array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3561308"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/11/11/transaksi-jadi-bukti-kunci_micha-20221111034508.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(13) "Intisari Plus"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9347)
          ["email"]=>
          string(22) "plusintisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(140) "Seorang suami melapor ke polisi tentang istrinya yang sudah hilang selama seminggu. Polisi ternyata menemukan kisah lain di balik semua itu."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (8) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(8) "Kriminal"
        ["show"]=>
        int(1)
        ["alias"]=>
        string(5) "crime"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["id"]=>
        int(1369)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(24) "Intisari Plus - Kriminal"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/11/11/transaksi-jadi-bukti-kunci_micha-20221111034508.jpg"
      ["title"]=>
      string(26) "Transaksi Jadi Bukti Kunci"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-11-11 15:45:25"
      ["content"]=>
      string(27650) "

Intisari Plus - Seorang suami melapor ke polisi tentang istrinya yang sudah hilang selama seminggu. Polisi ternyata menemukan kisah lain di balik semua itu.

-------------------

Seminggu setelah Hari Thanksgiving tahun 1986, kepolisian di Newtown, Connecticut, menerima telepon dari Richard Crafts. Menurut dia, sudah seminggu istrinya, Helle Crafts (39), belum pulang.

Di lingkungannya Helle dikenal sebagai wanita cantik yang ramah. Wanita berambut pirang, bertubuh tinggi ramping, dan tidak pernah ketinggalan mode ini bekerja sebagai pramugari Pan American World Airways. la terlahir sebagai orang Denmark dan menikah dengan orang Amerika.

 

Badai besar

Kepolisian segera bertindak dengan menghubungi Trudy Horvath, rekan kerja Helle. Trudy terakhir kali melihat Helle saat ia mengantar Helle ke rumahnya di Newtown, Connecticut, sekembali mereka dari bertugas ke Frankfurt. Mereka tiba pukul 19.00 tanggal 18 November. Malam itu cuaca sangat buruk, badai salju disertai petir dan angin ribut.

Esok paginya, 19 November, beberapa teman Helle mencoba menghubunginya lewat telepon. Namun, tidak ada jawaban. Padahal di rumah itu tinggal pasutri Helle - Richard, ketiga anak mereka, dan Marrie Thomas, pengasuh muda tiga anak Helle. Teman-temannya tidak berprasangka. Mereka menduga, keluarga Crafts tengah berlibur ke luar kota. 

Anehnya, beberapa hari berikutnya Helle belum juga muncul. Ia tidak mengikuti pelatihan rutin di kantor Pan Am. Dia juga tidak melaporkan jadwal penerbangannya ke Frankfurt. Padahal, selama 17 tahun bekerja, Helle dikenal punya reputasi penuh tanggung jawab. Saat teman-temannya di Pan Am mengecek jadwal penerbangan Helle, diketahui bahwa Helle telah melewatkan jadwal penerbangannya ke Copenhagen. Ini sangat berisiko, Helle bisa kehilangan pekerjaannya.

Informasi berbeda, yang membuat kepolisian harus bertindak lebih teliti, adalah pengakuan dari Rita Buonanno, sahabat Helle. Katanya, Helle telah mengundang teman-teman dan keluarganya untuk pesta merayakan Hari Thanksgiving di rumahnya. Namun, ketika mereka tiba, Helle tidak ada di rumah. Kata Richard, Helle pergi ke Denmark bersama ibunya yang sudah tua.

Malah beberapa hari sebelumnya, persisnya sebelum mereka terbang ke Frankfurt, Jerman, Helle Crafts berkata pada Rita, “Jika terjadi sesuatu padaku, jangan berpikir bahwa itu sebuah kecelakaan.”

Kepada Rita, Helle selalu mencurahkan kepedihan dan penderitaannya dalam mengarungi bahtera perkawinan.

 

Penerbang hebat

Suami Helle, Richard Bunel Crafts lahir di New York pada 1937. Dia anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya pengusaha berhasil dan pendiri Park Avenue Accounting Firm. Connecticut menjadi tempat Richard tumbuh menjadi anak yang penuh rahasia dan gemar mengumpulkan benda-benda aneh. 

