Kembali ke Intisari News
June 29, 2022
Menukar Mayat dengan Sepeda
Menukar Mayat dengan Sepeda
Menukar Mayat dengan Sepeda (chepe nicoli)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Dalam perjalanan ke rumah sakit di pagi hari, Justin menemukan mayat melintang di trotoar. Anak laki-laki berusia 12 tahun itu langsung diinterogasi polisi setelah melaporkan temuannya itu. Namun mayat dan jejaknya tidak ditemukan, apakah Justin berbohong?

------------------

Jalan lebar itu sunyi dan gelap. Maklum baru pukul 05.30. Cuma ada satu jendela saja yang terang di kedua tepi jalan itu. Sementara itu langit menebarkan gerimis, sehingga Inspektur Kepala Maigret, yang menunggu di gerbang gereja, menaikkan kerah mantelnya untuk menghangatkan leher.

 

Mayat melintang di trotoar 

Tepat pukul 05.45 lonceng gereja berdentang. Bunyi itulah yang dikatakan oleh Justin sebagai "bunyi lonceng pertama". Justin adalah seorang anak laki-laki berumur 12 tahun, yang kemarin mengaku melihat mayat melintang di trotoar.

Dentang lonceng masih bergema di udara yang lembap, ketika Maigret mendengar dering nyaring beker di tingkat dua sebuah rumah petak dekat tempatnya berdiri. Beberapa detik kemudian jendela di tingkat dua itu terang. "Justin sekarang mungkin sedang berpakaian, mencuci muka, dan bersisir diam-diam agar tidak membangunkan orang tuanya," pikir Maigret.

Menurut cerita Justin kemarin, itulah yang dilakukannya setiap pagi lama dua tahun terakhir sejak ia membantu imam menyiapkan misa di rumah sakit. Lonceng rumah sakit selalu berbunyi 3 atau 4 menit lebih lambat daripada lonceng gereja," cerita anak itu kemarin. 

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.