Kembali ke Intisari News
July 01, 2022
Buruh Pelabuhan yang Kotor
Buruh Pelabuhan yang Kotor
Buruh Pelabuhan yang Kotor (Intisari Plus)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Seorang pilot Jerman yang selalu tampil rapi selama Perang Dunia I di Inggris, harus rela menyamar sebagai buruh pelabuhan kumal yang putus asa berharap bisa mandi. Berbagai lika-liku pelarian kemudian harus dihadapinya, namun pengalamannya sebagai prajurit selalu menyelamatkannya.

-----------------

Jika saja para penjaga penjara Donington Hall mengetahui lebih banyak tentang Kapitänleutnant Gunther Plüschow, mereka pasti akan lebih mengawasi dirinya. Bagi orang yang melihatnya, ia adalah seorang yang ramah, berpenampilan rapi, dan fasih berbicara Inggris. 

Ia memiliki senyuman yang ramah, dan pandai bermain hoki (ia selalu main setiap kali punya kesempatan untuk main). Pendek kata, ia cukup menawan.

Kalau mau menggunakannya, ia tidak akan lama tinggal di penjara Donington.

Latar belakang Plüschow sangat cemerlang. Sejak berusia 10 tahun ia telah menjadi seorang kadet di sekolah militer Munich yang menguasai apa pun yang ia kerjakan. Setelah kariernya yang gemilang sebagai anggota korps Angkatan Laut Kerajaan Jerman, ia menjadi sukarelawan pilot dari Angkatan Udara pertama Jerman. 

Setelah belajar terbang, ia dikirim ke Tsingtao di negeri tirai bambu, yang merupakan koloni Jerman pada saat itu. Ketika Perang Dunia I meletus pada 1914, Tsingtao diserang tentara Inggris dan Jepang. 

Masa itu, Plüschow mendapat predikat penerbang nekad. Ketika di Tiongkok, ia mempunyai tato naga (dragon) di lengan kirinya, sehingga anak buah nya memanggilnya dengan sebutan "The Dragon Master".

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.