Pada 1960 - usai kuliah cuma selama satu semester - Richard bergabung dengan Angkatan Laut. Selulus program pelatihan pilot Angkatan Laut di Pencasola, Florida, Richard bekerja untuk Air America, dinas penerbangan rahasia milik CIA. Ia bertugas di Asia Tenggara. Crafts dikenal sebagai pilot ulung, berani, dan dapat menguasai medan dalam situasi apa pun.

Sekeluar dari Air America, ia menjajal profesi sebagai penerbang pemadam kebakaran di Idaho dan Utah. Ternyata, profesi ini lebih berbahaya daripada memuat senjata keluar-masuk Laos. Dia pun berhenti, lalu memilih pekerjaan yang lebih aman, menjadi penerbang helikopter tur keliling Manhattan.

Keahliannya terus bertambah. Tak heran pada 1971 ia mendapatkan penghargaan dari Eastern Airlines atas reputasinya sebagai pilot hebat yang sabar dan mempunyai stamina yang kuat. Dia bertugas tanpa tidur selama berhari-hari.

Crafts sangat menikmati masa lajangnya. Bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga kebebasan untuk menyimpan kekasih di setiap bandara. Menurut teman-temannya, Crafts tidak perlu bekerja keras untuk mengejar wanita. Para wanitalah yang ramai memperebutkannya.

Sampai kemudian ia bertemu Helle Lorck Nielsen pada 1969. Seperti kasus umumnya, Helle yang sepuluh tahun lebih muda tergila-gila kepada Richard. Meski Richard belum siap untuk satu ikatan, Helle berhasil membawanya untuk tinggal bersama.

Hubungan mereka terus berlanjut, meskipun sering putus-sambung. Atas kemauannya sendiri Helle bisa bersabar atas ketidakhadiran Richard yang tanpa alasan dan tindakan kasar yang baru belakangan diketahui Helle. 

Menjelang awal 1970-an Helle menekan Richard untuk menikahinya. Mereka menikah 29 November 1975. Beberapa bulan kemudian mereka membeli rumah di Newtown, hanya satu jam dari JFK atau pusat kota Manhattan.

Perlakuan keras Richard tak berhenti saat mereka memiliki tiga anak. Richard pun sangat keras pada anak-anaknya, meski di lain waktu ia bisa tampak seperti ayah yang baik. 

Meski gajinya tiga kali lebih besar dari gaji istrinya, tambah Rita, Helle yang memenuhi seluruh biaya rumah tangga itu. Sedangkan untuk dirinya sendiri, Crafts memanjakan dengan membeli berpuluh-puluh mainan dan berbagai peralatan listrik mahal.

Namun, ketika kepolisian bertanya pada Rita, mengapa tidak segera melapor ke pihak berwajib mengenai kekhawatirannya atas keselamatan Helle, Rita mengaku harus tetap waspada. Ia khawatir akan keselamatan Helle, juga keselamatan dirinya sendiri. 

Rita beralasan, di sela-sela kesibukannya, Richard menikmati tugas membantu polisi. Beberapa malam setiap bulannya ia membantu polisi berpatroli, di Newton dan Southburg yang jauhnya 10 km. Untuk tugas itu Richard mengikuti pelatihan polisi. Ia juga dilengkapi dengan seragam, lencana, senjata, dan mobil polisi.

 

Noda di permadani

Marrie Thomas pengasuh keluarga Crafts mendapat giliran.

Pada 19 November sekitar pukul 02.00 ia sampai di rumah keluarga Crafts, sepulang dari pekerjaan sampingannya. Seperti biasa ia langsung menuju kamar tidurnya di atas garasi. Sempat terdengar Helle mengeluh terkena masuk angin di Frankfurt. Setelah suara Helle terbatuk-batuk, rumah menjadi sangat sunyi. Marie pun segera terlelap.

