Kembali ke Intisari News
April 24, 2022
Pedagang dan Mata-Mata Hebat
Pedagang dan Mata-Mata Hebat
Pedagang dan Mata-Mata Hebat (Intisari Plus)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Pengakuannya sebagai mata-mata ganda ternyata tak bisa menyelamatkan Kolonel Soviet Oleg Penkovsky. Menentang pemerintahnya bukan karena dia anasionalis, tapi karena alasan anti-komunis.

---------------------------------------

Menjadi mata-mata adalah permainan dalam kesendirian; dibutuhkan keberanian serta kesabaran yang sangat tinggi. Banyak mata-mata menghabiskan malam yang panjang tanpa bisa tidur nyenyak, terus bertanya-tanya kapan penyamarannya akan terbongkar, dan nasib buruk apa yang akan menimpanya jika dia berkhianat atau menyerahkan diri. Seorang mata-mata yang dikirim untuk membuka rahasia negara musuh, punya masalah besar. Tapi mata-mata yang meninggalkan negaranya sendiri dan bekerja untuk negara asing dapat dipastikan menerima siksaan bahkan sampai pada kematian jika ketahuan.

Oleg Penkovsky sama seperti orang lainnya. Dia bertubuh tinggi dan tampan, dengan sikap serta kesopanan aristokrat yang tidak biasa di kalangan komunis Uni Soviet. Pada 1960 dia adalah seorang Kolonel di GRU—Dinas Intelijen Militer Soviet. Karena pangkatnya, dengan mudah dia bepergian ke sekitar Kremlin, benteng Moskwa—seperti markas beir pemerintah, dan memiliki akses yang tak terhitung jumlahnya ke rahasia-rahasia militer. 

Penkovsky memandang dunianya dengan menganggap remeh rahasia. Ayahnya dulu adalah pegawai di dinas ketentaraan Czar, dan berperang melawan komunis dalam perang sipil Rusia. Perlawanan keluarganya terhadap peraturan baru Rusia tampaknya menurun padanya. Lebih dari tiga tahun dia mulai membenci rezim yang dilayaninya, dan menjuluki pemimpin Soviet, Nikita Krushchev, sebagai seorang petani bodoh.

Saat itu dunia tengah memasuki era yang dikenal sebagai Perang Dingin. Meskipun sesungguhnya tidak berperang, ada ketegangan antara komunis Uni Soviet dan negara-negara kapitalis barat, macam Amerika Serikat dan Persemakmuran Inggris, yang menimbulkan rasa saling curiga. Kedua belah pihak membangun kekuatan nuklirnya dan berperang lewat propaganda dan ancaman. Penkovsky yakin negaranya merencanakan meluncurkan senjata nuklir untuk melawan musuh kapitalisnya; dan semakin dia memikirkannya, semakin dia mencari cara untuk menjatuhkan pemimpinnya.

Bagaimanapun, sebagai orang muda, Penkovsky adalah contoh produk dari sistem Soviet. Dia mengikuti pendidikan di Frunze Military Academy di Moskwa, tempat dia diangkat menjadi anggota GRU—organisasi yang hanya menerima orang-orang terbaik. Misi pertamanya menjadi mata-mata di Ankara, Turki, pada 1955. Dia menyamar sebagai atase militer di Kedutaan Besar Uni Soviet. Turki adalah sekutu dari musuh terbesar Uni Soviet, yaitu Amerika Serikat.Turki bersebelahan dengan wilayah selatan Uni Soviet, dan pihak Soviet ingin mengetahui sebanyak-banyaknya tentang perlengkapan militer yang dimiliki Turki dan pangkalan militer Amerika yang beroperasi di sana. Penkovsky adalah seorang agen yang teliti dan dapat diandalkan. Dia melaksanakan instruksi yang disampaikan padanya melalui surat.

Penkovsky kembali ke Moskwa setelah setahun, untuk pelatihan lebih lanjut. Karena catatan sejarah keluarganya yang antikomunis, pada 1960 dia dipromosikan sebagai kolonel, meskipun dia lolos promosi untuk pangkat yang lebih tinggi. Walaupun demikian, dia tetap dipercaya untuk memimpin delegasi perdagangan Soviet ke London, dan di sana dia diharapkan dapat membentuk jaringan mata-mata Soviet.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.