Kembali ke Intisari News
June 29, 2022
Akhir Petualangan El Bandito
Akhir Petualangan El Bandito
Akhir Petualangan El Bandito (ev)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Beberapa kasus pembunuhan dan perampokan terjadi di Prancis. Pelakunya, berkeliling ke beberapa tempat untuk melakukan aksinya. El Bandito sempat membuat polisi dan detektif kewalahan.

------------------

Lyon, Prancis Selatan, tanggal 18 Februari 1983, pukul 03.15. Lobi Hotel Bristol yang menghadap ke stasiun sangat lengang. Cuma ada dua orang pria di situ. Yang seorang adalah resepsionis hotel, merangkap penjaga malam dan penjaga pintu. Namanya Angelo Perret.

Pria yang seorang lagi adalah tamu hotel. la sedang menunggu pacarnya pulang bekerja di kelab malam. Pintu lift terbuka dan seorang pria berumur awal 30-an keluar. la berjalan mengeliling lobi, lalu masuk lagi ke lift.

"Penghuni kamar no. 306," kata Perret kepada tamu hotel. Tak lama kemudian pintu lift terbuka lagi. Penghuni kamar no. 306 muncul kembali. Sekali ini ia membawa koper kecil yang ditaruhnya di atas meja. Koper itu dibukanya dan tiba-tiba saja kedua pria di lobi hotel itu sudah ditodong dengan senjata api yang dikeluarkan dari koper itu. Penghuni kamar no. 306 itu memberi perintah dalam bahasa Prancis yang sangat buruk ucapannya, sehingga sulit dipahami.

Tamu hotel yang refleksnya sangat cepat, keburu menyuruk ke belakang meja paling dekat. Dari sana dilihatnya penghuni kamar no. 306 menaruh senjata apinya, lalu menghunus sebilah belati besar yang ditikamkannya ke perut Perret. Perret mengaduh dan terhuyung-huyung melarikan diri menuju ruang tempat menyimpan seprai dsb. 

Kesempatan itu digunakan oleh tamu yang bersembunyi di belakang meja untuk melarikan diri ke kamarnya melewati tangga. la mengunci pintu, lalu meraih telepon. Namun, tanpa bantuan resepsionis yang menangani switchboard ia tidak bisa menelepon ke mana-mana. Saking takutnya, ia mendorong meja dan perabot apa saja yang bisa digesernya untuk mengganjal pintu.

Seperempat jam kemudian telepon di kamarnya berdering. Pacarnya marah-marah, karena ia tidak menunggu di lobi. Lobi kosong!! Tamu itu memberanikan diri untuk turun ke lobi. Betul kosong! Dari sana ia menelepon polisi. Baru setelah polisi datang ia berani pergi ke ruang yang tadi dimasuki Perret. Resepsionis hotel berbintang tiga itu ternyata sudah tewas kehabisan darah.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.