array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3257753"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/04/28/kisah-kedua-puluh-satu-jonathan-20220428071125.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(13) "Intisari Plus"
          ["photo"]=>
          string(0) ""
          ["id"]=>
          int(9347)
          ["email"]=>
          string(22) "plusintisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(117) "Seorang hakim di San Francisco berhasil memerintahkan hujan. Jam weker milik Paus berdering di saat kematian tuannya."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (7) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(7) "Misteri"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["alias"]=>
        string(7) "mystery"
        ["id"]=>
        int(1368)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(23) "Intisari Plus - Misteri"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(112) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/04/28/kisah-kedua-puluh-satu-jonathan-20220428071125.jpg"
      ["title"]=>
      string(38) "Jeritan Angsa Liar dan Kisah yang Aneh"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2022-04-29 10:14:59"
      ["content"]=>
      string(13407) "

Intisari Plus - Seorang hakim di San Francisco berhasil memerintahkan hujan. Jam weker milik Paus berdering di saat kematian tuannya. Perampok berhasil ditemukan menjelang batas kedaluwarsa kasusnya.

---------------------------------------

Getaran Sayap

PENULIS novel Inggris, J.B. Priestley, yang menikah dengan arkeolog ternama Jaquetta Hawks, menceritakan pengalamannya ini kepada Arthur Koestler dalam surat bertanggal 7 Februari 1972: 

Istri saya membeli tiga litograf besar karya Graham Sutherland. Ketika lukisan pada logam itu tiba di London, istri saya membawanya ke kamar, dengan niat menggantungkannya keesokan paginya. Litograf itu disandarkan ke sebuah kursi. Sebuah yang terletak paling luar, menggambarkan seekor belalang. 

Ketika malam itu naik ke ranjang, Jaquetta merasa ada getaran-getaran, sehingga ia turun dari ranjang dan menyingkapkan selimut. Ternyata ada seekor belalang di ranjang. Tidak pernah ada belalang di kamar itu sebelum dan sesudahnya. Tidak pernah ada belalang di rumah ini.

 

Jeritan Angsa Liar

KETIKA Noel McCabe dari Derby, Inggris, sedang mendengarkan nyanyian Frankie Laine, Cry of the Wild Goose (Jeritan Angsa Liar) dari piringan hitam tahun 1974, seekor angsa Kanada jatuh melewati jendela kamarnya dan dua ekor lagi jatuh ke tanah di luar.

 

Saat Kematian

PAUS Paulus VI mendapat hadiah weker tahun 1923. Weker itu berfungsi dengan setia selama 55 tahun, membangunkannya pukul 06.00 tepat setiap pagi. Hari Minggu 6 Agustus 1978, weker itu - tampaknya dengan inisiatif sendiri - berdering pukul 21.40, berbarengan dengan saat kematian Paus.

 

Hujan Berhenti

SAMUEL King, seorang hakim di San Francisco, merasa jengkel karena para juri beralangan datang akibat hujan lebat yang terus-menerus. la mengeluarkan perintah: "Dengan ini saya perintahkan agar hujan berhenti mulai Selasa." Hal itu terjadi tahun 1986 dan kemarau melanda Kalifornia selama lima tahun berikutnya. 

Tahun 1991, rekan-rekannya mengingatkan dia akan perintah yang pernah dibuatnya. la mengumumkan: "Dengan ini saya batalkan perintah saya bertanggal 18 Februari 1986 dan memerintahkan agar hujan segera turun di Kalifornia mulai 27 Februari." 

Pada hari itu, badai yang dahsyat melanda Samudra Pasifik, mengguyur negara bagian Kalifornia dengan hujan lebih dari 100 mm. Dua hari berikutnya, badai yang lebih kecil membawa hujan lagi. Badai berlangsung selama dua minggu berikutnya.

 

Buku Untung-untungan

DAME Rebecca "West, seorang penulis dan ahli sejarah sedang berada di Royal Institute of International Affairs (Institut Kerajaan untuk Hubungan Internasional) di London, untuk mencari suatu informasi tertentu. 

Setelah lama mencari-cari tanpa hasil, akhirnya ia menyerah. "Tidak ada gunanya mencari!" katanya kepada petugas perpustakaan, sambil menunjuk ratusan buku berisi laporan pengadilan. "Informasi yang saya inginkan mestinya ada di salah satu buku ini!" Untuk menekankan apa yang dikatakannya, ia mencabut salah satu buku dari rak dan membukanya. Di situlah, di hadapannya, terdapat informasi yang dicari-carinya!

 

Tatonya Identik

DINI hari tanggal 20 Mei 1988, kereta api menabrak seorang remaja laki-laki berumur 19 tahun, ketika ia sedang berjalan di rel. Polisi memeriksa pakaian korban yang robek-robek untuk mencari identitasnya dan menemukan alamat seorang perempuan muda. Karena mengira perempuan muda itu pacar korban, polisi mendatangi alamat itu, yang letaknya tidak jauh dari tempat kecelakaan. 