Pukul 06.00 ia dibangunkan oleh Richard yang tampaknya baru mandi. Dia menyatakan listrik padam karena badai. Rumah pun jadi sangat dingin karena pemanas ruangan mati. Marie heran karena Richard tidak menyalakan generator bensin atau pemanas minyak tanah yang disimpannya. Marie tidak membangkang ketika Richard memintanya mengganti pakaian anak-anak dan menyiapkan makanan. Richard akan membawa Marie dan ketiga anaknya ke rumah saudara perempuan Richard, Karen Rodgers. 

Marie mencium kejanggalan. Keluarga Crafts jarang menggunakan pintu depan karena tinggi dan licin. Mereka biasa keluar lewat pintu di garasi. Pagi itu Richard bersikeras menggunakan pintu depan.

Sebelum mereka berangkat, ia tidak melihat mobil kecil milik Helle. Di mana Helle? Tapi ia tidak berani bertanya pada Richard. 

Cuaca dingin dan berangin membuat Kristina, anak perempuannya yang berusia lima tahun, merengek ribut karena sarung tangannya tertinggal. Namun, Richard menolak kembali untuk mengambilnya. Setelah mengantar mereka di rumah saudaranya, Richard kembali ke rumah.

Esok harinya, ketika listrik kembali menyala, keluarga Crafts - minus Helle - kembali ke rumah. Marie memperhatikan, seragam dan koper Pan Am milik Helle yang biasa digunakan pada penerbangan malam tidak ada di lemari.

Pada kesempatan itu pula Marie melihat noda-noda di atas permadani di kamar tidur utama. Kata Richard pada Marie, noda itu berasal dari minyak tanah yang tumpah ketika ia mengisi pemanas saat badai datang malam itu. Kini permadani itu telah disingkirkan dari kamarnya. Selain itu, menurut Marie, Richard baru saja membeli sebuah truk sampah. Katanya, untuk membangun rumah di atas tanah milik mereka dekat Jalan Currituck.

 

Menuntut cerai

Informasi berikutnya berasal dari pengacara Helle, Diane Andersen, yang mengetahui kasus hilangnya kliennya dari berita di surat kabar. Diane berkenalan dengan Helle pada awal September. Helle yakin, suaminya berselingkuh, untuk itu ia akan minta cerai. Saat itu Andersen menyarankan agar Helle mencari bukti ketidaksetiaan Richard.

Kemudian Helle menyewa Detektif Keith Mayo untuk mengawasi Richard. Pada 7 Oktober Mayo mengirimkan satu set foto plus catatan bahwa Richard bersama pramugari cantik Nancy Dodd di apartemen barunya. Ternyata Richard dan Nancy telah menjalin hubungan selama 20 tahun. Foto-foto itu membulatkan tekad Helle untuk bercerai. 

Dengan bukti cukup, Andersen meyakinkan bahwa Helle akan mendapat penyelesaian yang baik. Berdasarkan gaji Crafts dari Eastern dan pendapatan lainnya, Helle diperkirakan mendapat sekitar AS $ 30.000 per tahun - untuk tunjangan anak-anak dan tunjangan hidup - ditambah sejumlah besar dari penjualan rumah mereka. Helle pun memberi tahu Richard tentang keputusannya.

Pada polisi, Andersen menyatakan, sejak Thanksgiving ia tidak bisa menghubungi Helle. Selanjutnya, Andersen meminta Mayo untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Helle. Mayo menghubungi temannya, asisten jaksa penuntut, Walter Flanagan. Mayo mengatur beberapa pertemuan. Flanagan didampingi seorang petugas kepolisian, Henry Stormer, mengikuti pertemuan itu.

Dari Marie didapatkan informasi tambahan, pagi itu banyak sekali jejak kaki di atas salju di sekitar rumah. Marie menduga, Crafts telah mengendarai mobil pagi itu. 

Sedangkan Mayo, Rita, dan pramugari Pan Am lainnya, Sue Schneider, curiga pada mobil Helle yang diparkir di tempat karyawan Pan Am di JFK. Tempat itu memang tempat Rita memarkir mobilnya jika bertugas ke Denmark. Padahal, menurut Rita dan Sue, jika Helle pergi ke Denmark untuk urusan pribadi, dia tidak mungkin naik Pan Am. 

