. 

Waktu akan berangkat ke Pevensey Bay, Capstick dikunjungi oleh Inspektur Bill Barton, seorang inspektur setempat yang mendapat tugas mengecek nama-nama dari daftar orang yang berhak ikut pemilihan umum. Dia berpendapat bahwa sang pembunuh itu sendiri rasanya lolos dari jaringan. 

Menurutnya, kalau dia seorang laki-laki yang masih muda, mungkin dia seorang tentara, sehingga tidak terdapat dalam daftar orang-orang yang berhak memiliki. Capstick mengusulkan agar kartu ransum diperiksa. Pada tahun-tahun seteiah perang, makanan dan pakaian dijatah dan kebetulan baru keluar buku ransum baru.

Sekitar 200 orang, kebanyakan tentara, terlibat dalam pengecekan baru. Baru satu jam Capstick berada bersama istri dan keluarganya di tempat liburan, telepon berdering. Terdengar suara Kepala Polisi Blackburn, Looms, yang bersemangat, "Datanglah segera, kami berhasil menemukannya!"

Memang tidak mudah menjalani hidup sebagai seorang detektif, terutama bagi istri dan keluarganya. Tetapi tak ada juga detektif yang tak ingin kebagian kasus pembunuhan. Capstick mengontak Millen yang saat itu sedang berlibur di Herne Bay. Mereka berdua langsung bergabung di London, lalu memulai perjalanan pulang ke Utara.

Calvert dan Lamb, dua agen polisi, mendatangi sebuah rumah di Birley Street, Blackburn, dan mengambil sidik jari seorang laki-laki yang namanya Peter Griffiths, seorang bekas tentara pengawal. Tingginya sekitar 183 cm, usianya 22 tahun.

Sekitar pukul 15.00, tanggal 12 Agustus, Inspektur Detektif Campbell dan anak buahnya mengadakan pengecekan kartu-kartu sidik jari terbaru dan seorang dari para ahli itu melihat sidik jari yang sudah lama mereka cari-cari. Tiba-tiba ia berseru, "Kita menemukannya! Ini dia!"

 

Si Jangkung

Sebelum pukul 21.00 itu Capstick, Millen, dan Barton diantarkan ke Birley Street dengan kendaraan. Mereka berhenti di sebuah rumah bertembok bata merah, letaknya di sebuah daerah Blackburn yang paling miskin. Capstick tidak berkurang kewaspadaannya. Para anak buahnya yang muda-muda ingin langsung menahan Griffiths, tetapi lain halnya dengan Capstick. Detektif ini ingin menangkap Griffiths di jalan.

"Dia tak bisa bikin yang aneh-aneh di sana," kata Capstick. "Pelan ... pelan ... kita tangkap dia!"

Lima belas menit kemudian pintu depan rumah tersebut membuka. Seorang pemuda tinggi langsing muncul dan melangkah ke arah jalan. Dia mengenakan overall ("celana montir") dengan kemeja yang terbuka lehernya, seperti umumnya orang-orang yang mendapat kerja malam.

Capstick mencekal lengannya dan mengizinkan anak buahnya menyatakan kalimat-kalimat resmi yang harus diucapkan dalam penahanan. Kata Inspektur Barton, "Kami polisi dan saya akan menahan Anda dengan tuduhan membunuh June Anne Devancy di RS Queen's Park pada tanggal 14 - 15 Mei malam tahun ini. Saya ingatkan, apa pun yang Anda katakan akan ditulis dan dijadikan bukti."

Mobil polisi kembali meluncur ke jalan raya. Capstick mengambil tempat duduk di belakang bersama Griffiths, yang setibanya di kantor polisi berucap, "Karena sidik jari saya Anda mendatangi saya?"

Capstick mengingatkannya lagi bahwa kata-katanya bisa dijadikan bukti dan Griffiths menjawab, "Ya."

"Baiklah, kalau memang sidik yang ada pada botol itu sidik saya, saya akan menjelaskannya pada Anda." Kemudian dia membuat pernyataan dan mengakui segalanya, termasuk bagaimana dia membenturkan kepala anak kecil itu ke tembok karena menangis.

Sersan Millen menulis semua pernyataan tersebut, sedangkan Capstick mengajukan pertanyaan. Setelah itu kedua detektif tersebut pergi ke rumah orang tua Griffiths. Mereka orang-orang yang jujur, suka bekerja keras. Orang-orang lanjut usia ini menjadi patah hati mendengar tragedi ini. Mereka terus berdiam diri sementara para detektif memeriksa pakaian Griffiths.

 

Surat gadai

Ketika akan meninggalkan rumah itu, ibu Griffiths menyerahkan sebuah surat gadai untuk sebuah setelan pakaian yang telah digadaikan Griffiths sebesar 30 shillings dan 8 pence. Pakaian ini memang menentukan nasibnya, karena ternyata kemudian pada pakaian tersebut petugas menemukan serat yang cocok dengan yang terdapat pada badan June Anne. Bercak darah pada setelan pakaian itu terbukti darah June Anne pula.

Peter Griffiths seorang yang suka menyendiri, bersifat acuh tak acuh dan punya reputasi tidak baik di AD. Dia seorang pemabuk berat dan tak pernah bisa lama berkawan dengan pria maupun wanita.

Hanya dibutuhkan tempo 20 menit bagi para juri untuk mengambil keputusan bahwa Peter Griffiths bersalah. Dia dihukum gantung di Penjara Walton, Liverpool, tidak jauh dari tempat kelahiran Capstick. 

Capstick selalu curiga, siapa tahu Griffiths pula yang harus bertanggung jawab atas kematian Jack Quentin Smith, seorang anak sekolah berumur 11 tahun yang ditikam dan digebuki sampai tewas dua bulan sebelum ini dekat jalan kereta api di Farnworth, Lancashire, meskipun memang tak pernah ada bukti-bukti.

Menurut teman Jack, David Lee yang berusia 9 tahun dan yang berhasil kabur ke rumah dengan luka-luka di perut serta dada, penyerang mereka adalah seorang pria muda jangkung bermata dalam dan wajahnya berbercak-bercak. Dua tahun sebelumnya Patricia McKeon (9) diserang pria jangkung langsing, bermata dalam. Sebelum itu Sheila Fox yang berumur 6 tahun lenyap.

Betapapun, polisi lega karena setelah Peter Griffiths ditangkap tak lagi terjadi pembunuhan anak-anak kecil. (Tom Tullet)

 

" ["url"]=> string(79) "https://plus.intisari.grid.id/read/553133934/surat-gadai-yang-memberi-kepastian" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1644348543000) } } }