Kembali ke Intisari News
September 05, 2022
Senjatanya Dua Martil
Senjatanya Dua Martil
Senjatanya Dua Martil (Justin Bautista)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Bertubuh kecil dan pendiam, Rio ternyata seorang buronan berdarah dingin. Dalam operasi pencurian mobil, ia selalu membunuh korban dengan martil.

-------------------

Jumat, 12 Januari 2001, suasana di Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah, tampak seperti hari-hari biasa. Belum ada keramaian terlihat di daerah wisata berhawa sejuk itu. Pada akhir pekan, biasanya wisatawan lokal dari Banyumas dan kawasan lain di Jawa Tengah, banyak melewatkan waktu untuk tetirah atau sekadar menikmati pemandangan kaki gunung Slamet itu. 

Begitu pula suasana di Hotel Rosenda, salah satu hotel di tengah kawasan wisata, siang itu juga tak ada yang terlihat mencolok. Belum banyak tamu memenuhi salah satu hotel terbaik yang terletak 20 km dari kota Purwokerto itu.

Di kamar 135 Hotel Rosenda, dua orang sedang berbincang santai. Rio, pengusaha asal Jakarta, berbicara panjang lebar tentang minatnya menanamkan modal di bisnis perumahan di Baturaden. Menurut Rio, prospeknya cerah. Di hadapannya, Jeje Suraji, mendengar saja sambil sesekali mengamati gambar contoh-contoh rumah yang berserak di meja.

Jeje sebenarnya tidak terlalu berminat. Kedatangannya semata untuk menyopiri mobilnya yang disewa Rio untuk berkeliling. Selain menjadi pengacara, lelaki 40 tahun itu juga menjalankan bisnis persewaan mobil. Hari itu ia bahkan sempat menemani Rio berkeliling untuk menunjukkan lokasi-lokasi di sekitar Baturaden yang kira-kira potensial didirikan kawasan perumahan. Di kamar itulah pembicaraan dilanjutkan.

Obrolan sebenarnya juga tidak terlalu serius, karena suara dari televisi yang menyala juga cukup keras. Jeje meladeni pembicaraan itu semata untuk menyenangkan hati kliennya saja. Matanya sesekali melirik ke arah televisi sambil menyimak Rio yang berjalan mondar-mandir di kamar.

 

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.