array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3257670"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/04/28/kisah-kelima-belas-panyawat-auit-20220428070738.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(13) "Intisari Plus"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9347)
          ["email"]=>
          string(22) "plusintisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(127) "Peti mati membawa tuannya pulang ke rumah. Dua pasang suami-istri pernah dua kali bertemu dalam kondisi sama di tempat berbeda."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (7) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(7) "Misteri"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["alias"]=>
        string(7) "mystery"
        ["id"]=>
        int(1368)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(23) "Intisari Plus - Misteri"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/04/28/kisah-kelima-belas-panyawat-auit-20220428070738.jpg"
      ["title"]=>
      string(61) "Kematian yang Berselang 157 Tahun dan Pasangan dari Leningrad"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-04-29 10:12:52"
      ["content"]=>
      string(7700) "

Intisari Plus - Peti mati membawa tuannya pulang ke rumah. Dua pasang suami-istri pernah dua kali bertemu dalam kondisi sama di tempat berbeda. Pembunuhan seorang gadis terjadi sama persis, tapi berselang 157 tahun.

---------------------------------------

Pemakaman Kembali Seorang Aktor

AKTOR Kanada, Charles Coghlan, jatuh sakit dan meninggal di Galveston, Texas, ketika melakukan perjalanan ke negara bagian Amerika itu tahun 1899. la dimakamkan dalam peti jenazah dari timah yang disimpan dalam sebuah lubang yang "ditutup mati". 

September 1900, kurang dari setahun sejak pemakamannya, badai hurricane melanda Galveston, membanjiri pemakaman dan memecahkan tutup lubang tempat peti jenazah Coghland yang kemudian terapung-apung ke Teluk Meksiko, lalu terkatung-katung sepanjang pantai Florida dan memasuki Samudra Atlantik, di mana Arus Teluk membawanya ke utara. 

Suatu hari di tahun 1908, beberapa nelayan di Pulau Prince Edward di Kanada, melihat sebuah kotak panjang yang sudah jelek karena lama kena air dan panas matahari, mengapung ke pantai. Kotak itu tidak lain dari peti jenazah Coghland. Mayat aktor itu terapung-apung lebih dari 5.600 km menuju tempat asalnya. Rekan-rekan sepulaunya memakamkan ia kembali di halaman gereja tempat ia dulu dibaptis.

 

Pasangan dari Leningrad

GEOFF Kenihan dan istrinya, penulis perjalanan Kerry, masuk ke kamar makan Hotel Leningrad dari sebuah pintu, ketika sepasang pria dan wanita lanjut usia, Roger dan Alice, masuk dari pintu lain pada tanggal 2 Agustus 1971. Kedua pasangan ini sama-sama langsung menuju ke sebuah meja kosong di dalam ruangan itu dan berakhir dengan makan semeja. Mereka menikmati makanan hotel itu dan kehadiran kenalan baru mereka. Ketika berpisah, mereka tidak menyangka akan bertemu kembali. 

Tanggal 2 Agustus 1972 (perhatikan tanggalnya), Geoff dan Kerry memasuki restoran India di Hotel Oberoi di Singapura. Mereka menuju ke satu-satunya meja yang masih kosong, berbarengan dengan pasangan lain yang masuk bersamaan dari pintu lain dan melakukan hal yang serupa. Pasangan itu tidak lain dari Roger dan Alice yang dulu mereka jumpai di Hotel Leningrad

 

Kematian yang Berselang 157 Tahun

JANUARI 1889, Elizabeth Bromfield sedang berjalan pulang dari gereja, menyusuri Adelaide Street di Kota Blayney, New South Wales, ketika petir menewaskannya. 

Januari 1989, seorang pria di kota itu dituduh membunuh seorang wanita pada bulan itu. Nama korban: Elizabeth Broomfield! 

Ada persamaan aneh lain: Dua orang gadis yang umurnya sama, tewas di hari yang sama dan di tempat yang sama, tetapi kedua peristiwa itu dipisahkan oleh waktu 157 tahun. Begini detailnya: 

Tanggal 27 Mei 1817, Mary Ashford (20), ditemukan tewas di Erdington, yang ketika itu masih berupa desa kira-kira 8 km dari Birmingham. Tanggal 27 Mei 1974, Barbara Forrest yang berumur 20 tahun, ditemukan tewas dicekik di Erdington, yang kini sudah menjadi pinggiran Kota Birmingham.

