Kembali ke Intisari News
June 29, 2022
Mimpi Buruk Berakhir di Ujung Palu
Mimpi Buruk Berakhir di Ujung Palu
Mimpi Buruk Berakhir di Ujung Palu (thom milkovic)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Suatu hari Christoper Enderly melaporkan ibunya yang hilang. Bekerja sebagai pramusaji, Sarah Enderly juga hobi bergonta-ganti pasangan. Beberapa saat kemudian, Sarah ditemukan mati di sebuah rumah kosong.

------------------

Hari sangat cerah pada tanggal 25 Januari 1983, karena saat itu memang sedang musim panas. Christopher Enderly yang berusia 25 tahun muncul di kantor polisi pusat di Christchurch, melaporkan hilangnya ibunya.

Christchurch memang bukan sebuah kota yang besar, karena jumlah penduduknya kurang dari 200.000 jiwa. Meskipun demikian merupakan kota terbesar di Pulau Selatan di Selandia Baru. Hawanya juga lebih sejuk dibandingkan dengan Pulau Utara.

Christopher, seorang asisten akuntan di salah satu perusahaan paling komersial di kota itu, kelihatan sangat khawatir. Menurut pemuda yang pandai bicara, brewokan, berkacamata tanpa bingkai ini, ibunya, Sarah Enderly (51) tidak muncul untuk sarapan pagi itu. Ketika ia mencari di kamarnya, ibunya tidak ada di sana dan ranjangnya tidak menunjukkan bekas ditiduri. Chris takut terjadi kecelakaan. Bukanlah kebiasaan ibunya menginap di tempat lain.

Wakil inspektur bertugas menanyakan beberapa detail dan meyakinkan Chris bahwa laporannya akan ditangani. Setelah Chris pergi untuk bekerja, segeralah dikirim informasi pertama ke bagian orang hilang.

Sarah Enderly adalah seorang janda dan Christopher anak yatim. Ayah Chris, Gus Enderly, seorang pedagang merangkap pelaut, hilang pada kecelakaan kapal tahun 1977.

Meskipun mereka hidup berkecukupan, Sarah bekerja paruh waktu sebagai pramusaji di restoran universitas dari pukul 16.00-23.00.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.