Mayo meminta kepolisian Newton menyita mobil itu, yang mungkin menyimpan bukti-bukti. Namun, permintaan itu ditolak. Sejauh ini, Polisi menilai Helle hanya sebagai orang yang diduga hilang. Kecurigaan Mayo bahwa Crafts telah membunuh Helle pun tidak mendapat dukungan dari polisi. Polisi tetap menilai, belum cukup ada bukti tentang hal itu. Mayo geram. la khawatir, dengan berlalunya hari, Crafts punya makin banyak kesempatan untuk menghilangkan barang bukti dan menutupi jejak kejahatannya.

 

Lolos di ujian

Tanggal 2 Desember kebohongan Kepolisian Newton. Menurut dia, Helle tidak pergi bersama ibunya tetapi dengan pacar barunya, orang Asia. 

“Maukah Anda melakukan tes kebohongan,” tanya polisi. 

“Tentu saja,” jawab Crafts. 

Pada 4 Desember pukul 08.00 Crafts menjalani tes kebohongan. Hasilnya menunjukkan, ia tidak berbohong. Yang mengherankan, menurut para penguji, ia termasuk jenis orang paling tenang yang pernah mereka uji. Dia kalem, menguasai keadaan, dan penuh percaya diri. Untuk meyakinkan bahwa Crafts tidak minum obat-obatan terlarang untuk mengelabui responsnya, polisi mengambil urine Crafts untuk dianalisis. Hasilnya negatif. Dari hasil itu sebagian besar anggota kepolisian menganggap, tak ada alasan untuk mencurigai Crafts.

Meski kecewa, Keith Mayo tidak dapat menyangkal hasil itu. 

Sebagai langkah awal penyelidikan, Kepolisian Newtown telah memeriksa keberadaan Crafts pada malam tanggal 20 dan 21 November. Ketika itu ia dijadwalkan bertugas bersama kepolisian Southburg; catatan menunjukkan ia melaksanakan tugas itu. Ia juga dijadwalkan mengikuti pelatihan pada tanggal 20, tetapi pertemuan dibatalkan karena jalanan tertutup salju.

Pada 8 Desember, Rita Buonanno, atas permintaan detektif Kepolisian Newtown, membuka kotak deposito atas nama bersama dengan Helle. Untuk hal itu, Richard tidak pernah tahu. Dalam kotak itu terdapat dokumentasi keluarga milik Helle, paspor, dan beberapa perhiasan seperti mutiara, rantai emas, kalung pirus, gelang, anting-anting. Padahal, Richard Crafts memberi tahu semua orang bahwa Helle pergi dengan membawa semua perhiasannya.

Pada 11 Desember Letnan Mike Dejoseph, perwira di Newtown, kembali memanggil Crafts untuk dimintai keterangan yang kedua kalinya. Pada kesempatan itu Richard diberi tahu bahwa Helle telah menyewa seorang detektif swasta dan mendapatkan foto-foto perselingkuhan Richard dengan Nancy Dodd. 

Saat itu Crafts mengaku telah menjalin hubungan dengan Dodd selama 20 tahun.

Richard Crafts pun menjelaskan, ia mengambil permadani di kamar tidurnya karena tertumpah minyak tanah. Lalu menggantinya dengan yang baru yang sengaja ia ambil sendiri di toko untuk menghemat biaya. Ia menuturkan, permadani dipotong-potong sepanjang satu meteran untuk memudahkan pemindahan. 

Setelah beberapa lama melakukan wawancara, naluri Dejoseph menyatakan ada unsur ketidakjujuran dalam diri Crafts tentang permadani dan surat Helle. 

Dejoseph merasa, Crafts perlu dicurigai sebagai tersangka. Maka ia menyiapkan enam petugas untuk menangani kasus itu. Letnan James Hiltz, kepala Western Distrik Major Crime Squad, mendukung rencana Dejoseph.

Pada 18 Desember berlangsung pertemuan antara Hiltz, Dejoseph, Flanagan, dan anggota tim. Muncul teori, Crafts telah membunuh dan menghilangkan tubuh istrinya. Menurut perkiraan, Helle meninggal sekitar tanggal 18-19 November malam, selama atau setelah badai besar. 