Mayat Forrest ditemukan di antara rumput-rumput yang tinggi dekat tempat penitipan anak-anak di mana ia bekerja sebagai perawat, kira-kira 350 m dari tempat mayat Ashford dibuang. Tanggal 26 Mei pada tahun 1817 dan 1974 bukan cuma sama-sama hari Senin, tetapi juga hari yang disebut Whit-Monday, Senin ketujuh setelah Paskah. 

Pola kegiatan kedua gadis itu sesaat sebelum dibunuh juga mirip. Keduanya mengunjungi seorang teman sore itu, di mana mereka berganti pakaian untuk pergi ke pesta dansa. Keduanya diperkosa sebelum dibunuh. Mereka tewas kira-kira pada waktu yang sama. 

Pria yang ditangkap untuk kedua peristiwa itu bernama Thornton! Kedua-duanya dibebaskan. Jadi, kedua kasus itu tetapi tidak terpecahkan

 

Pakar Terkecoh

DELAPAN belas pejabat senior pada Departemen Kesehatan menghadiri sebuah konferensi yang disertai makan malam awal tahun 1992 dan mereka semua terserang keracunan makanan!

 

Kisah-kisah Penuh Api

DALAM kebakaran di Kalifornia tahun 1993, sutradara film Inggris, Duncan Gibbins, tewas terbakar saat mencoba menyelamatkan kucing siamnya. Gibbins pernah membuat tiga film yang laris. la ikut menulis The Third Degree Burns (Luka Bakar Tingkat Tiga/1989), menyutradarai Fire with Fire (Api dengan Api/1986), dan ikut menulis serta menjadi sutradara Eve of Destruction (Malam Sebelum Penghancuran 1991). Seperti yang tercermin dari judul-judulnya, semua ada hubungannya dengan api dan penghancuran. Kucing siam Gibbins kemudian ditemukan selamat, tapi luka terbakar.

 

Kotak Korek Api Emas

KETIKA Raja Edward VII dari Inggris masih muda dan masih bergelar Prince of Wales, ia seorang pemburu rubah yang mahir. Salah seorang yang sering menjadi teman berburunya adalah seorang aktor bernama Edward A. Sothern. Suatu hari, sebagai tanda penghargaan dan kasih, pangeran memberi temannya sebuah kotak korek api dari emas, yang dirancang untuk dikaitkan pada rantai arloji. 

Sothern selalu membawa kotak korek api itu ke mana pun ia pergi. Namun, suatu hari, saat berburu ia terlempar dari kudanya dan kotak itu hilang walaupun sudah dicari dengan saksama. Sothern menyuruh buat duplikatnya dan lama kemudian menghadiahkannya kepada putranya, Lytton. 

Lytton Sothern pun seorang aktor. Dalam perjalanan keliling Australia, ia memberikan kotak duplikat itu kepada seorang temannya yang bernama Labertouche.

Di Inggris, saudara laki-laki Lytton, George, yang senang berburu rubah seperti ayahnya, sedang menunggang kudanya ketika ia bertemu dengan seorang petani tua yang tanahnya dipakai berburu. Ketika mengetahui bahwa George adalah putra Edward A. Sorhern, petani itu menunjukkan kepadanya kotak emas yang hilang 20 tahun sebelumnya dan baru saja ditemukan seorang buruh tani pagi itu, ketika sedang membajak. 

Lytton dan saudara laki-laki George, Edard H. Sothern, yang merupakan aktor ketiga dalam keluarga mereka, sedang berkeliling Amerika ketika peristiwa ini terjadi. George merasa peristiwa ini cukup penting untuk disampaikan kepada Lytton dalam surat. 

Ketika Edward membaca surat itu, ia sedang dalam perjalanan bersama aktor lain, Arthur Lawrence, yang baru pertama kali itu bertemu dengannya. Ia menceritakan peristiwa aneh itu kepada Lawrence dan merasa sangat ingin tahu bagaimana nasib kotak duplikatnya. 

Betapa tercengangnya dia ketika Lawrence mengayun-ayunkan rantai di hadapannya. Di rantai itu tergantung kotak korek api dari emas yang diberikan Labertouche kepada Lawrence



" ["url"]=> string(106) "https://plus.intisari.grid.id/read/553257670/kematian-yang-berselang-157-tahun-dan-pasangan-dari-leningrad" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1651227172000) } } }