Kembali ke Intisari News
February 03, 2022
Rambutnya Merah Darah
Seorang adik mendapati kakaknya tewas dalam kondisi mengenaskan dan mulut menganga. Ia histeris hingga polisi datang mengatasinya.
Seorang adik mendapati kakaknya tewas dalam kondisi mengenaskan dan mulut menganga. Ia histeris hingga polisi datang mengatasinya. (Intisari Plus)
Penulis Berry Benedict
Editor Ade S

Intisari Plus - Suasana hati Inggrid Riedel pada tanggal 19 April 1967 itu sama cerahnya. la berumur 16 tahun dan menurut cermin, ia

Langit pada hari Rabu itu cerah sekali di Darmstadt, sebuah kota di Jerman Barat. Padahal pada bulan April biasanya cuaca mudah berubah-ubah.

Suasana hati Inggrid Riedel pada tanggal 19 April 1967 itu sama cerahnya. la berumur 16 tahun dan menurut cermin, ia cantik Lagi pula bel tanda sekolah usai sudah berbunyi. Di rumah pasti ibu dan kakaknya, Heidrun, sudah menunggunya untuk makan siang. 

Perut Ingrid sudah keroncongan. Karena gembira, ia tidak bisa menahan diri untuk berjalan pulang sambil melompat-lompat, walaupun ia sudah menjelang dewasa sekarang.

 

Ingrid histeris

Rumahnya terletak di daerah elite di Jl. Leo Tolstoy 9. Se tiba di rumah, ia heran juga sebab pintu terkunci. Ingrid menekan bel. Tidak ada jawaban.

"Gimana, sih," pikir remaja itu. "Enak saja mereka pergi tanpa menunggu aku pulang makan siang dulu." Biasanya kalau ibunya dan Heidrun pergi, mereka sudah tiba di rumah kembali sebelum ia pulang dari sekolah.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.