Tugas selanjutnya, mencari keterangan dan saksi lain. Harry Stomer yang menyelidiki wilayah Newfield Lane mendapat keterangan dari beberapa tetangga Crafts. Ada perbedaan informasi, listrik padam pukul 11.00, bukan pukul 03.30 seperti kata Crafts. Mereka juga melihat sebuah Volkswagen Rabbit diparkir di ujung Newfield Lane, setelah tanggal 19 November. Dekat mobil itu ada truk sampah. Mungkinkah Crafts menyewa mobil itu? Ternyata hasil penyelidikan negatif.

Tanggal 20 Desember, ketika datang menjemput anak-anak Crafts, Karen melihat beberapa noda di atas kasur di kamar utama. Noda-noda merah kecokelatan itu seperti darah kering, mirip yang ditemukan di kain yang baru dicuci dari binatu. Karen yakin, saudaranya telah melakukan sesuatu yang mengerikan. Karena tidak ingin terlibat, ia menghubungi pihak kepolisian.

Pada hari yang sama, masuk laporan tentang transaksi kartu kredit Crafts. Ia telah menyewa sebuah mesin pemotong kayu besar pada 18 November dan mengembalikannya pada 21 November. Ia kembali menyewa pada 3 Desember dan mengembalikannya esok harinya. Pemotong kayu itu berukuran besar. Saat dioperasikan, bunyinya ribut dan berisik sekali. Untuk menjalankan roda bergerigi diperlukan bahan bakar bensin. Mesin ini mampu merajang balok kecil menjadi serpihan tipis dalam beberapa detik.

 

Gudang senjata

Menjelang 23 Desember, Hiltz meminta surat izin untuk menggeledah rumah Crafts. Saat perayaan Natal, Hiltz telah mendapat surat izin itu, yang ditandatangani oleh hakim Frank McDonald.

Pukul 16.00 tanggal 26 Desember para polisi penyidik dari negara bagian mengetuk pintu rumah Crafts. Si penghuni tidak di rumah. Sersan Martin Ohradan harus mendobrak sebuah jendela kaca di dapur agar dapat masuk.

Di atas sebuah lemari dia melihat memo tertanggal 23 Desember, “Helle, saya di rumah ibu bersama anak-anak dan cepat pulang. Saya membawa mobilmu, kunci truk dan Volkswagen Rabbit di atas tangga. Mobil Ford rusak. Kami mencintaimu. R.”

Hiltz curiga, memo itu dibuat Crafts agar ditemukan oleh para petugas. Pasalnya, ada beberapa hal aneh. Ford milik Crafts ternyata tidak rusak ketika polisi menyitanya. Sedangkan mobil Volkswagen Rabbit dibeli Crafts secara diam-diam. 

Polisi membuat foto setiap ruangan di rumah itu untuk mencatat letak setiap objek. Mereka sadar, kekacauan di dalam rumah sebenarnya telah direncanakan dengan sangat teliti. Permadani di kamar tidur utama memang telah dipindahkan, tetapi polisi menemukan beberapa lapisan luar yang tersobek keluar. 

Di ruang bawah tanah terdapat gudang penyimpanan senjata. Ada lebih dari 50 buah senapan dan granat tangan yang masih aktif. Selain itu, sejumlah peralatan listrik berserakan di lantai termasuk dua gergaji rantai. Saat itu petugas tidak memperhatikan gergaji itu, karena alat-alat itu biasa dimiliki masyarakat.

Hiltz menduga, Crafts sengaja memindahkan perabotan rumah tangga untuk membuat bingung para penyidik. Untuk mengatasi hal itu, petugas menanyai Sue Lausten yang sering berkunjung ke rumah Crafts dan tahu seluk beluk rumah itu. la diminta meletakkan segala sesuatu seperti semula seperti yang dia ingat. Usai menjalankan tugas, Sue teringat ada alat pembersih debu yang biasanya berada di kamar tidur telah hilang.

