Intisari Plus - Selama dua tahun, Elsie dan Thorme berpacaran. Selama itu pula Elsie kerap memaksa Thorne untuk menikahinya. Namun desakan itu tidak terkabul karena Elsie tidak pernah kembali dan menampakkan batang hidungnya.

--------------

Norman Thorne orangnya menjemukan, meskipun tidak bodoh. Umurnya 24 tahun pada tahun 1924, ia hidup melarat sebagai peternak ayam yang kurang beruntung di Crowborough, Inggris. Kelebihannya dari pemuda biasa adalah syarafnya yang luar biasa kuat, ulung bersandiwara, dan pendusta yang meyakinkan. Lebih dari pada itu ia berdarah dingin, tidak menimbulkan simpati, dan cara-cara yang dilakukannya keji seperti terbukti dalam peristiwa pembunuhan kekasihnya.

Sudah dua tahun lamanya ia berkasih-kasihan dengan Elsie Cameron. Gadis ini tidak cantik, apalagi cerdas dan sakit syaraf. Otaknya hanya dipenuhi oleh pikiran tentang seks dan perkawinan. Kalau bekerja tak bisa lama di suatu tempat sebab suka sakit-sakitan atau mengacau.

Karena keuangannya, Thorne tidak pernah melamar Elsie. Sebaliknya Elsie selalu memikirkan untuk kawin, mendesak-desak supaya Thorne cepat mengawininya. Bahkan pada suatu hari di musim panas tahun 1924, ia mengaku telah hamil. Dengan atau tanpa uang, Thorne harus segera mengawininya supaya mereka terhindar dari aib.

Elsie & Elizabeth 

Elsie kerap kali menginap di pondok kekasihnya. Serta suka pergi ke tukang ramal. Kata tukang ramal, sebaiknya perkawinan dilakukan bulan Desember. Sambil menunggu datangnya bulan itu, Thorne terlanjur terpikat kepada gadis lain yang rumahnya tak begitu jauh dari pondoknya. Bahkan bulan November ia menulis kepada si gadis Elizabeth Coldicott, bahwa ia tengah berada di antara dua api, sukar mengambil keputusan.

Elsie akhirnya mencium bau ini. Pada tanggal 5 Desember ia naik kereta api, mendatangi pondok Thorne. Hatinya sudah bulat untuk tidak meninggalkan Thorne, dengan atau tanpa nikah. Dan kelak ternyata bahwa ia tak pernah meninggalkan rumah kekasihnya sejak waktu itu.