Kembali ke Intisari News
August 03, 2022
Malapraktik sang Psikolog Gaek
Malapraktik sang Psikolog Gaek
Malapraktik sang Psikolog Gaek (Tara Winstead)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Felix Polk, yang baru bercerai, ditemukan tewas dengan puluhan luka. Rupanya pembunuh memendam sakit hati selama puluhan tahun padanya.

-------------------

Ketika tersiar kabar bahwa Frank Felix Polk, seorang terapis dan psikolog anak terkemuka, mendadak meninggal di rumahnya, banyak pihak terkaget-kaget. Felix selama ini dikenal sebagai terapis dan psikolog anak yang cukup andal. Kariernya cukup cemerlang. Sebagai ilmuwan pun kapasitasnya tak pernah diragukan.

Yang lebih membuat orang tercengang, Felix tewas secara mengerikan, dengan puluhan luka di tubuh, beberapa di antaranya luka bekas tusukan benda tajam. “Siapa pun pembunuhnya, pasti bersekutu dengan setan. Mana ada manusia yang tega melakukan tindakan sekeji itu?” komentar seorang tetangga Felix, di rumahnya di Oakland, California, Amerika Serikat (AS).

Tragisnya, Felix ternyata dibunuh oleh “orang dalam”, yang telah mendampinginya selama puluhan tahun. Seiring kerja keras polisi mengungkap kasus ini, akhirnya tersingkap pula latar belakang tewasnya sang praktisi kesehatan mental itu. Felix yang selama ini disegani pasien dan kolega ternyata bukan “orang suci” yang tak punya cela. Borok masa lalunya banyak yang tak diketahui awam.

Berdasarkan kesaksian Gabriel, anak bontot korban, dan barang bukti yang dikumpulkan di lapangan, polisi dengan mudah   si pembunuh. Namun, tetap tak gampang bagi juri untuk memutuskan tersangka bersalah atau tidak.

“Ini bukan pembunuhan. Ini dampak perlakuan buruk korban terhadap klien kami selama bertahun-tahun, dan apa yang dilakukan klien kami murni aksi bela diri,” bela pengacara tersangka. Di pengadilan banyak orang setuju pada pernyataan pembela, tapi tak sedikit yang antipati. Sebuah surat kabar Amerika Serikat melukiskan kasus ini sebagai salah satu pembunuhan paling kontroversial, mengerikan sekaligus mengharukan, dalam sejarah peradilan AS.

 

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.