Tim forensik dengan hati-hati memeriksa setiap inci ruangan, termasuk dinding dan langit-langit. Mereka menggunakan bahan kimia ortopolibin untuk mencari bekas-bekas darah. Bila ortopolibin mengenai noda darah, dalam beberapa menit warna noda berubah menjadi biru. Noda-noda itu terdapat di kasur, pakaian, dan handuk yang baru dicuci. Seluruh benda itu segera dibawa untuk dianalisis di labotarium.

Berdasarkan posisi tetesan darah, dr. Henry Lee, ahli patologi forensik, menyatakan, dipastikan posisi Helle sedang duduk atau berlutut di ujung tempat tidur atau lantai. Darah itu tidak mungkin keluar dari luka tembakan senjata atau tikaman yang memuncratkan darah dengan kecepatan tinggi. Helle pun tidak mungkin memotong dirinya sendiri dan meneteskannya ke kasur. Lee menyimpulkan, Helle ditusuk dengan benda tumpul yang merobek kulitnya dan menyemburkan darah. 

Ohradan membuat teori, Helle tewas akibat pukulan benda besar dan berat.

 

Cabikan daging di koper

Pada 29 Desember, Ohradan berhasil menemui polisi Southbury, Richard Wildman, yang melihat sesuatu tidak lazim pada 20 November dini hari, saat Helle menghilang. Ketika memeriksa areal parkir sekolah, Wildman melihat sebuah truk pengangkut dengan mesin pemotong kayu di dekat mobil polisi. Di sana Crafts, yang menggunakan jaket bertutup kepala warna oranye, memindahkan kait peralatan itu dari mobil polisi ke truk pengangkut. Itu terjadi setelah Crafts menyelesaikan patrolinya pada pukul 02.00.

la berhenti dan menawarkan diri untuk mengantar Crafts mengembalikan mobil polisi ke tempatnya, lalu kembali mengantarnya mengambil truknya. Di perjalanan Wildman sempat bertanya tentang mesin pemotong kayu. Kata Crafts, ia memerlukannya untuk menghancurkan cabang pohon besar yang bersalju di dekat rumahnya. 

Ohradan terbangkit rasa ingin tahunya, apa yang dilakukan Crafts di antara waktu senggang antara akhir jam patroli sampai pukul 04.00 ketika Wildman memberinya tumpangan?

Crafts menjelaskan, ia berkeliling selama setengah jam setelah tugasnya berakhir, mengisi laporan, dan memeriksa papan buletin. Dia mengaku langsung pulang ke rumah sekitar pukul 02.30 pagi. 

Itu tidak sesuai dengan pengakuan Wildman bukan? 

Apalagi kemudian Ohradan menemukan saksi lain, Joey Hine. Tanggal 20, ia melihat mesin pemotong kayu terparkir di tepi Danau Zoar. 

Lelaki berbadan tegap dan bertato itu menjelaskan, antara pukul 03.30 ia melihat dari sisi jalan yang sepi dan gemuruhnya badai salju, seorang laki-laki dalam jaket berkerudung oranye melangkah keluar dari belakang sebuah truk. Hine melihat, di balik truk terdapat sebuah mesin pemotong kayu besar, tapi tidak terdengar bunyi bising mesinnya. Jadi, pikirnya, mesin itu tidak dioperasikan. Dua jam kemudian Hine melihat truk dan mesin pemotong kayu yang sama berada dekat jembatan Housatonic. Di sekitarnya tampak serpihan-serpihan kecil kayu sepanjang jalan.

Hine membawa para penyidik ke tepi Danau Zoar. Hamparan tebal potongan kayu memenuhi tanah. Saat melewati hamparan itu polisi menemukan sebuah amplop tertutup. Tercetak alamat tujuan surat: Ny. Helle K. Crafts. Di antara potongan-potongan lainnya, petugas menemukan sobekan kain biru terang dan carikan kertas.

Beberapa menit kemudian Ohradan dan Hiltz telah berada di sana. Di antara serpihan-serpihan kayu juga ditemukan stiker alamat dengan nama dan alamat Helle. Delapan anggota Major Crime Squad dikerahkan, mereka menyisir tepi sungai untuk mencari petunjuk lainnya, memotret apa saja, memberi label pada benda-benda yang mereka temukan sebelum memasukkannya ke dalam sejumlah kantung.

