Kembali ke Intisari News
June 03, 2022
Monyet Edan
Monyet Edan
Monyet Edan (anastasia-eremina)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Wolfgang Ihns yang hidupnya teratur itu makan siang seperti biasa, lalu turun ke gudang bawah tanah tokonya untuk tidur siang. Ia tidak pernah bangun lagi. Ia ditemukan tewas dengan tragis. Di sana, polisi menemukan pisang yang memperunyam pemeriksaan hingga terbesit dugaan adanya “monyet edan.”

-------------------------

Seperti biasa, tanggal 13 Maret 1973 itu Wolfgang Ihns bangun pukul 04.30, lalu pergi ke pasar induk sayur-mayur dan buah-buahan. Ketika pintu tokonya dibuka pukul 07.00, buah-buahan dan sayur-mayur segar sudah menanti pelanggan.

Wolfgang Ihns sangat rajin. Seluruh pikirannya tercurah ke tokonya itu. Beberapa toko serupa di daerah itu di Kota Hamburg, Jerman Barat, kalah bersaing dengannya, sebab pemiliknya lebih santai.

Ihns berumur 38 tahun dan istrinya, Marion, 35 tahun. Mereka mempunyai seorang putri berumur 5 tahun. Keluarga Ihns tinggal di tingkat tiga gedung yang bersebelahan dengan toko mereka.

Toko itu seperti toko-toko tetangganya, tutup mulai sekitar tengah hari sampai pukul 14.00, lalu buka kembali sampai pukul 19.00. Siang hari Marion yang sudah selesai dengan pekerjaannya di rumah, ikut membantu di toko.

Supaya bisa tetap segar melayani pembeli sampai pukul 19.00, Wolfgang Ihns biasa tidur siang. Cuma saja sejak anaknya bisa gerayangan, ia merasa terganggu tidur siang di rumah. Maka itu dipasangnya sebuah veldbed besi di sebuah sudut gudang bawah tanah di tokonya.

Bulan Maret itu udara masih sangat dingin. Salju masih berserakan di jalan-jalan dan angin yang menusuk bertiup dari laut.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.