Kembali ke Intisari News
June 28, 2022
Seorang Korbannya Maharaja dari India
Seorang Korbannya Maharaja dari India
Seorang Korbannya Maharaja dari India (sabrianna)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Setahun setelah memangku jabatan sebagai sekjen Interpol, Sicot menangani kasus penipuan permata. Penipuan ini terjadi di berbagai negara selama lima tahun. Pelakunya sangat cerdik dan mampu menipu seperti tukang sulap.

------------------

Dari jendela kantornya Marcel Sicot memandang ke langit kelabu yang memayungi Kota Paris. Cuaca sedang sesuram hatinya. Sudah hampir setahun ia memangku jabatan sebagai sekretaris jenderal Interpol, namun yang mengesankan cuma nama jabatannya itu, selebihnya serba morat-marit. Kantornya sempit dan penyekat-penyekatnya dibuat dari karton. Setiap ada orang bersin agak keras, ia khawatir semua dinding penyekat itu ambruk.

Sebelum memangku jabatan baru ini Sicot adalah direktur dan inspektur jenderal Surete Nationale, yaitu Kepolisian Nasional Prancis. Kadang-kadang Sicot berpikir, apakah ia tidak salah pilih ketika meninggalkan Surete untuk memegang jabatan baru ini? 

Kantornya terletak dalam gedung darurat, yang dibangun terburu-buru setelah perang selesai. Letaknya di Porte Mailot, jauh dari pusat kota. Di kantor yang disediakan oleh Kementerian Dalam Negeri itu ia hanya mempunyai tiga lemari arsip. Mana mungkin ia bisa membentuk sistem arsip di tempat itu? Padahal ia memiliki sekitar sepuluh ribu perangkat sidik jari.

Anggaran yang diperolehnya pun kecil. Bagaimana Interpol akan dianggap serius, kalau pesan-pesan mereka ke-35 negara anggota cuma dikirim dengan pos biasa? 

Pikiran-pikiran semacam itu terus mengganggu Sicot, karena ia bukan polisi yang biasa-biasa saja. Ia memiliki visi dan sangat cerdas.

 

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.