Petugas juga menemukan helaian rambut pirang dan potongan-potongan kecil lainnya, semua dalam keadaan keras membeku. Temuan lain berupa potongan kecil logam abu-abu, diduga logam tambalan gigi, serta potongan-potongan kecil tulang menjadi temuan penting yang sungguh menegakkan bulu roma. Pada 2 Januari 1986 Lee memeriksa koper Ford milik Crafts. Di antara potongan-potongan kayu, ditemukan cabikan daging manusia, potongan-potongan tulang, dan serat kain biru.

Hiltz berasumsi Crafts telah membunuh istrinya lalu memasukkan tubuh korban ke dalam mesin pemotong. Dia pun menduga Crafts telah menenggelamkan sebagian besar potongan lainnya ke Danau Zoar. 

Pagi 6 Januari, para penyelam yang semuanya sukarelawan, memeriksa danau. Suhu air 2° di atas titik beku hanya menyediakan waktu singkat untuk berada di bawah air. Usaha berat mereka tetap menghasilkan, dengan ditemukannya kuku tangan halus dengan sedikit potongan daging. Mereka juga menemukan gergaji rantai dengan nomor seri yang terkikir. Sedikitnya, ratusan potongan tubuh manusia telah ditemukan termasuk bagian-bagian jari dan gigi. 

Sementara polisi lainnya mengejar dan menahan truk Crafts. Dengan kaca pembesar dan penjepit, mereka menyelidiki bagian dalam ruangan kargo dan mendapatkan serat biru, potongan tulang, dan potongan rambut.

Bukti ini lebih dari cukup bagi Ohradan. Namun, Flanagan berusaha menyadarkan Ohradan, mereka mempunyai bukti-bukti tak langsung yang memberatkan bahwa Crafts telah memotong tubuh Helle. Mereka harus memiliki bukti bahwa Crafts telah membunuh istrinya sebelum membuang tubuhnya. Hal itu tidak mudah.

 

Transaksi alat bukti

Perlu sejumlah bukti kuat untuk dapat menyeret Crafts ke meja hijau. Polisi menyelidiki setiap transaksi kartu kredit dan pembayaran tunai yang dilakukan Crafts. Beberapa data baru ditemukan, pada 29 Oktober Crafts membeli Volkswagen Rabbit seharga $ 2.500. Belakangan pada polisi ia mengatakan bahwa mobil itu ia beli untuk Marie, karena Marie suka menabrak dan membuat penyok Toyota milik Helle. 

Sedangkan tanggal 10 November, ia membeli truk sampah seharga $ 15.000 dan membayar ekstra $ 350 untuk pengaitnya. Kaitan ini digunakan untuk membawa gandengan sebuah mesin pemotong kayu. Menurut dealer-nya, Crafts akan membawa truk itu pada tanggal 18 November. Masih pada hari yang sama Crafts menelepon Darien Rental untuk menyewa mesin pemotong kayu.

Pada 20 November Crafts mengatakan pada tetangganya bahwa ia akan memarkir Volkswagen dan truk sampah dekat rumahnya. 

Tiga hari kemudian, Crafts memesan sebuah peti pembeku dari Danbury Dealer. Pembeku itu mempunyai ruang dalam setinggi sekitar 1.5 m, cukup besar untuk menaruh tubuh wanita seukuran Helle. Pesanan itu siap pada 17 November, Crafts membayar tunai dan membawanya dengan mobil pick-up miliknya. 

Dari berbagai informasi itu polisi menyimpulkan, Crafts telah merencanakan pembunuhan Helle dengan matang. 

Seluruh pengakuannya yang berseberangan dengan pengakuan saksi dan sejumlah bukti membawa Richards ke kursi pengadilan. Pada 13 Januari 1986, Richard Crafts mendapat hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan sadis terhadap istrinya. (Perfect Crimes)

 

Baca Juga: Akibat Perangkap Cinta Masa Lalu

 

" ["url"]=> string(71) "https://plus.intisari.grid.id/read/553561308/transaksi-jadi-bukti-kunci" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1668181525000) } } }