Kembali ke Intisari News
August 03, 2022
Tragedi Hidup Mayor Hanika
Tragedi Hidup Mayor Hanika
Tragedi Hidup Mayor Hanika (R D Smith)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Setelah malam semakin larut, suara tembakan terdengar oleh kepolisian yang sedang berpatroli. Ternyata tembakan itu membunuh seorang mayor dari resimen infantry ke-43 Cekoslowakia, Mayor Hanika. Yang mengejutkan, istrinya diduga terlibat dalam pembunuhan suaminya sendiri!

-------------------

Hari sudah larut malam pada tanggal 3 September 1923. Ladang-ladang yang mengelilingi Kota Boskovice di Maehren sudah gelap gulita, waktu seorang polisi yang sedang berdinas keliling tiba-tiba mendengar dua tembakan. Tembakan seperti datang dari dekat stasiun kereta api Skalice-Boskovice. Di tempat itu pula, sesudah mencari lama dan hari pun hampir pagi, polisi itu menemukan mayat seorang perwira Cekoslowakia di sebuah ladang kentang. Jejak yang ada jelas menunjukkan mayat diseret pada kakinya dari jalan kecil ke ladang kentang tadi. Pada mayat terlihat dua luka tembakan: sebuah tembakan masuk dari telinga kiri ke kepala dan itulah yang menyebabkan kematian, sebagaimana terbukti kemudian. Sedangkan tembakan kedua di punggung, di bawah bahu kanan. 

Korbannya adalah Mayor Karl Hanika, dari Yon Kesebelas Resimen Infanteri ke-43, Tentara Cekoslowakia. Resimen itu sedang latihan di daerah Boskovice. Dari penyelidikan di Ujezd terungkap, malam itu Mayor Hanika dengan ditemani oleh seorang preman pergi ke arah Stasiun Skalice-Boskovice untuk menginap di tempat keluarganya di Bruenn. Menurut keterangan seorang perwira menengah, Hanika akan kembali ke batalyonnya pada pagi hari. 

Polisi curiga kepada orang yang menemani Hanika, yang menurut keterangan perwira tadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: seorang pemuda bermuka panjang kurus, mata biru, dan rambut cokelat. la memakai setelan hijau tua dan topi berwarna cerah. 

Sesudah melakukan pembunuhan, diduga si pelaku pergi dengan kereta api dari Skalice-Boskovice ke Bruenn. Menurut teman-teman seresimen dan bawahannya, Mayor Hanika sangat disegani sehingga tak mungkin kejahatan itu dilakukan oleh seorang bawahan yang menaruh dendam terhadap atasannya. 

Janda sang mayor, Ny. Hilde Hanika yang berumur 21 tahun, dan ibunya Franziska Charvat, yang hidup bersama anak dan menantunya dalam satu rumah di Bruenn juga didengar keterangannya. Sayang mereka tak dapat memberikan keterangan yang dapat dijadikan informasi berharga. Pada hari itu ditangkap seorang guru yang mempunyai ciri-ciri sama dengan si pelaku, tetapi seperti beberapa orang lain yang ditangkap polisi, semua akhirnya dibebaskan lagi, karena penyelidikan menunjukkan tuduhan terhadap mereka tidak berdasar. 

Segera pula kecurigaan diarahkan ke orang-orang tertentu. Dari keterangan mereka yang datang memberi penjelasan dan yang dipanggil, terungkap bahwa di antara suami istri Hanika sudah lama ada ketidak cocokan yang mendalam. Selanjutnya diketahui istri korban mempunyai hubungan akrab dengan sepupunya, Johann Vesely (19) dari Nosakov di Boehmen. Ciri-cirinya memang cocok. Selain itu diketahui Hilde Hanika dan sepupunya membeli sebuah pistol berkaliber 6,36 mm di sebuah toko di Bruenn pada tanggal 28 Agustus. Tembakan-tembakan yang dilepaskan pada Mayor Hanika berasal dari pistol semacam itu. 

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.