Kembali ke Intisari News
September 05, 2022
Jack The Ripper dari India
Jack The Ripper dari India
Jack The Ripper dari India (Tejj)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Pembunuhan Anitha memicu pertikaian kelompok Hindu dan Muslim di Puttur, India. Keluarga dan para pendukung mengancam akan melakukan kekerasan jika pelaku tidak ditemukan.

-------------------

Di sebuah siang yang hiruk pikuk akibat demonstrasi, kantor kepolisian Puttur menerima laporan pembunuhan. Korbannya seorang perempuan, Anitha, berusia 22 tahun. “Kami yakin Anitha dibunuh oleh kelompok Muslim,” demikian dugaan kuat keluarga Anitha. Dugaan ini cukup masuk akal karena mayat Anitha ditemukan di toilet sebuah terminal bus kota persis setelah terjadi pertikaian antara kelompok Hindu dan Islam. Namun, keluarga Anitha tak punya bukti apa-apa yang bisa disodorkan ke pihak kepolisian.

Hingga beberapa hari setelah laporan itu, tak ada kemajuan sama sekali. Polisi tak memperoleh petunjuk apa pun. Karena merasa polisi mengabaikan laporan itu, keluarga Anitha mengerahkan massa untuk melakukan demonstrasi di depan kantor kepolisian. Mereka membawa poster-poster yang menyudutkan kelompok Muslim dan menuntut polisi segera mengusut kasus itu sampai tuntas. “Jika polisi tidak segera bertindak, kami sendiri yang akan bertindak,” demikian bunyi ancaman salah satu poster mereka.

Merasa mendapat serangan dari kelompok Hindu, penganut Islam di kota itu pun melakukan demonstrasi tandingan. Akhir Juni 2009, kota Puttur hampir saja dilanda kerusuhan hingga akhirnya pihak kepolisian memutuskan untuk menyelidiki kasus ini dengan membentuk tim investigasi khusus.

Asisten Superintenden Chandragupta dari Kepolisian Puttur ditunjuk sebagai ketua tim investigasi. Ini bukan tugas mudah. Apalagi jika hilangnya Anitha ini benar-benar berkaitan dengan pertikaian antara kelompok Hindu dan Islam. Kota itu pasti akan benar-benar dilanda kerusuhan. Masjid-masjid dan kuil-kuil di kota Puttur pasti akan dibakar oleh massa yang sedang marah. Bahkan, bisa saja bom meledak di pusat-pusat kegiatan publik, seperti yang biasa terjadi di jika pertikaian antaragama sedang meletus.

Chandragupta memulai investigasi dengan mengumpulkan informasi dari semua anggota keluarga dan teman-teman Anitha. Tak ada yang bisa memberi petunjuk. Satu-satunya sumber informasi yang mungkin bisa membawa polisi ke pelaku kejahatan itu adalah salah satu ponsel milik Anitha. Ponsel ini tidak ia bawa pada hari ia dinyatakan hilang.

Di ponsel itu tersimpan seratusan nama dan nomor telepon. Juga nomor-nomor tanpa nama yang dihubungi oleh Anitha atau menghubunginya. Sebagian nama itu bisa dikenali oleh keluarga dan teman Anitha. Sebagian lainnya tidak. Polisi memusatkan perhatian pada nama-nama yang tidak dikenali oleh keluarga Anitha. Dari beberapa nomor telepon ini, Chandragupta menemukan informasi yang cukup penting. Salah satu nomor telepon yang dicurigai itu ternyata milik seorang perempuan dari kota lain yang sudah mati! Perempuan itu, Pushpalatha, umur 25 tahun, adalah korban pembunuhan misterius yang terjadi sebelumnya di kota lain.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.