Mereka meminta wanita itu menggambarkan seperti apa pacarnya. Wanita itu menjelaskannya dengan saksama, termasuk menyebutkan tinggi, warna rambut, tato, dan tanda-tanda lain pada tubuh pacarnya itu. "Ia menggambarkannya sampai pada yang sekecil-kecilnya," kata seorang polisi. la juga memberi alamat anak laki-laki itu. 

Ketika polisi mendatangi alamat itu, kata orang tua anak laki-laki itu, putranya sedang tidur nyenyak di ranjangnya. Sungguh suatu kebetulan yang mencengangkan: putra mereka mempunyai tato yang identik dengan tato korban tabrakan kereta. Inilah sebuah kasus di mana angin kebetulan meniupkan isyarat keberuntungan maupun kesialan.

 

Kisah yang Aneh

KEJADIAN-KEJADIAN berikut ini menambah aneh cerita serupa yang dituturkan Arthur Keostler ketika ia menulis suatu artikel tentang berbagai kebetulan dalam Sunday Times. Sebagai kelanjutan tulisan itu, surat kabar tersebut menawarkan hadiah £ 100 kepada pembaca yang menyerahkan kisah kebetulan yang paling bagus. 

Pemenangnya ternyata Nigel Parker yang berumur 12 tahun. Ia mengisahkan cerita yang bisa dibandingkan dengan kisah yang dituturkan oleh Law bertahun-tahun yang silam. Parker menceritakan perihal sepupu kakek buyutnya, seorang cabin boy, pelayan kamar, di sebuah kapal, Mignonette, yang tenggelam tahun 1884. 

Anak laki-laki yang menjadi pelayan kamar itu bersama tiga awak seniornya berhasil menyelamatkan diri dengan sebuah perahu tanpa atap. Dari seluruh penumpang kapal itu, hanya merekalah yang selamat. Ketiga pria dewasa itu kemudian memakan anak laki-laki itu, yang bernama Richard Parker. 

Kasus itu diberitakan di The Times 28 Oktober 1884. Pada tahun 1834, Edgar Allan Poe pernah menulis cerita yang disebut "The Narrative of Arthur Gordon Pym of Nantucket" (Penuturan Arthur Gordon Pym dari Nantucket). Poe menceritakan kisah yang mirip tentang kapal yang karam dan seorang cabin boy yang selamat, tetapi juga dimakan oleh orang-orang lain yang selamat. Nama anak laki-laki itu Richard Parker!

 

Penting

ANGKA 7 memainkan peran penting dalam keluarga Dianne Randall. Mereka tinggal di rumah nomor 7. Keluarga itu terdiri atas 5 anak, 2 orang tua, jumlahnya 7. Abang Dianne yang sulung lahir 7 Juli 1943, yang kedua lahir 7 Mei 1945, yang ketiga lahir 7 Agustus 1948, dan Dianne sendiri lahir 7 Maret 1950. Adik laki-lakinya yang bungsu lahir bersamaan tanggalnya dengan abangnya yang nomor tiga, 7 Agustus 1952.

 

Highway 94

TAHUN 1987, seorang Amerika keturunan Meksiko, Francisco Sandoval (46) tewas ketika mobilnya terbalik di sebuah tikungan tajam di Highway (jalan raya) 94, antara San Diego, Kalifornia, dan perbatasan Meksiko. 

Tiga puluh enam jam kemudian, kereta yang membawa jenazahnya mengalami tabrakan di belokan yang sama.

 

Pertemuan yang Menentukan

PRATT Whitfield (55), seorang veteran awak kapal dagang, sedang asyik duduk di sebuah bangku taman di daerah Bronx yang rawan kekerasan, ketika mendengar seseorang yang sedang duduk di bangku juga berbicara dengan temannya perihal rencana mereka merampok malam itu. Mereka menyebut-nyebut akan mempergunakan senjata api yang dibawa oleh salah seorang dari mereka. 

Whitfield memasang telinga. Lalu ia bangkit dan dengan sesantai mungkin berjalan ke pos polisi terdekat. Whitfield bukan cuma sekadar melaporkan rencana perampokan. Lima tahun sebelumnya, dua orang masuk ke rumahnya. Yang seorang menodongkan pisau ke lehernya, yang seorang lagi menodongkan senjata api ke istrinya. Kedua penjahat itu merampok mereka dan tidak pernah tertangkap. Namun, Whitfield tidak pernah melupakan suara para perampok yang mengancam itu. Ketika kembali ke bangku taman bersama dua orang polisi, ia menghadapi mereka. 

"Kamu ingat saya?" tanyanya kepada James King yang berumur 33 tahun. "Kamu merampok saya dan istri saya lima tahun yang lalu, dengan mempergunakan pistol itu!"

Suara King tidak mengancam ketika ia berhadapan dengan Whitfield sekali ini. King bahkan diam saja. Ia menyerah tanpa melawan dan diadili dengan tuduhan melakukan sejumlah perampokan, termasuk terhadap Whitfield. Daftar kejahatan yang dituduhkan kepadanya panjang. 

Kisah ini belum berakhir di sini. Perampok hanya bisa diadili kalau ia ditemukan dalam jangka waktu lima tahun setelah kejahatan itu terjadi. Pertemuan yang menentukan dengan Whitfield di bangku taman terjadi sehari sebelum batas kedaluwarsa.

 

Kumis Hitler dan Chaplin

SEORANG pengamat menemukan kebetulan-kebetulan yang signifikan antara Hitler dan Charlie Chaplin! Profesor Harry Geduld dari Indiana University menunjukkan berbagai kebetulan antara sang diktator dan sang pelawak, dimulai dari saat kelahiran mereka yang berdekatan. Chaplin dilahirkan 16 April 1889 di London dan Hitler empat hari kemudian di Braunauam-Inn, Austria. 

Geduld, seorang penulis yang produktif dan guru besar susastra perbandingan, menunjukkan bahwa keduanya lahir dalam keluarga berpenghasilan rendah. Keduanya mempunyai ayah yang galak, yang mereka benci dan mempunyai ibu yang sakit-sakitan, yang memanjakan mereka dan yang sangat mereka cintai. 

Sebagai orang muda, mereka mempunyai aspirasi seni. Chaplin ingin menjadi aktor drama Inggris paling terkenal, Hitler ingin menjadi pelukis besar. Keduanya tumbuh menjadi orang dewasa yang mudah sekali tergugah, yang tidak bisa diramalkan dan kadang-kadang kemarahannya menakutkan. 

Namun, kata Geduld, kebetulan yang paling menarik perhatian adalah kumis mereka yang termasyhur. Dalam hal ini, Hitler meniru Chaplin, entah ia sadar atau tidak. Chaplin mulai memakai kumis itu di filmnya yang kedua, Kid's Auto Race (1914), sedangkan Hitler baru menggunting kumisnya dalam bentuk yang terkenal itu setelah PD I. Saat itu Chaplin sudah muncul dalam puluhan film dengan kumisnya yang khas. Kata Geduld, motivasi Hitler untuk meniru ciri paling khas dari seseorang yang menunjukkan semua tingkah laku yang paling dia benci merupakan suatu misteri.

 

Anggota King's College

DALAM Majalah Locus edisi Agustus 1991, Arthur C. Clarke menulis tentang suatu kebetulan yang mestinya membantu menghibur hatinya dalam masa pemulihan setelah pembedahan kandung kemihnya yang merabesar dan prostatnya. Pembedahan itu dijalaninya di University College Hospital di London. Pembedahan yang sulit itu berlangsung dua setengah jam dan ia kehilangan darah lebih dari 2,5 I. Ketika ia sadar, didapatinya dirinya dipasangi tiga selang di tempat-tempat yang strategis. 

Beberapa minggu setelah pulang ke Kolombo, Sri Lanka, ia menemukan suatu bagian dalam JBS: The Life of JBS Haldane (JBS: Riwayat JBS Haldane/1968) yang ditulis oleh Ronald Clark. 

Haldane kembali ke London pada awal November (1963). Dengan agak enggan, ia masuk University College Hospital diperlukan suatu pembedahan ... ketika ia sadar dari anestesi, tulis Haldane kepada Arthur Clarke, penulis science fiction terkenal itu, ia mendapati dirinya dipasangi tiga selang.

"Saya diberi makan lewat yang satu ke sebuah pembuluh nadi, satu lagi melalui hidung masuk ke lambung saya ... yang ketiga sebuah kateter ke ureter, yang saya anggap sebagai suatu kemewahan besar. Dinilai dari beberapa S.E (science fiction,) ini mendahului masa depan. Yang tersisa dari tubuh alamiah kita, disambung ke pelbagai alat. 

Kata Clark, ia sudah betul-betul melupakan surat itu. Membaca bagian itu 27 tahun kemudian membuat ia "merasa aneh". Katanya, "Tersadar di tempat yang sama, dengan jumlah selang yang sama dengan JBS, jelas menyimpang dari batas probabilitas.Tidak mungkin pemilihan lokasi merupakan ramalan yang terwujud sendiri secara tidak sadar. UCH dipilih oleh ahli bedah saya ... dan, nyatanya, sebagai Fellow (Anggota) dari King's College, saya merasa bersalah karena membelot ke lembaga pesaing.

 

" ["url"]=> string(83) "https://plus.intisari.grid.id/read/553257753/jeritan-angsa-liar-dan-kisah-yang-aneh" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1651227299000) } } }